27
Gambar 2.4 Grafik Break Even Point
2.3.7 Penerapan Break Even Point dalam Perencanaan Laba
Analisis break even point dapat membantu manajerpimpinan perusahaan untuk mengetahui dari perubahan salah satu faktor dari harga jual, biaya variabel
dan biaya tetap terhadap laba yang akan dicapai. Dengan bantuan analisis break even point juga dapat direncanakan laba atau rugi pada setiap tingkat kapasitas
kegiatan. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut :
Sebagai ilustrasi, asumsikan bahwa biaya tetap diestimasikan sebesar Rp. 200.000,- dan laba yang diinginkan adalah Rp. 100.000,-. Harga jual per unit Rp.
75,- biaya variabel per unit Rp. 45,-. Hitunglah penjualan unit yang harus dicapai perusahaan untuk mencapai laba yang direncanakan.
UNTUNG
RUGI TR
TC VC
FC
Volume Penjualan Unit Pendapatan dan
penjualan
Sumber : Ahyari 1986:65
Universitas Sumatera Utara
28 Niswonger et al, 2005:235
2.3.8 Perubahan Harga dan Biaya dalam Analisis Break Even Point
Analisis break even point merupakan perubahan penerimaan pendapatan dan biaya yang ada dalam perusahaan adalah semata-mata diakibatkan oleh
terdapatnya perubahan tingkat penjualan yang ada dalam perusahaan tersebut. Perubahan tingkat penjualan yang ada dalam perusahaan tersebut akan
mengakibatkan perubahan terhadap penerimaan dan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Menurut Ahyari, 1986:122 ada tiga
perubahan yang mempengaruhi break even point yaitu : perubahan harga jual produk, biaya tetap, biaya variabel.
1. Perubahan Harga Jual Produk
Perubahan yang terjadi didalam harga jual produk perusahaan tersebut akan mempunyai pengaruh langsung terhadap penerimaan pendapatan
perusahaan yang bersangkutan. Oleh karena itu penerimaan pendapatan perusahaan yang bersangkutan, maka besarnya break even point dalam
perusahaan yang bersangkutan ini akan berubah dengan terdapatnya perubahan harga jual produk perusahaan.
Perubahan harga jual yang terjadi di dalam perusahaan ini akan mempunyai pengaruh searah terhadap penerimaan pendapatan perusahaan. Di
Universitas Sumatera Utara
29 dalam hal ini berarti apabila harga jual produk perusahaan tersebut naik, maka
penerimaan pendapatan perusahaan juga akan naik. Demikian sebaliknya apabila harga jual perusahaan turun maka penerimaan pendapatan perusahaan
juga akan turun. 2.
Perubahan Biaya Tetap Perubahan biaya tetap yang ada didalam suatu perusahaan akan berakibat
langsung terhadap perubahan biaya total yang ada didalam perusahaan. Biaya tetap sebagai salah satu unsur biaya apabila bertambah besar biaya total yang
ada didalam perusahaan tersebut akan menjadi bertambah pula. Besarnya pertambahan yang terjadi pada biaya tetap yang ada didalam perusahaan yang
bersangkutan tersebut. Perubahan tingkat break even point ini akan searah dengan perubahan
biaya tetap yang ada dalam perusahaan tersebut, yang ini berarti apabila terdapat kenaikkan biaya tetap dalam perusahaan, maka tingkat break even
point dalam perusahaan tersebut juga akan naik. Sebaliknya apabila terjadi penurunan biaya tetap dalam perusahaan tersebut maka akan terdapat
penurunan tingkat break even point dalam perusahaan tersebut. 3.
Perubahan Biaya Variabel Biaya variabel yang ada dalam perusahaan ini merupakan salah satu unsur
pembentuk biaya total disamping biaya tetap dalam perusahaan tersebut. Oleh karena itu biaya variabel dalam suatu perusahaan ini juga akan
mempengaruhi biaya total yang ada didalam perusahaan, sehingga tingkat break even point dalam perusahaan juga akan berubah karenanya. Di dalam
Universitas Sumatera Utara
30 suatu perusahaan, apabila terjadi kenaikkan biaya variabel per unit, maka
untuk memproduksikan sejumlah unit tertentu akan terjadi kenaikkan dalam jumlah biaya variabel, yang berakibat terhadap kenaikkan jumlah biaya total
yang ada dalam perusahaan. Dengan naiknya jumlah biaya total ini maka tingkat break even point dalam perusahaan tersebut akan menjadi naik.
2.4 Penelitian Terdahulu