Sifat Utama Kekuatan kayu Ciri Umum Kayu Damar Laut

35 bahan bangunan, industri, maupun untuk pembuatan perabot rumah tangga Haygreen and Bowyer, 1996.

2.12.1 Sifat Utama

Kayu sampai saat ini masih banyak dicari dan dibutuhkan orang. Diperkirakan pada abad-abad yang akan datang kayu masih tetap selalu digunakan manusia. Dari segi manfaatnya bagi kehidupan manusia, kayu dinilai mempunyai sifat-sifat utama, yaitu sifat-sifat yang menyebabkan kayu tetap selalu dibutuhkan manusia. Sifat-sifat utama tersebut antara lain: • Kayu merupakan sumber kekayaan alam yang tidak akan habis, • Kayu merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang lain,dan • Kayu mempunyai sifat-sifat spesifik yang tidak bisa ditiru oleh bahan-bahan lain Frick, 1990.

2.12.2 Kekuatan kayu

Kekuatan kayu ialah kemampuan kayu menahan muatan dari luar berupa gaya-gaya dari luar benda yang mempunyai kecenderungan untuk mengubah bentuk dan dimensi. Kekuatan kayu memegang peranan penting dalam penggunaannya sebagai bahan bangunan, perkakas, dan penggunaan-penggunaan lainnya Damanauw, 1999. Keuntungan pada umumnya antara lain: • Bahan ringan, • Bahan murah terutama di daerah-daerah hutan, Universitas Sumatera Utara 36 • Bahan mudah dikerjakan sehingga biaya pembangunan juga rendah, • Pelaksanaan cepat dan dapat dikerjakan oleh tenaga yang terdapat dimana saja Frick, 1986.

2.12.3 Ciri Umum Kayu Damar Laut

Warna bagian teras umumnya berwarna kuning kecoklatan bila segar, lambat laun berubah menjadi coklat kekuning-kuningan sampai coklat tua, kayu damar laut memiliki batasnya tegas dengan gubal yang berwarna lebih muda. Coraknya polos atau berjalur-jalur warna agak gelap dan terang bergantian pada bidang radialnya. Tekstur berkisar dari halus sampai kasar, umumnya agak halus. Arah seratnya lurus sampai terpilin atau berpadu, agak mengkilap sampai mengkilap. Kesan raba pada bidang tangensial licin, pada bidang radial antara licin, dan kesat bergantian, disebabkan oleh arah serat yang berpadu. Universitas Sumatera Utara 5

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kawasan kepulauan Indonesia mempunyai potensi daerah rawa yang cukup besar. Luas lahan rawa di Indonesia diperkirakan 33,4 juta ha, yang terdiri atas 20 juta ha rawa pasang surut dan 13,4 juta ha rawa lebak Didi, 2005. Untuk memanfaatkan daerah rawa ini, pemerintah telah mengembangan lahan pertanian di daerah pasang surut, untuk menunjang swasembada pangan. Kondisi muara sungai umumnya bertopografi datar, jauh dari pemukiman penduduk serta dipengaruhi pasang surut air laut. Di daerah seperti ini penggunaan pintu geser atau pintu sejenis yang dilakukan dengan tenaga manusia tidak sesuai. Pada saat muka air dari hulu tinggi, pintu harus dibuka, sehingga bila letak pintu jauh dari pemukiman akan menyulitkan dalam pengoperasiannya. Oleh karena itu pemilihan pintu klep otomatis flap gate cocok digunakan untuk kondisi tersebut. Pintu klep otomatis adalah salah satu pintu air yang pengoperasiannya dilakukan secara otomatis dengan membuka dan menutupnya pintu pada setiap perubahan muka air baik di udikhulu maupun di hilir. Di Indonesia sendiri pintu klep saat ini sudah banyak digunakan dan dikembangkan untuk tujuan mengatasi masalah pada sistem tata air mikro yang merupakan salah kunci dari produktifitas pertanian. Dalam upaya untuk mencari solusi permasalahan, Ir. Agung Sabur Dipl.HE sebagai penciptapenemu pertama diIndonesia, bahkan di dunia berupa Pintu Klep Otomatis bahan fiber resin, ringan dan tahan korosi. Sampai saat ini Universitas Sumatera Utara