Rancangan Input Rancangan Input Output.

47

3.2.10 Rancangan Input Output.

Pada tahap ini dilakukan proses perancangan input dan output dari sistem informasi persediaan yang dibuat. Perancangan input dan output sistem berguna sebagai gambaran visual dari sistem yang akan dibuat.

A. Rancangan Input

Rancangan input merupakan gambaran visual dari aplikasi yang berupa form kerja. Rancangan input ini dapat menggambarkan aplikasi yang dibangun, berikut ini penjelasan rancangan input yang ada. a. Form Input Data Supplier Form input data supplier ini digunakan untuk menyimpan data supplier. Bentuk form ini ditunjukkan dalam gambar 3.11. didalam form ini terdapat beberapa field inputan, yaitu Nama, Alamat, No Telp, Keterangan,dan untuk field ID_supplier dibuat otomatis, hasil inputan ini disimpan dalam tabel Supplier. Gambar 3.11 Form Input Supplier 48 b. Form Input Bahan Dasar Form input data bahan dasar ini digunakan untuk menyimpan data bahan baku. Bentuk form ini ditunjukkan dalam gambar 3.12. didalam form ini terdapat beberapa inputan, yaitu kode, nama, stock, dan satuan bahan dasar, dan harga per satuan. Untuk field kode bahan dasar dibuat otomatis, hasil inputan ini disimpan dalam tabel bahan baku. Gambar 3.12 Form Input Data Bahan Dasar 49 c. Form Input Data Menu Masakan Formula Resep BOM Form input data Bill Of Material BOM ini digunakan untuk menyimpan data komposisi bahan baku untuk setiap masakan, bentuk form ini ditunjukkan dalam gambar 3.13. didalam form ini terdapat beberapa inputan, yaitu nama menu, minim order, satuan, dan harga per satuan, field Id_menu dibuat otomatis. Gambar 3.14 merupakan sub form dari form input data menu masakan. Gambar 3.13. Form Master Menu Masakan Gamber 3.14. Form Input Komponen 50 d. Form Master Pelanggan Form ini digunakan untuk memasukkan data-data pelanggan, bentuk form ini ditunjukkan pada gambar 3.15 didalam form ini terdapat field-field yang digunakan sebagai inputan yaitu: Nama, No Telp, Alamat, Contact Person, sedangkan field ID dibuat otomatis menghasilkan nomor yang bersifat unik. Data yang sudah dimasukkan akan disimpan dalam tabel Master Pelanggan. Gambar 3.15. Form Inputan Master Pelanggan e. Form Input Order Form ini digunakan untuk memasukkan data Pesanan dari Pelanggan, bentuk form seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.16 dengan field-field nya adalah Tanggal Pemesanan, Tanggal Kirim, Nama Pelanggan, Alamat. Data dari form ini akan disimpan dalam tabel Order 51 Gambar 3.16. Form Input Order f. Form Lot Sizing Form ini digunakan untuk menampilkan keseluruhan kebutuhan bahan dasar, yang diperlukan dalam proses produksi berdasarkan periode tanggal seperti pada gambar 3.17. Gambar 3.17. Form Lot Sizing 52 g. Form Pembatalan Order Form ini digunakan untuk membatalkan order dari pelanggan, hal yang menyangkut pemotongan uang muka berdasarkan keputusan pemilik. Seperti yang digambarkan pada gambar 3.18. Gambar 3.18. Form Pembatalan Order h. Form Pembelian Form ini digunakan untuk mencatat pembelian bahan dasar dari pembelian secara manual, setelah data bahan dasar diinputkan dan disimpan maka stock akan bertambah. Bentuk form ini digambarkan pada gambar 3.19. Gambar 3.19 Form Pembelian 53 i. Form Data View Order Form ini merupakan fasilitas untuk melihat order yang sudah tercatat dalam database beserta statusnya, Filter berisi pilihan ALL untuk melihat semua record , PENDING untuk menampilkan semua order yang sedang atau akan dikerjakan, FINISH untuk menampilkan order yang telah selesai dikerjakan dan dikirim, dan BATAL untuk menampilkan semua order yang dibatalkan. Bentuk form ini digambarkan pada gambar 3.20. Gambar 3.20 Form Data view Order j. Form Laporan Data Order Form ini berfungsi untuk memberikan laporan keseluruhan order yang ada, field periode merupakan field dimana user menentukan tanggal data order mana yang akan di cetak, field Status berfungsi sebagai Filter order apa saja yang akan dicetak dengan pilihan ALL untuk menampilkan semua order berdasarkan tanggal periode, status PENDING untuk menampilkan order yang sedang atau akan dikerjakan atau belum selesai, status FINISH untuk menampilkan order yang sudah selesai dan dikirim dan status BATAL untuk 54 menampilkan Order yang dibatalkan berdasarkan periode seperti yang digambarkan pada gambar 3.21. Gambar 3.21 Form Laporan Data Order 3.3. Prosedur Pengembangan Tahap ini bertujuan untuk mempelajari kebutuhan sistem, baik spesifikasi, data input yang diperlukan, maupun alur data sistem agar mendapatkan sistem yang terstruktur. Berikut ini adalah prosedur penghitungan jumlah barang yang harus dipesan dari pemasok, dan biaya inventory seperti yang digambarkan pada gambar 3.22. 55 Gambar 3.22 Prosedur Penghitungan Berikut ini adalah algoritma penghitungan Daging berdasarkan periode: Langkah 1 : Sebelum melakukan proses perhitungan MRP Material Requirement Planning. Dilakukan pemilihan order berdasarkan periode bulan, untuk selanjutnya dilakukan Lot Sizing seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.23. Gambar 3.23 Form Order LotSizing Input Order Pelanggan MRP Input BOM Input Data Persediaan Input Data Item Master SELESAI 56 Langkah 2 : Untuk perhitungan MRP akan diberikan contoh menggunakan salah satu metode yang digunakan, yaitu Lot For Lot Hasil dari perhitungan ini diperlihatkan pada gambar 3.24. Gambar 3.24. Form Proses Lot Sizing Selanjutnya menghitung total biaya inventory yang meliputi biaya Setup biaya Pengadaan Stock dan biaya Hold biaya Penyimpanan Stock. Persamaan yang digunakan sebagai berikut: Biaya Setup = jumlah rencana Pemesanan yang terjadi x Setup Cost = 6 x Rp 200 = Rp 1200 Biaya Hold = jumlah persediaan akhir x Holding Cost = 0 x Rp 10 =Rp 0,- 57

BAB IV EVALUASI DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas mengenai hasil pembuatan program, kebutuhan sistem serta penjelasan pemakaian program dari aplikasi yang dibuat, secara keseluruhan. Serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai yang diharapkan.

4.1 Implementasi Sistem

Sesuai dengan siklus hidup pengembangan sistem, tahap selanjutnya setelah dilakukan tahap perancangan sistem adalah tahap implementasi sistem. Tahap implementasi sistem merupakan tahap penerapan sistem agar siap untuk dioperasikan, termasuk didalamnya kegiatan menulis kode program. Implementasi suatu sistem merupakan wujud dari analisa dan perancangan yang telah disusun dan dibuat. Untuk dapat terlaksananya implementasi sistem dengan baik maka diperlukan kesiapan dari kebutuhan – kebutuhan baik kebutuhan perangkat keras maupun kebutuhan perangkat lunak.

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Kebutuhan akan perangkat keras yang digunakan adalah sebuah komputer dengan konfigurasi dan perlengkapannya minimal sebagai berikut: a CPU Pentium IV 1.8 GHz b Memori 128MB. c VGA card dengan memori 64MB.