Perhitungan Vektor Prioritas Proses

Id User_ Aktif Id_ Mobil Id_ Kriteria Mobil_1 Mobil_2 Mobil_3 1 Bas 28 1 1,0000 1,0000 1,0000 2 Bas 29 1 1,0000 1,0000 1,0000 3 Bas 30 1 1,0000 1,0000 1,0000 4 Bas 28 2 1,0000 1,0000 1,0000 5 Bas 29 2 1,0000 1,0000 1,0000 6 Bas 30 2 1,0000 1,0000 1,0000 Id User_ Aktif Id_ Mobil Id_ Kriteria Id_Sub_ Kriteria Mobil_1 Mobil_2 Mobil_3 1 Bas 28 6 25 1,0000 0,7778 1,0000 2 Bas 29 6 25 1,2857 1,0000 1,1429 3 Bas 30 6 25 1,0000 0,8750 1,0000 4 Bas 28 6 26 1,0000 1,1250 1,1250 5 Bas 29 6 26 0,8889 1,0000 0,8750 6 Bas 30 6 26 0,8889 1,1429 1,0000 7 Bas 28 6 27 1,0000 1,0000 0,8889 8 Bas 29 6 27 1,0000 1,0000 0,8750 9 Bas 30 6 27 1,1250 1,1429 1,0000 10 Bas 28 6 28 1,0000 1,0000 1,0000 11 Bas 29 6 28 1,0000 1,0000 1,0000 12 Bas 30 6 28 1,0000 1,0000 1,0000 Gambar 3.16. Isi record tabel TempNMobil dan TempNMobilsub dari proses pemilihan Alternatif

3.2.5. Perhitungan Vektor Prioritas

Perhitungan vektor prioritas dilakukan untuk setiap matriks yang terbentuk. Dalam kasus pemilihan mobil, matriks yang terbentuk ada empat macam yaitu Matriks Kriteria, Matriks Sub Kriteria, Matriks Alternatif berdasarkan Kriteria, dan Matriks Alternatif berdasarkan Sub Kriteria, maka keempat macam matriks tersebut dihitung vektor prioritasnya untuk mendapatkan urutan prioritas elemen-elemennya. Selain itu, perhitungan vektor prioritas juga dibutuhkan untuk mengecek konsistensi matriks yang terbentuk. Dalam melakukan perhitungan vektor prioritas masing-masing matriks, diperlukan satu tabel yang menyimpan data matriks masing-masing dan array dua dimensi dengan option base 1 untuk penyimpanan sementara proses Tabel TempNMobil Tabel TempNMobilSub Kolom 1 Kolom 2 Kolom j Baris 1 Baris 2 Baris i perhitungan. Disini array yang dipakai adalah array dua dimensi karena matriks memiliki Baris dan Kolom. Gambar 3.17. Tampilan array dua dimensi i,j untuk penyimpanan sementara hasil perhitungan vektor prioritas Salah satu contoh perhitungan Vektor Prioritas Matriks Kriteria sesuai langkah- langkah pada bab II, sub bab 2.2.3, halaman 18, dapat dijabarkan sebagai berikut : Id User_ Aktif Kode_Pem Banding Kriteria_1 Kriteria_2 Kriteria_3 1 Bas 1_2_6 1,0000 6,0000 7,0000 2 Bas 1_2_6 0,1667 1,0000 2,0000 3 Bas 1_2_6 0,1429 0,5000 1,0000           1 2 1 7 1 2 1 6 1 7 6 1 Tabel TempNKriteria dari Matriks Kriteria Matriks Kriteria yang terbentuk 3 x 3 Dengan algoritmapseudocode di bawah ini, data dari TempNKriteria dapat dimasukkan ke dalam array. i = 1 openselectsql ‘tempnkriteria’,kriteria_j While Not EOF for j = 1 to 15 arrnkriteriai,j = kriteria_j i = i + 1 1 2 3 1 1,0000 6,0000 7,0000 2 0,1667 1,0000 2,0000 3 0,1429 0,5000 1,0000 Kemudian untuk menjumlahkan masing-masing kolom dari array arrNKriteria, digunakan algoritmapseudocode di bawah ini : for i = 1 to jmlpil for j = 1 to 15 arrjkriteriaj = arrjkriteriaj + arrnkriteriai,j 1 2 3 1 1,3095 7,5000 10,0000 Sedangkan untuk membagi elemen pada array arrNKriteria dengan jumlah kolomnya pada array arrJKriteria, digunakan algoritmapseudocode di bawah ini : for i = 1 to jmlpil for j = 1 to 15 arrbkriteriai,j = arrnkriteriai,j arrjkriteriaj 1 2 3 1 0,7636 0,8000 0,7000 2 0,1273 0,1333 0,2000 3 0,1091 0,0667 0,1000 Array dua dimensi arrNKriteria untuk menyimpan matriks dari Tabel TempNKriteria Array dua dimensi arrJKriteria untuk menyimpan hasil penjumlahan kolom dari array arrNKriteria Array dua dimensi arrBKriteria untuk menyimpan hasil pembagian elemen array arrNKriteria dengan jumlah kolomnya pada array arrJKriteria Nilai Vektor Prioritas pada Tabel TempNKriteria dari Matriks Kriteria Terakhir, untuk mendapatkan nilai Vektor Prioritas yaitu dengan menjumlahkan tiap-tiap baris pada array arrBKriteria dan membaginya dengan jumlah pilihan n, digunakan algoritmapseudocode di bawah ini : for i = 1 to jmlpil for j = 1 to 15 arrtbkriteriai = arrtbkriteriai + arrbkriteriai,j arrtbkriteriai = arrtbkriteriai jmlpil i = 1 for j = 1 to i-1 updatesql‘tempnkriteria’,vektor_prioritasarrtbkriteriaj Gambar 3.18. Nilai Vektor Prioritas pada tabel TempNKriteria dari proses perhitungan Vektor Prioritas Matriks Kriteria

3.2.6. Perhitungan Prioritas Global

Dokumen yang terkait

Implementasi Perbandingan Algoritma Analytic Hierarchy Process (AHP) dengan Algoritma Simple Additive Weighting (SAW) dalam Pemilihan Website Hosting

6 80 130

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam Pemilihan Supplier (Pemasok)

0 35 51

Kajian Analisis Sensitivitas Pada Metode Analytic Hierarchy Process (AHP)

15 94 75