Metode Antisipasi Risiko Kredit

32

2.2.6. Metode Antisipasi Risiko

Ada dua metode yang biasa diterapkan untuk mengurangi risiko kredit, yaitu premi risiko dan penyebaran risiko. a. Premi Risiko Yang dimaksud dengan premi risiko adalah suatu biaya tambahan yang disebarkan kepada peminjam. Pendekatan “ premi risiko” mencerminkan dua kecenderungan dalam praktek bank : a Menekankan pada terjaminnya kredit b Penekanan pada perolehan tambahan keuntungan dengan peningkatan volume kredit dan bunga a. Dewasa ini bank mempunyai kemampuan teknis untuk mengukur besarnya risiko. Komputer telah menambah kemampuan bank untuk menangani informasi dalam jumlah yang lebih besar. Analisis informasi itu dibantu lagi dengan “operation research” dan “system research”. Dengan informasi yang lebih lengkap dan analisis ilmiah diharapkan akan diperoleh kesimpulan yang lebih akurat sehinggperanan “judgement”pertimbangkan pribadi yang selama ini diandalkan dapat dikurangi. b. Dengan menerapkan premi risiko yang cukup tinggi bagi kredit- kredit yang kurang layak dikabulkan, terbuka kesempatan bagi bank untuk memperluas volume bisnisnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 33 Penambahan volume bisnis bisa meningkatkan laba dalam waktu yang singkat. c. Penyebaran Risiko Salah satu teknik pengendalian risiko yang sering dipakai oleh pihak bank ialah dengan menyebarkan risiko ke dalam suatu portofolio kredit, sekuritas dan investasi.Tujuannya adalah memperkecil risiko dan mempermudah pengendalian risiko. d. Pengawasan Kualitas Kredit Langkah pengamanan untuk mengurangi timbulnya kredit bermasalah adalah system pengawasan yang efektif. Banyak cara yang dilakukan oleh pihak bank dalam mengawasi kredit yang beredar. Kebanyakan dari cara pengawasan tersebut dapat dijalankan dengan akal sehat saja. Tiga konsep penting sebagai dasar control adalah sebagai berikut menurut Darmawi, 2012:126 : 1. Pertambahan risiko kredit bisa dibatasi dengan memperpendek jangka waktu kredit. 2. Informasi dipersiapkan oleh perusahaan harus sedemikian rupa, hingga pihak bank akan selalu dapat mengawasi munculnya kesukaran- kesukaran uang sedini mungkin. 3. Dalam peristiwa kesukaran uang, bank- bank mengusahakan dapat melaksanakan opsi untuk menarik kredit tersebut Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 34

2.4 Penelitian Terdahulu

Adapun daftar peneliti yang juga ikut mengangkat tema yang sama dalam penulisan skripsi bertema Analisis Keputusan Pemberian Kredit Mikro adalah sebagai berikut : 1. Yusvendy Hardinata 2014 Judul Skripsi : Analisis Keputusan Pemberian Kredit Modal Kerja terhadap Usaha Kecil dan Menengah Studi Kasus Bank BRI KCP Sukun Malang Tujuan Penelitian :Untuk mengetahui dan mengkaji tentang factor- factor jumlah angguna, umur usaha, dan omzet usaha terhadap keputusan pemberian kredit modal kerja KMK di BRI KCP Sukun Malang. Kesimpulan : 1. Faktor-faktor yang terdiri nilai agunan, umur usaha, omset usaha, dan jumlah tanggungankeluarga calon nasabah secara bersama-sama menjadi faktor yang mempengaruhi keputusanpemberian kredit oleh BRI Kanca Sukun. 2. Nilai agunan dan omset usaha secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusanpemberian kredit oleh BRI Kanca Sukun. Omset usaha memiliki prioritas tertinggi danberikutnya adalah nilai agunan. Hal ini didasarkan pada analisis bahwa omset usaha merupakanbentuk pengukuran kinerja usaha sebagai indikator yang mengarah langsung pada kemampuancalon nasabah dalam mengembalikan. Sementara nilai agunan menjadi jaminan bagi pihakbank untuk mengurangi resiko kredit jika mengarah pada NPL. 3. Umur usaha dan jumlah tanggungan keluarga tidak signifikan terhadap keputusan pemberiankredit oleh BRI Kanca Sukun. Dengan demikian kedua faktor tersebut bukan menjadi prioritasutama dalam analisis kredit Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara