Prosedur Pengangkutan Barang Melalui Laut

4 Pada waktu pembongkaran sampai barang-barang berada di atas dermaga atau perahu-perahu dalam posisi masih terkait pada derek end of tackle di pelabuhan pembongkaran. 42 Jika pengangkut lalai atau salah dalam melakukan kewajibannya seperti yang telah disebutkan di atas, maka pengangkut wajib mengganti kerugian jika pemilik barang menuntut kerugian atas kerusakan barang-barangnya.Namun, pengangkut dapat dibebaskan dari keajiban mengganti kerugian apabila terjadi force majeure. Di dalam Pasal 4 ayat 1 The Hamburg rules 1978, pengangkut bertanggungjawab atas barang sejak barang diserahkan dalam penguasaan pengangkut dan sampai saat penyerahan di pelabuhan tujuan kepada Consignee. 43 42 Ibid, 43 Tuti T. Gondhokusumo, Pengangkutan Melalui Laut Jilid II, UNDIP, Semarang, 1986, hal. 71. Menurut pasal ini, tanggung jawab pengangkut pada saat penguasaannya yaitu di pelabuhan pemberangkatan, selama berlangsungnya pengangkutan hingga sampai di pelabuhan pembongkaran atau sampai barang diserahkan kepada Consignee pihak yang mempunyai hak untuk menerima barang.Apabila barang terlambat diserahkan maka pengangkut juga bertanggungjawab untuk memberikan penggantian kerugian atas keterlambatan barang tersebut.

4. Prosedur Pengangkutan Barang Melalui Laut

Universitas Sumatera Utara Di dalam menyelenggarakan pengangkutan pada umumnya meliputi lima tahap kegiatan yaitu : a. Tahap Persiapan Pada tahap ini, penumpang atau pengirim mengurus penyelesaian biaya pengangkutan dan dokumen pengangkutan serta dokumen-dokumen lain yang diperlukan.Pengangkut menyediakan alat pengangkutan pada hari, tanggal dan waktu yang telah disepakati berdasarkan dokumen pengangkutan yang diterbitkan. b. Tahap Muatan Pada tahap ini, penumpang yang sudah memiliki tiket dapat naik dan masuk ke alat pengangkut yang telah disediakan atau pengirim menyerahkan barang kepada perusahaan bongkar muat untuk dimuat ke dalam alat pengangkut. c. Tahap Pengangkutan Pada tahap ini pengangkut menyelenggarakan pengangkutan, yaitu kegiatan memindahkan penumpang atau barang dari tempat pemberangkatan ke tempat tujuan dengan menggunakan alat pengangkut yaitu sesuai dengan perjanjian pengangkutan. d. Tahap PenurunanPembongkaran Pada tahap penurunanpembongkaran ini, para penumpang diturunkan dari alat pengangkutan pada pengangkutan orang dan pada pengangkutan barang pengangkut menyerahkan barang kepada penerima dan kemudian penerima menyerahkan Universitas Sumatera Utara pembongkaran barangnya kepada perusahaan bongkar muat dan meletakkan barang pada tempat yang telah disepakati sebelumnya. e. Tahap Penyelesaian Pada tahap ini, pihak-pihak yang bersangkutan menyelesaikan persoalan yang terjadi selama pengangkutan atau sebagai akibat dari pengangkutan yang telah dilaksanakan.Pengangkut menerima biaya pengangkutan dan biaya-biaya lainnya dari penerima barang apabila belum dibayar oleh pengirim sebelumnya.Pengangkut menyelesaikan semua klaim ganti kerugian yang menjadi tanggung jawabnya sebagai akibat dari pengangkutan barang kepada penerima barang yang bersangkutan. 44 5. Sistem Pengangkutan Dalam Kontrak Penjualan Plywood Antara PT. Mujur Timber Sibolga Dengan Suistainable Timber Direct Terjadinya suatu perjanjian pengangkutan barang diawali dengan adanya kesepakatan oleh kedua belah pihak.Kemudian kesepakatan tersebut dicantumkan dalam kontrak yang dibuat para pihak sebagaimana hasil yang telah disetujui dari masing-masing pihak, sesuai dengan aturan hukum dan kebiasaan yang berlaku sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Dari hasil kesepakatan kedua belah pihak memilih sistem pengangkutan plywood yang telah di pesan oleh pihak Suistainable Timber Direct sebagaimana tercantum dalam kontrak dengan No Kontrak : 44 Abdulkadir Muhammad, Op. Cit, hal. 198. Universitas Sumatera Utara 13102MUJMLM adalah dengan menggunakan sistem pengangkutan melalui laut. Sebagaimana dalm kontrak sebagai berikut : a. Pengepakan : volume muatan disesuaikan untuk memaksimalkan pemuatan kontainer, peti baja diikat sesuai standar untuk mematuhi undang- undang EEC. Muatan dalam pengiriman yang dilakukan dengan container, peti baja harus dilakukan semaksimal mungkin, agar ruang dalam peti baja menjadi efisien, serta diikat dengan ketentuan undang – undang EEC agar tidak terjadi hal yang merugikan. b. Peti : semua peti untuk ditandai dikeempat sisinya sebagi berikut Grade kelas Jenis Lem Glue Type Size and Thickness ukuran dan ketebalan Country OF origin Negara Asal Manufacturer’s Name Nama Pabrik CE Mark and Certificate Number SPECIES: SVLK NO: Shipping marks as Advised FOR EXAMPLE MUJUR MARINE Universitas Sumatera Utara Made inIndonesia Product: Marine PLYWOOD-TO BS1088-2003 Glue: EN 314-2 Class 3 Size : 2440mm x 1220mm Species: SVLK NO: CE Cert No: Crate NO Mark: CE. Mark berada di cadangan atau tepi semua papan CE Mark berada di keempat sisi peti dengan rapid an ditandai secara merata Menandai harus dengan rapi dan jelas warna biru seperti diatas selebihnya berwarna hitam. c. Pihak yang bertanggung jawab untuk menyediakan transportasi pengangkutan laut adalah pihak PT. Mujur Timber Sibolga. PT Mujur Timber Sibolga bekerjasama dengan jasa pengangkutan laut sebagaimana biasa. Dalam hal ini pihak PT. Mujur Timber yang berwenang memilih Pihak Pengangkutan laut yang telah bekerjasama dengan pihak PT. Mujur Timber Sibolga. B. Sistem Pembayaran Dalam Kontrak Penjualam Plywood Antara PT. Mujur Timber Sibolga Dengan Sustainable Timber Direct Universitas Sumatera Utara sistem pembayaran menurut Undang-undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia Pasal 1 angka 6: “Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi”. Sistem Pembayaran adalah tata-cara atau prosedur yang saling berkaitan dalam pemindahan sejumlah nilai uang alat pembayaran dari satu pihak ke pihak lain yang terjadi karena adanya transaksi ekonomi. 9 Adapun tata-cara atau prosedur yang digunakan dalam pemindahan dana ini bermacam-macam dari cara-cara yang paling sederhana sampai dengan sistem pemindahan nilai uang secara elektronik seperti saat ini. Tentu saja dalam sistem pembayaran ini akan melibatkan berbagai lembaga sebagai perantara yang memberikan jasa dalam hal penyelesaian pembayaran tersebut. Alat pembayaran boleh dibilang berkembang sangat pesat dan maju. Kalau kita menengok kebelakang yakni awal mula alat pembayaran itu dikenal, sistem barter antar barang yang diperjualbelikan adalah kelaziman di era pra modern. Dalam perkembangannya, mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran yang lebih dikenal dengan uang.Hingga saat ini uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama yang berlaku di masyarakat. Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai cash based ke alat pembayaran nontunai non cash seperti alat pembayaran berbasis kertas paper based, misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu dikenal juga alat pembayaran paperless seperti transfer Universitas Sumatera Utara danaelektronik dan alat pembayaran memakai kartu card-based ATM, Kartu Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar. 45 Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya. Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang- barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistembarteryaitu barang yang ditukar dengan barang Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan- kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan storage, dan pengangkutan transportation menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas Mula-mula uang kertas yang beredar merupakan bukti- 45 Indra Darmawan, Pengantar Uang dan Perbankan, Rineka Cipta, Jakarta, 1992, hlm 51. Universitas Sumatera Utara bukti pemilikan emas dan perak sebagai alatperantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100 dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas secara langsung sebagai alat pertukaran.Sebagai gantinya, mereka menjadikan kertas-bukti tersebut sebagai alat tukar. Uang sebagai alat pembayaran sudah dikenal berabad-abad yang lampau.Pada awalnya uang hanya berfungsi sebagai alat tukar.Pada masa itu masyarakat menggunakan benda-benda produk alam sebagai uang atau disebut sebagai uang komoditas.Penggunaan benda sebagai uang sangat bervariasi dan berbeda diantara kelompok masyarakat di dunia.Penggunaan logam seperti emas, perak dan logam lainnya kemudian menggantikan benda-benda produk alam sebagai bahan membuat uang karena lebih praktis dan nilainya berumur lebih panjang dan lebih luas serta menjadi tempat penyimpan nilai yang bagus.Uang logam pada masanya sangat popular dan sampai saat ini masih digunakan walaupun sudah muncul uang kertas yang lebih praktis digunakan untuk transaksi dalam jumlah besar dan e-money yang mengunakan kartu kredit. 46 Dalam Pasal 1319 KUHPerdata menentukan bahwa semua persetujuan, baik yang mempunyai nama khusus, maupun yang tidak terkenal dengan suatu nama 46 Boediono, Ekonomi Moneter, Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No. 5, BPFE, Yogyakarta, 1994, hal 36. Universitas Sumatera Utara tertentu, tunduk pada peraturan-peraturan umum, dari ketentuan pasal tersebut, jelaslah apabila tidak terdapat suatu ketentuan yang mengatur tentang perjanjian yang mempunyai nama khusus, maka terhadap perjanjian tersebut berlaku ketentuan mengenai perjanjian pada umumnya yang diatur dalam ketentuan umum. Oleh karena pengiriman uang yang merupakan salah satu bentuk perjanjian khusus yang terdapat dalam KUHPerdata, perjanjian pengiriman uang ini juga berlaku ketentuan mengenai syarat-syarat sahnya perjanjian pada umumnya, karena tidak terdapat suatu ketentuan yang mengatur syarat-syarat sahnya perjanjian pengiriman uang. Selain uang dalam bentuk nominal maka jenis alat pembayaran lainnya digolongkan sebagai alat pembayaran non tunai. Adapun jenis-jenis pembayaran nontunai 1. Berbasis warkat paper based. Instrumen Pembayaran Berbasis Warkat Warkat adalah surat berharga yang dikeluakan oleh suatu bank sebagai instrumen penarikan dana nasabah yang memiliki fasilitas Rekening GiroRekening Koran. Instrumen berbasis warkat yang umum digunakan perbankan antara lain: a. Cek b. Cek adalah surat perintah pembayaran tidak bersyarat untuk membayarkan sejumlah uang yang tertulis pada cek kepada orang yang namanya tertera pada cek. Universitas Sumatera Utara c. Bilyet Giro Bilyet Giro adalah surat perintah pembayaran bersyarat kepada bank penerbit agar memindahbukukan sejumlah dana kepada pihak penerima yang nama dan nomor rekeningnya disebutkan, pada bank penerima dana. d. Nota Kredit Nota Kredit adalah warkat yang digunakan untuk membayar sejumlah dana pada bank lain atau nasabah yang menerima warkat tersebut. Nota Kredit merupakan dokumen yang dihantar untuk mengurangkan hutang pembeli. Dokumen ini akan dihantar apabila pembeli memulangkan bekas kosong, pembeli memulangkan barang kerana rosak atau silap jenama dan jika ada kesilapan dalam pengiraan invois. Nota Kredit disediakan oleh penjual dan dihantar kepada pembeli. Penjual menyimpan dokumen salinan dan pembeli menyimpan dokumen asal. e. Nota Debit Nota Debit adalah warkat yang dipergunakan untuk menagih sejumlah dana pada bank lain untuk dimasukkan ke rekening nasabah bank yang menyampaikan warkat tersebut. 2. Berbasis kartu card based dan elektronik electronic based. 47 Instrumen pembayaran menggunakan kartu APMK dan elektronik a. Kartu Kredit Kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya untuk memungkinkan pembawanya membeli barang-barang yang dibutuhkannya secara hutang. Atau sejenis kartu khusus yang dikeluarkan oleh pihak bank-sebagai 47 blogspot.com, Alat Pembayaran Non Tunai, Melalui http:mamatumorang.blogspot. com201403alat-pembayaran-nontunai_19.html, Diakses tanggal 10 April 2016 Universitas Sumatera Utara pengeluar kartu, lalu jumlahnya akan dibayar kemudian. Pihak bank akan memberikan kepada nasabahnya itu rekening bulanan secara global untuk dibayar, atau untuk langsung didebet dari rekeningnya yang masih berfungsi b. Kartu ATMDebit Pengertian ATM dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri.ATM merukan alat elektronik yang diberikan oleh bank yang kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronis seperti mengecek saldo, mentransfer uang dan juga mengambil uang dari mesin ATM tanpa perlu dilayani seorang teller. Setiap pemegang kartu diberikan PIN personal identification number, atau nomor pribadi yang bersifat rahasia untuk keamanan dalam penggunaan ATM. Apabila digunakan untuk bertransksi di mesin ATM, maka kartu tersebut dikenal sebagai kartu ATM. Namun apabila digunakan untuk bertransaksi pembayaran dan pembelanjaan non-tunai dengan menggunakan mesin EDC Electronic Data Capture, maka kartu tersebut dikenal sebagai Kartu Debit. c. Kartu Prabayar Layaknya kartu debit dan kredit, kartu prabayar memungkinkan Anda untuk melakukan pembelian tanpa uang tunai atau cek. Tidak seperti kartu kredit, Anda tidak dapat berhutang dengan kartu prabayar, dan tidak seperti kartu debit, kartu prabayar tidak terkait dengan rekening bank.Kartu prabayar memiliki saldo nol sampai Anda menambah uang ke dalamnya. Universitas Sumatera Utara Pada saat Anda melakukan pembelian dengan kartu prabayar, jumlah pembayaran akan dikurangin dari saldo yang tersedia di kartu tersebut. Pada saat saldo mencapai angka nol, kartu tersebut kosong. Kartu kemudian dapat dibuang, kecuali kartu tersebut dapat diisi ulang, dimana Anda dapat menambahkan dana dan melanjutkan penggunaan kartu tersebut. d. Uang elektronik Uang elektronik atau uang digital adalah uang yang digunakan dalam transaksi Internet dengan cara elektronik. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan komputer seperti internet dan sistem penyimpanan harga digital.Electronic Funds Transfer EFT adalah sebuah contoh uang elektronik. Sepakat mereka yang mengikatkan diri dalam perjanjian pengiriman uang dimaksudkan adalah kesepakatan antara pengirim dengan bank dimana pengirim akan menikmati uang sampai tujuan. Bank menerima provisi dari pengiriman, kesepakatan antara para pihak merupakan syarat penting sebagai sumber perjanjian. R. Subekti memberikan pengertian tentang kesepakatan yaitu sebagai berikut : Kesepakatan berarti persesuaian kehendak, kehendak itu harus dinyatakan, kehendak dan keinginan yang disampaikan dalam hati tidak mungkin diketahui pihak lain, dan karenanya tidak mungkin melahirkan suatu perjanjian Oleh karena itu Pasal 1338 ayat 1 KUHPerdata yaitu tentang kebebasan berkontrak dapat dijadikan patokan, perjanjian pengiriman uang sah sebagai undang- undang dan asas kebebasan berkontrak. Universitas Sumatera Utara Pengiriman uang sifatnya bebas tanpa paksa, menurut Pasal 1321 KUHPerdata yaitu tentang syarat-syarat yang diperlukan untuk sahnya suatu perjanjian bila pengiriman ini bersifat paksaan, tipuan, khilaf maka pengiriman ini akan batal. Bila karena tipu muslihat, paksaan, khilaf, dan merugikan pihak lain, menurut Pasal 1328 KUHPerdata akan membatalkan pengiriman ini. 48 1. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan,biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau Dalam hal sistem pembayaran, pihak PT. Mujur Timber Sibolga dan pihak Suistainable Timber Direct sepakat memilih transaksi pembayaran melalui transfer melalui lembaga keuangan Bank. Setelah barang sampai kepada pihak kedua, lalu pihak kedua melalukan pengecekan barang. Jika barang yang dikirim sudah sesuai dengan yang diinginkan pihak kedua, maka selanjutnya pihak kedua melakukan pembayaran dengan melakukan transfer uang melalui bank yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. C. Asuransi Dalam Kontrak Penjualan Plywood Antara PT. Mujur Timber Sibolga Dengan Suistainable Timber Direct. Di Indonesia pengertian asuransi menurut Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian adalah sebagai berikut : Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yangmenjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk: 48 R. Subekti, Op. Cit, hal. 58 Universitas Sumatera Utara tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau 2. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan danatau didasarkan pada hasil pengelolaan dana. Asuransi adalah suatu lembaga atau suatu instansi yang pada hakikatnya berada ditengah-tengah masyarakat.Berbagai jenis lembaga ada dan dikenal dalam masyarakat yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri, sesuai dengan maskud dan tujuan dari tiap lembaga yang bersangkutan.Lembaga yang merupakan organ masyarakat merupakan sesuatu yang keberadaanya adalah untuk memenuhi tugas sosial dan kebutuhan khusus masyarakat.Jadi keberadaan suatu lembaga itu sebenarnya tidak untuk memenuhi kepentingan dari lembaga itu sendiri atau kelompok orang tertentu dan apalagi untuk kepentingan perorangan.Karena pada hakikatnya lembaga itu bukan merupakan tujuan akhir, melainkan hanyalah suatu sarana belaka untuk suatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Perbedaan antara lembaga yang satu dengan yang lain, terletak pada tujuan dan tugas-tugas khusus serta fungsi-fungsi yang khas yang melekat pada lembaga itu sendiri masing- masing. 49 49 Sri Rejeki Hartono,,Hukum Asuransi Dan Perusahaan Asuransi, Sinar Grafika, Jakarta , 1992 hlm. 4. Universitas Sumatera Utara Asuransi sangat diperlukan disetiap perusahaan karena sebagaimana tujuan dari asuransi tersebut ialah untuk mengurangi resiko, resiko itu berwujud beban kerugian atas benda pertanggungan terhadap bahaya yang mungkin timbul, untuk itu apabila terjadi hal yang tidak diinginkan maka pihak pihak penanggung mengambil alih resiko pertanggungan, yang berarti bahwa pihak penanggungan mengikatkan diri untuk mengganti kerugian. Asuransi digolongkan dalam bentuk sebagai berikut : a. Menurut sifat pelaksanaannya 50 MenurutPasal 2 sampai Pasal 5 Undang-UndangNomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian, jenis usaha perasuransian dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: 1. Asuransi sukarela Pada prinsipnya pertanggungan dilakukan dengan cara sukarela, dan semata- mata dilakukan atas kesadaran seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas sesuatu yang dipertanggungkan tersebut, misalnya : asuransi kebakaran, asuransi kecelakaan, asuransi kendaraan bermotor, dan sebagainya. 2. Asuransi wajib Merupakan asuransi yang sifatnya wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang pelaksanaanya dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah, misalnya : asurasni tenaga kerja. b. Menurut jenis usaha perasuransian 50 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Op.cit.,hlm.179. Universitas Sumatera Utara 1. Usaha asuransi a. Usaha Asuransi Umum Usaha Asuransi Umum adalah usaha jasa pertanggungan risiko yang memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti. Perusahaan asuransi umum hanya dapat menyelenggarakan. b. Usaha Asuransi Umum, termasuk lini usaha asuransi kesehatan dan lini usaha asuransi kecelakaan diri; dan c. Usaha Reasuransi untuk risiko Perusahaan Asuransi Umum lain. d Asuransi umum syariah Menurut pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 disebutkan bahwa, Asuransi Syariah adalah kumpulan perjanjian, yang terdiri atas perjanjian antara perusahaan asurans isyariah dan pemegang polis dan perjanjian di antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaankontribusi berdasarkan prinsip syariah 51 1 Memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biayayang timbul, kehilangan keuntungan, atau guna saling menolong dan melindungi dengan cara: 51 Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perasuransian berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan fatwa di bidang syariah. Universitas Sumatera Utara tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yangmungkin diderita peserta atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti;atau 2 Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya peserta atau pembayaran yangdidasarkan pada hidupnya peserta dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan danataudidasarkan pada hasil pengelolaan dana. 3. Asuransi jiwa Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan asuransi dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan jiwa atau meninggalnya seorang yang dipertanggungkan. Pada prinsipnya manusia menghadapi risiko berkurang atau hilangnya produktivitas ekonomi yang diakibatkan oleh : kematian, mengalami cacat, pemutusan hubungan kerja, dan pengangguran. 4. Asuransi jiwa syariah Usaha Asuransi Jiwa Syariah adalah usaha pengelolaan risiko berdasarkan Prinsip Syariah guna saling menolong dan melindungi dengan memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggal atau hidupnya peserta, atau pembayaran lain kepada peserta atau pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dalam perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan danatau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.Perusahaan asuransi jiwa syariah hanya dapat menyelenggarakan Usaha Asuransi Jiwa Syariahtermasuk lini usaha anuitas Universitas Sumatera Utara berdasarkan Prinsip Syariah, lini usaha asuransi kesehatan berdasarkanPrinsip Syariah, dan lini usaha asuransi kecelakaan diri berdasarkan Prinsip Syariah. 5. Reasuransi Reasuransi adalah pertanggngan ulang atau pertanggungan yang dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi adalah suatu sistem penyebaran risiko dimana penanggung meyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggungan yang ditutupnya kepada penanggung lain. Pihak tertanggung biasa disebut ceding company dan yang menjadi penanggung adalah reasuradur. PT. Mujur Timber Sibolga melakukan perjanjian dengan pihak pengangkutan laut container.Bentuk perjanjian pengangkutan laut dengan container yang dilaksanakan adalah berdasarkan kebiasaan yang dipakai dalam perjanjian pengangkutan laut pada umumnya. Hal ini juga berarti bahwa tidak ada penuangan perjanjian pengangkutan laut dengan container di laut yang dilakukan PT. Mujur Timber Sibolga dalam bentuk suatu perjanjian hitam di atas putih, atau tidak ada klausula-klausula yang secara teratur terdiri dari apa Pasal yang secara jelas mengatur hubungan antara para pihak dalam perjanjian pengangkutan laut dengan container di laut. Bahwa pada dasarnya bentuk perjanjian pengangkutan laut dengan Container di laut ini pada dasarnya dilakukan berdasarkan suatu kebiasaan.Perjanjian pengangkutan dengan container di laut yang mereka buat hanya menciptakan hubungan kewajiban dan hak sebagaimana ditentukan oleh kebiasaan, ini sejalan Universitas Sumatera Utara dengan sifat asas konsensual yang mendasari perjanjian pengangkutan khususnya pengangkutan dengan container di laut. Bentuk perjanjian pengangkutan dengan menggunakan Container di laut yang didasarkan pada kebiasaan pengangkutan di laut itu sendiri hanya dilandasi oleh surat muatan atau dikenal dalam istilah hukum dengan sebutan konosemen. Surat muatan angkutan laut atau disebut juga dengan konosemen ini di dalam Pasal 506 KUH Dagang dinyatakan bahwa konosemen adalah surat bertanggal dalam mana pengangkut menerangkan bahwa ia telah menerima barang tertentu untuk diangkut ke suatu tempat tujuan yang ditunjuk dan disana menyerahkannya kepada orang yang ditunjuk penerima disertai dengan janji-janji apa penyerahan akan terjadi. Berdasarkan ketentuan Pasal 504 KUHD konosemen diterbitkan oleh pengangkut atas permintaan pengirim.Tetapi menurut ketentuan Pasal 505 KUH Dagang, nakhoda dibolehkan menerbitkan konosemen apabila ada barang yang harus diterima untuk diangkut, sedangkan pengangkut atau perwakilannya tidak ada di tempat itu. Dalam prakteknya di PT. Mujur Timber Sibolga dan Pihak Pengangkut dalam pelaksanaan perjanjian pengangkutan laut dengan container ini juga dikenal istilah pemakaian surat muatan angkutan. Surat muatan yang dikeluarkan oleh PT. Mujur Timber Sibolga mempunyai arti penting dalam pelaksanaan pengangkutan yang dibuatnya sebab surat muatan tersebut memiliki fungsi sebagai: 52 52 Wawancara dengan Ir. Bigar Atioso, selaku Manager Produksi Mujur Timber Sibolga tanggal 8 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara a. Pelindung barang yang diangkut dengan kapal yang bersangkutan. Surat muatan merupakan persetujuan yang mengikat pihak PT. Mujur Timber Sibolga, pengangkut dan penerima, sehingga barang dilindungi dari perbuatan sewenang- wenang dan tidak bertanggung-jawab dari pihak pengangkut. b. Surat bukti tanda terima barang di atas kapal. Dengan adanya surat muatan pihak maka Pihak Pengangkut mengakui bahwa ia telah menerima barang dari pengirim untuk diangkut dengan kapal yang bersangkutan. c. Tanda bukti milik atas barang. Dengan memiliki surat muatan berarti sekaligus memiliki barang yang tersebut di dalamnya. d. Kuitansi pembayaran biaya pengangkutan. Dalam surat muatan dinyatakan bahwa biaya pengangkutan dibayar lebih dahulu di pelabuhan pemuatan oleh pengirim atau dibayar kemudian di pelabuhan tujuan. e. Kontrak atau persyaratan pengangkutan.Surat muatan adalah bukti perjanjian pengangkutan yang memuat syarat-syarat perjanjian. Perjanjian pengangkutan laut dengan container, ada kalanya tidak dapat terlaksana dengan baik sebagaimana yang dikehendaki oleh para pihak, sehingga menimbulkan kerugian.Timbulnya kerugian tersebut dapat terjadi karena suatu keadaan atau kejadian sehingga menghalangi pengangkut untuk melaksanakan kewajibannya.Dalam hal ini kewajiban untuk memikul kerugian akibat dari keadaan atau kejadian yang menyimpan barang muatan dinamakan risiko.Di samping itu kerugian dapat juga terjadi karena cacat pada barang itu sendiri dan juga akibat dari kesalahan atau Universitas Sumatera Utara kealpaan pihak pengirim, sebagaimana diuraikan sebelumnya.Sebagaimana telah dijelaskan bahwa kewajiban pengangkut adalah melaksanakan pengangkutan barang mulai dari tempat pemuatan sampai ketempat tujuan dengan selamat dan tepat pada waktunya. Jika barang yang diangkut itu tidak selamat, maka akan timbul dua hal yaitu barangnya sampai ketempat tujuan, tetapi rusak sebagian atau seluruhnya dan mungkin barangnya tidak sampai di tempat musnah, mungkin disebabkan karena terbakar, dicuri orang dan lain sebagainya. Menurut uraian di atas dapat dilihat bahwa kerugian itu dapat timbul karena adanya keadaan memaksa force majeure, karena cacat pada barang muatan itu sendiri, karena kesalahan atau kealpaan pengirim atau karena tidak sempurnanya pelaksanaan pengangkutan yang dilakukan oleh pihak pengangkut.Dalam hal ini siapa yang bertanggung atau yang harus memikul kerugian akibat dari pada keadaan atau kejadian tersebut, inilah yang disebut dengan risiko dan tanggung-jawab di dalam perjanjian pengangkutan laut dengan container. Sebagaimana hasil wawancara penulis dengan PT. Mujur Timber Sibolga, pada saat barang yang dikirim telah diserahkan kepada pihak pengangkutan laut container, setalah adanya perjanjian antara PT. Mujur Timber Sibolga dan Pihak pengangkutan laut container maka segala tanggung jawab diserahkan kepada pihak pengangkutan laut container sehingga segala resiko yang terjadi saat pengiriman barang di tanggung oleh pihak pengiriman laut container segala kerusakan barang pengiriman menjadi tanggung jawab dari pihak pengiriman laut container. Universitas Sumatera Utara BAB IV TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KONTRAK ANTARA PT. MUJUR TIMBER SIBOLGA DENGAN SUSTAINABLE TIMBER DIRECT A. Mekanisme Pelaksanaan Kontrak Kerja Antara PT. Mujur Timber Sibolga dengan Suistainable Timber Direct.

1. Profil PT. Mujur Timber Sibolga a. Sejarah Singkat