15 d.
Madu dan tablet hisap pelega tenggorokan dapat menolong meringankan iritasi tenggorokan dan dapat membantu mencegah batuk kalau tenggorokan anda
kering atau pedih. e.
Hirup uap air panas dari semangkuk air panas untuk mencairkan sekresi hidung yang kental supaya mudah dikeluarkan. Dapat juga ditambahkan
sesendok teh balsamminyak atsiri untuk membuka sumbatan saluran pernapasan
f. Minum obat batuk yang sesuai
g. Bila batuk lebih dari 3 hari belum sembuh segera ke dokter
h. Pada bayi dan balita bila batuk disertai napas cepat atau sesak harus segera
dibawa ke dokter atau pelayanan kesehatan. Obat batuk dibagi menjadi 2 yaitu ekspektoran pengencer dahak dan
antitusif penekan batuk a.
Obat Batuk Berdahak Ekspektoran seperti Gliseril Guaiakolat, Bromheksin, Kombinasi Bromheksin dengan Gliseril Guaiakolat dan Obat Batuk Hitam
OBH. b.
Obat Penekan Batuk Antitusif seperti Dekstrometorfan HBr DMP HBr, Difenhidramin HCl Depkes RI., 2007.
2.4.4 Flu
Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya tahan tubuh yang tinggi biasanya sembuh sendiri tanpa obat. Pada anak-anak, lanjut usia
dan orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah lebih cenderung menderita komplikasi seperti infeksi bakteri sekunder. Flu ditularkan melalui percikan udara
pada saat batuk, bersin, dan tangan yang tidak dicuci setelah kontak dengan cairan
16 hidungmulut.Infeksi saluran pernafasan bagian atas disebabkan oleh virus
influenza. Penanggulangan dengan terapi non obat adalah:
a. Istirahat yang cukup
b. Meningkatkan gizi makanan dengan protein dan kalori yang tinggi
c. Minum air yang banyak dan makan buah segar yang banyak mengandung
vitamin d.
Minum obat flu untuk mengurangi gejalakeluhan e.
Periksa ke dokter bila gejala menetap sampai lebih dari 3 hari Depkes RI., 2007.
Obat flu hanya dapat meringankan keluhan dan gejala saja, tetapi tidak dapat menyembuhkan. Obat flu yang diperoleh tanpa resep dokter umumnya
merupakan kombinasi dari beberapa zat berkhasiat, yaitu: a.
Antipiretik-analgetik untuk menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam. b.
Antihistamin, untuk mengurangi rasa gatal di tenggorokan atau reaksi alergi lain yang menyertai flu. Bekerja dengan menghambat efek histamin yang dapat
menyebabkan alergi . Contoh: CTM dan difenhidramin HCl. c.
Dekongestan, untuk meredakan hidung tersumbat. Contoh: fenilpropanolamin, fenilefrin, pseudoefedrin dan efedrin.
d. Antitusif, ekspektoran dan mukolitik untuk meredakan batuk yang menyertai
flu. Obat flu dengan berbagai merek dagang dapat mengandung kombinasi
yang sama, sehingga tidak dianjurkan menggunakan berbagai merek obat flu pada saat bersamaan. Dosis pemakaian untuk dewasa umumnya tiga kali
17 sehari. Batas waktu penggunaan obat flu pada pengobatan sendiri adalah tidak
lebih dari tiga hari Depkes RI., 2006.
2.4.5 Maag
Sakit maag adalah peningkatan produksi asam lambung sehingga terjadi iritasi lambung. Maag atau sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa nyeri
atau pedih pada ulu hati meskipun baru saja selesai makan. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau di waktu lapar dan hilang setelah makan,
biasanya karena produksi asam lambung berlebihan dan belum menderita sakit maag.
Penyakit maag akut umumnya lebih mudah ditangani daripada maag kronis. Pada maag akut biasanya belum ada gejala kerusakan yang jelas pada
dinding lambung; mungkin hanya disebabkan oleh berlebihnya produksi asam lambung sesaat atau akibat makanan yang merangsang terlalu banyak. Sedangkan
pada maag kronis penderita bisa mengalami pembengkakan atau radang pada dinding lambung, luka sampai perdarahan. Peningkatan produksi asam lambung
dapat terjadi karena : 1.
Makanan atau minuman yang merangsang lambung yaitu makanan yang pedas atau asam, kopi, alcohol, Faktor stres baik stres fisik setelah
pembedahan, penyakit berat, luka bakar maupun stres mental. 2.
Obat-obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama misal obat rematik, anti inflamasi
3. Jadwal makan yang tidak teratur Depkes RI., 2007.
18 Terapi obat untuk gastritis pada pengobatan sendiri dapat diobati dengan
antasida. Antasida adalah obat yang bekerja dengan cara menetralkan asam lambung yang berlebih, dan melindungi selaput lendir lambung. Antasida yang
beredar di pasaran biasanya terdiri dari campuran garam aluminium dan garam magnesium agar tidak menimbulkan sembelit ataupun diare. Kandungan lain
antasida adalah simetikon, yaitu zat yang berkhasiat membantu pengeluaran gas yang berlebih di dalam saluran cerna.
Dosis pemakaian antasida untuk dewasa umumnya tiga hingga empat kali sehari. Batas pemakaian antasida pada pengobatan sendiri tidak boleh lebih dari 2
minggu kecuali atas saran dokter. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasien pada penggunaan antasida, antara lain:
a. Antasida dalam bentuk tablet harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan
b. Antasida diminum satu jam sebelum makan. Penggunaan terbaiknya adalah
saat gejala timbul pada waktu lambung kosong dan menjelang tidur malam. c.
Antasida dapat mengganggu absorbsi obat-obat tertentu, misalnya antibiotik. Beri jarak minimal satu jam bila digunakan bersamaan.
d. Antasida tidak dianjurkan untuk penggunaan rutin atau jangka panjang Depkes
RI., 2006. 2.4.6 Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam sehari, biasanya disertai sakit dan kejang perut.
Jenis-jenis diare antara lain : 1.
Diare akut, disebabkan oleh infeksi usus, infeksi bakteri, obat-obat tertentu atau penyakit lain. Gejala diare akut adalah tinja cair, terjadi mendadak, badan
19 lemas kadang demam dan muntah, berlangsung beberapa jam sampai beberapa
hari. 2.
Diare kronik, yaitu diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu lama, berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
3. Disentri adalah diare disertai dengan darah dan lendir.
Diare yang hanya sekali-sekali tidak berbahaya dan biasanya sembuh sendiri. Tetapi diare yang berat bisa menyebabkan dehidrasi dan bisa
membahayakan jiwa. Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan cairan tubuh yang dapat berakibat kematian, terutama pada anakbayi jika tidak
segera diatasi. Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah
umur lima tahun. Pada kasus yang jarang, diare yang terus-menerus mungkin merupakan gejala penyakit berat seperti tipus, cholera atau kanker usus.
Obat yang dianjurkan untuk mengatasi diare adalah oralit untuk mencegah kekurangan cairan tubuh, Adsorben dan Obat Pembentuk Massa yang termasuk
dalam kelompok ini adalah Norit karbo adsorben, kombinasi Kaolin-Pektin dan attapulgit. Kegunaannya adalah untuk mengurangi frekuensi
buang air besar, memadatkan tinja, menyerap racun pada penderita diare Depkes RI., 2007.
2.5 Masalah-masalah Pada Swamedikasi