51
senang bila kedua anak yang berbeda status namun kedua merupakan buah hatinya yang berharga dapat menunjukkan prestasi di sekolah serta melakukan
hal positif dalam hidupnya. LySMS, hal. 270. Melihat orang yang disayangi merasa bahagia merupakan anugerah terindah
yang diberikan Tuhan kepada hambanya. Orang tua manapun pasti sangat bahagia bila melihat anaknya berhasil, begitu pula yang di rasakan Bu Maryam atas keberhasilan
yang diperoleh Said, sebagaimana yang terlihat pada penggalan paragraf berikut ini. “Kamu berhasil, Nak?”
Bu maryam memandang buku dihadapannya. “Iya, Bu. Alhamdulillah.”
Mata Bu Maryam berkaca-kaca. Dia lalu mengelus lembut rambut Said, ada keharuan dan cinta dalam setiap usapan kasih sayangnya tersebut.“Doakan aku
selalu, Bu.”Haru menyeruak dalam hati Said. Aku memang tidak pernah mengetahui siapa orang tuaku sebenarnya, tapi aku
telah menemukan keluargaku dirumah ini. Makasih Bu. Kalimat itu terangkai dalam batin Said. LySMS, hal. 312-313.
Dari kutipan-kutipan di atas terlihat bahwa Said merupakan anak yang sangat berbakti pada orang tua, begitu pun Baso dan Fatimah. Anak-anak Bu Maryam
menunjukkan moral yang sangat baik dan patut untuk dicontoh. Hal tersebut juga tak lepas dari pengaruh Bu Maryam dalam mendidik anak-anaknya, memberikan pelajaran
moral sejak dini pada anak-anaknya.
4.1.7 Penyesalan
Penyesalan adalah perasaan yang harus dirasakan dalam hidup. Menyesal akan membuat seseorang berusaha menjadi lebih baik lagi, dan meminimalisasi kesalahan
dalam hidupnya. Belajar dari kesalahan, itulah yang seseorang perbuat setelah
Universitas Sumatera Utara
52
menyesal. Rasa menyesal adalah rasa yang wajib dirasakan. Menyesal jangan berlarut- larut. Jangan jadikan kesalahan itu beban yang sulit, tapi jadiakanlah tantangan serta
penguji kesabaran agar diri menjadi lebih baik lagi.
Penyesalan dalam novel Lelaki yang Setia Mencumbui Senja terlihat pada tokoh Baso yang merasa sangat menyesal karena melanggar larangan ibunya untuk tidak
menonton pertandingan silat dan pulang kerumah setelah ujian untuk belajar namun penyesalan itu terjadi setelah dia mengetahui bahwa ibunya sakit parah dan Baso pun
sangat sedih serta menyesali perbuatannya. Seperti yang dapat kita lihat pada penggalan berikut :
“Baso memandang wajah ibunya yang tertidur lemah ditempat tidurnya. Dalam hatinya ia tidak henti-hentinya menyalahkan dirinya. Dia beranggapan ibunya
sakit karena dia nekat nonton pertandingan itu.”
“Seandainya aku tidak melanggar perintah ibu, mungkin ibu tidak akan terus seperti ini.
Penyesalan itu terus berkecamuk didalam pikirannya.” LySMS, hal. 141.
Baso tidak henti-hentinya mengucapkan doa. Dia berjanji dalam hatinya, bila ibunya sembuh dia akan selalu menuruti perintah ibunya. Dia tidak akan lagi
melawan perintah ibunya. Dia berjanji seperti itu. Baso mengenang kembali perjuangan ibunya membesarkan mereka semua setelah kematian ayahnya.
Bagaimana ibunya bekerja dengan keras dan giat untuk mencukupi kebutuhan mereka semua. Bagaimana ibunya memberinya kasih sayang semenjak dia
dilahirkan sampai sekarang. LySMS, hal. 151.
Kutipan-kutipan di atas menunjukkan penyesalan sosok tokoh dalam novel Lelaki yang Setia Mencumbui Senja. seperti tokoh Baso yang menyesal telah
mengecewakan ibunya dan dia bertekad untuk tidak lagi mengulangi perbuatannya. Dia berjanji untuk menjadi anak yang lebih baik untuk menebus kesalahannya. Ketika rasa
penyesalan atau rasa bersalah dirasakan oleh seorang anak yang merasa telah berbuat
Universitas Sumatera Utara
53
salah pada orang tuanya dapat diartikan sebagai wujud ketaatan pada orang tua. Adanya rasa penyesalan berarti si anak masih memikirkan perasaan perasaan orang tuanya dan
dengan begitu akan timbul keinginan untuk memperbaiki kesalahan agar tidak terulang kembali. Menyesal jangan terlalu berlarut-larut. Jangan jadikan kesalahan itu beban
yang sulit, tapi jadikan itu tantangan serta uji kesabaran agar diri menjadi lebih baik lagi. Seseorang akan berpikir, lalu melakukan perenungan, kemudian timbullah tekad
untuk menjadi lebih baik lagi.
4.2 Penyampaian Pesan Moral dalam Novel Lelaki yang Setia Mencumbui Senja