1 Rantai pasok komoditas karet tersinergi dengan baik.
2 Strategi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja rantai pasok karet adalah strategi
SO.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive yang artinya menurut Sudjana 2005 adalah pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti.
Penelitian ini dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara III Persero Kebun Membang Muda, Labuhan Batu Utara. Alasan pemilihan daerah penelitian ini adalah karena daerah
penelitian merupakan salah satu sentra produksi komoditas karet, peneliti memiliki akses ke daerah tersebut, serta waktu dan biaya penelitian.
3.2. Metode Penentuan Sampel
Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan secara purposive yang artinya menurut Sudjana 2005 adalah pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan peneliti.
Sampel pada penelitian ini adalah PT. Perkebunan Nusantara III Persero Kebun Membang Muda, Labuhan Batu Utara. Responden PTPN III Membang Muda sebanyak
enam orang. Responden yang dimaksud aadalah seperti kepala bagian komersil,
Universitas Sumatera Utara
pengadaan dan penjualan PT. Perkebunan Nusantara III PTPN III, kepala pabrik Membang Muda PTPN III, kepala bagian tanaman kebunmembangmudaPTPN
III,kepalabagiantanaman PTPN IIIdan kepala bagian teknik dan produksi PTPN III. Pengambilan sampel untuk PTPN III Kebun MembangMuda menggunakanteknik
purposive sampling yaitupertimbanganbahwa PTPN III MembangMudayang
mengetahuitentangmeningkatankinerjarantaipasok.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari observasi atau pengamatan langsung di obyek penelitian, serta
wawancara mendalam indepth interview denganresponden. Data sekunder diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara III, instansi pemerintah seperti Badan Pusat Statisik Sumatera
Utara, dan literature yang mendukung.
3.4. Metode Analisis Data
Untuk tujuan penelitian pertama yaitu dengan mendeskripsikan rantai pasok komoditi karet, dijelaskan sesuai dengan keadaan yang ada di daerah penelitian. Dilakukan dengan
mengidentifikasi pelaku-pelaku yang terlibat dalam rantai pasok karet serta hubungan yang terjadi antara pelaku. Hubungan tersebut menunjukkan aliran informasi dan barang serta
cara kerja yang terjadi dalam sistem. Untuk tujuan penelitian kedua yaitu menganalisis strategi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja rantai pasokkaret di daerahpenelitiandengananalisis SWOT. Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi lingkungan internal maupun eksternal
perusahaan guna merumuskan faktor-faktor strategi. Identifikasi dengan analisis SWOT adalah sebagai berikut:
aStrength Kekuatan internal
Universitas Sumatera Utara
Kekuatan berupa sumber daya, keterampilan, atau keunggulan lain sampel terhadap pesaing dan kebutuhan akan pasar.
bWeakness Kelemahan internal Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan sampel dalam sumber daya,
keterampilan, atau kemampuan lain yang menghalangi kinerja efektif dari sampel tersebut. cOpportunities Peluang lingkungan eksternal
Peluang merupakan situasi yang menguntungkan bagi sampel, baik dari segi segmen pasar, perubahan dalam keadaan bersaing, perubahan teknologi, hingga hubungan pembeli-
pemasok. dThreats Ancaman lingkungan eksternal
Ancaman merupakan situasi yang tidak menguntungkan bagi sampel, yaitu berupa rintangan-rintangan bagi posisi sekarang atau yang diinginkan.
Selanjutnya untuk mengetahui hasil analisis berada di posisi mana, dapat dilihat pada Gambar 4.
1. Mendukung
Strategi Growth
2.Mendukung Diversifikasi
3. Mendukung Strategi Turn-around
4. Mendukung Strategi Defensif
PELUANG
KEKUATAN KELEMAHAN
ANCAMAN Sumber : Fredy Rangkuty 2009
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.Diagram Analisis SWOT
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif Growth oriented strategy.
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, usaha ini masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka pangjang dengan cara strategi diversifikasi produkjasa.
Kuadran 3 : Usaha menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendalakelemahan internal. Kondisi bisnis pada
kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal usaha
sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih. Misalnya, Apple menggunakan stratregi peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan
dengan cara menawarkan produk-produk baru dalam industri micro computer .
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, usaha tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Langkah-langkah pembuatan SWOT, sebagai berikut: 1
Menentukan tujuan penelitianobjek penelitian Langkah yang paling awal dalam membuat SWOT adalah dengan menentukan tujuan
penelitian yaitu untuk mengetahui faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi peran petani dalam pengembangan karet.
2 Menentukan faktor-faktor lingkunganpengaruh
Universitas Sumatera Utara
Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan karet pada PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Membang Muda akan ditemukan beberapa variabel
yang akan menentukan pengembangan dan peningkatan kinerja rantai pasok pada karet.
3 Menentukan faktor strategis
Setelah diperoleh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan kinerja rantai pasok karet, kemudian dipilih faktor-faktor yang secara signifikan dapat
mempengaruhi pengembangan kinerja rantai pasok karet. Faktor ini disebut sebagai faktor strategis. Pemilihannya ditentukan berdasarkan pengamatan langsung ke lokasi
penelitian. 4
Klasifikasi faktor strategis menjadi faktor internal dan faktor eksternal
Setelah diketahui faktor-faktor strategis, selanjutnya diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal adalah faktor yang tidak
dapat dikendalikan oleh PT. Perkebunan III Kebun Membang Muda terkait dalam pengembangan kinerja rantai pasok karet, sedangkan faktor internal adalah faktor yang
dapat dikendalikan oleh PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Membang Muda. 5
Penentuan faktor S,W,O, dan, T berdasarkan Skor Setelah diklasifikasikan faktor-faktor internal dan eksternal, kemudian disusun
kuisioner yang akan ditanyakan kepada responden untuk memperoleh penilaian setiap faktor. Skor masing-masing faktor dengan skala mulai dari 4 sampai dengan 1. Setelah
diperoleh skor setiap faktor dari setiap responden, kemudian dicari nilai ratarata aritmatika dari seluruh responden sehingga dapat ditentukan apakah faktor tersebut
termasuk kedalam faktor eksternal peluang dan ancaman atau faktor internal
Universitas Sumatera Utara
kekuatan dan kelemahan. Pada internal 1 dan 2 termasuk kelemahan, 3 dan 4 adalah kekuatan. Pada eksternal 1 dan 2 termasuk ancaman, 3 dan 4 termasuk peluang.
6 Penentuan bobot
Setelah diperoleh skor tiap faktor kemudian dilakukan pembobotan setiap faktor. Pembobotan ini dilakukan dengan cara teknik komparasi berpasangan dengan
memakai pembobotan yang dilakukan oleh Saaty 1998. Metode ini menggunakan model Pairwise Comparision Scale yaitu dengan membandingkan faktor yang satu
dengan faktor lainnya dalam satu hirarki berpasangan, sehingga diperoleh nilai kepentingan dari masing-masing faktor. Rincian nilai kepentingan tersebut ditentukan
berdasarkan kemampuan responden untuk membedakan nilai antar faktor yang dipasangkan. Semakin besar kemampuan responden untuk membedakan, maka akan
semakin rinci juga pembagian nilanya. Nilai dari masing-masing faktor tidak lepas dari skala banding berpasangan yang ditemukan oleh Saaty 1998 dengan skala nilai yang
dimodifikasi hanya menggunakan skala nilai 1 sampai 3 sebagai berikut: 1 = kedua faktor sama pentingnya
2 = satu faktor lebih penting dari pada faktor lainnya 3
= satu faktor mutlak lebih penting dari pada faktor lainnya 7
Matriks perbandingan seluruh faktor untuk tiap responden. Setelah diperoleh nilai kepentingan masing-masing faktor dari tiap responden
selanjutnya dibuat matriks penilaian tiap responden yang akan menjadi bobot dari tiap faktor.
8 Matriks perbandingan seluruh faktor untuk seluruh responden
Setelah diperoleh matriks perbandingan penilaian tiap faktor dari setiap responden, kemudian dicari nilai rata-rata geometris perbandingan dari seluruh responden dengan
rumus:
Universitas Sumatera Utara
� = ��
1
∗ �
2
∗ �
3
… … … . . . ∗ �
�
�
Dimana : n = Jumlah responden
X1 = Nilai faktor ke-i untuk responden 1 X2 = Nilai faktor ke-i untuk responden 2
X3 = Nilai faktor ke-i untuk responden 3 Xn = Nilai faktor ke-i untuk responden n
9 Normalisasi dan rata-rata bobot
Setelah diketahui nilai rata-rata geometris, kemudian nilai rata-rata tersebut dinormalisasikan untuk mendapatkan nilai dari masing-masing faktor strategis. Nilai
inilah yang akan menjadi bobot faktor-faktor strategis petani. 10
Menentukan skor terbobot dan prioritas Setelah diperoleh bobot tiap faktor strategis, dicari skor terbobot dengan cara
mengalikan skor dari tiap faktor dengan bobot yang akan diperoleh dalam tiap faktor. Nilai dari skor terbobot ini digunakan untuk mengetahui bagaimana reaksi petani
terhadap faktor strategis eksternal dan faktor strategis internalnya. 11
Penyusunan strategi dengan menggunakan matriks SWOT Selanjutnya menyusun faktor-faktor strategis dengan menggunkan matriks SWOT
Tabel. 6.Matriks SWOT
INTERNAL EKSTERNAL
STRENGHTS S Tentukan faktor – faktor
kekuatan internal WEAKNESS W
Tentukan faktor – faktor kekuatan internal
OPPURTINITIES O Tentukan
faktor peluang internal
STRATEGI S-O Ciptakan Strategi yang
menggunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang
STRATEGI W-O Ciptakan Strategi yang
meminimalkan kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
TREAT T Tentukan faktor
ancaman internal STRATEGI S-T
Ciptakan Strategi yang menggunakan kekuatan
STRATEGI W-T Ciptakan Strategi yang
meminimalkan
Universitas Sumatera Utara
untuk mengatasi ancaman
kelemahan untuk menghindari peluang
Keterangan : 1
Strategi SO Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 2
Strategi ST Strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi
ancaman. 3
Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.
4 Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
3.5. Definisi dan Batasan Operasional