Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Episiotomi
Pada Persalinan Primipara yang Bersalin di Bidan di Kelurahan
Bela Rakyat Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat Tahun 2013
Tindakan Episiotomi N
Dilakukan 7
17,1 Tidak dilakukan
34 82,9
Total 41
100
B. Pembahasan
1. Interpretasi dan Diskusi Hasil
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan karakteristik ibu bersalin, sebagian besar responden berada pada rentang umur yang produktif, berpendidikan atas dan mayoritas pekerjaan ibu
adalah ibu rumah tangga.
Umur dapat mempengaruhi pelaksanaan episiotomi di mana dari penelitian ini didapatkan bahwa mayoritas responden 22 orang 53,7 berusia 20-35 tahun.
Seseorang yang memasuki usia dewasa memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman yang dapat mempengaruhi sikap dan perbuatan yang dapat diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang diungkapkan oleh Nursalam 2001, dalam Sriwidianingsih, 2013 faktor pengetahuan seseorang berkaitan dengan umur
yang mana menentukan sikap seseorang dan pada masa dewasa orang biasanya berubah dari pengetahuan menuju menerapkan pengetahuan. Dengan demikian
Universitas Sumatera Utara
kemampuan kognitif terus berkembang selama masa dewasa. Bertambahnya umur seseorang akan meningkatkan kemampuan berfikirnya. Kemampuan untuk
menentukan suatu tindakan akan semakin matang.
Berdasarkan pekerjaan diperoleh 21 orang 51,2 tidak bekerja ibu rumah tangga dan 4 orang 9,8 bekerja sebagai pegawai negeri. Seseorang yang tidak bekerja
maupun bekerja dapat mempengaruhi pengetahuan yang mereka punya karena lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan mereka karena lingkungan adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biolologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang
berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.
Tingkat pendidikan sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan yang atas yaitu 22 orang 53,7, sehingga akses untuk memperoleh informasi atau memahami
suatu informasi lebih mudah dan informasi didapatkan dari petugas kesehatan. Menurut Notoadmodjo 2007 pendidikan mempengaruhi proses belajar, dimana makin tinggi
pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari
orang lain maupun dari media masa, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Akan tetapi perlu ditekankan bahwa
bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula dan pengalaman. Pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan dan pengalaman, itu
merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, sehingga semakin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, informasi yang didapatkan akan semakin baik.
b. Tindakan Episiotomi pada Persalinan Primigravida