Distribusi Frekuensi Kejadian Skabies Dengan Kebersihan diri Distribusi Frekuensi Kejadian Skabies Dengan Kelembaban Distribusi Frekuensi Kejadian Skabies Dengan Kepadatan Hunian KESIMPULAN SARAN

kemungkinan disebabkan karena banyaknya anak-anak golongan usia remaja awal yang terdapat pada panti asuhan tersebut.

c. Distribusi Frekuensi Kejadian Skabies Dengan Pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa skabies banyak terjadi pada responden yang memiliki pengetahuan yang buruk tentang skabies baik berupa gejala maupun cara penularannya, hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Haeri, 2013. Dimana dalam penelitian tersebut mendapati buruknya pengetahuan responden penderita terhadap penyakit skabies tersebut. Namun dari hasil penelitian ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa responden yang memiliki pengetahuan yang sedang dan baik tidak akan terkena penularan skabies. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh lingkungan panti asuhan yang tidak memadai responden untuk mendapatkan pengetahuan mengenai hal tersebut.

d. Distribusi Frekuensi Kejadian Skabies Dengan Kebersihan diri

Berdasarkan hasil penelitian diketahui tidak adanya responden yang memiliki tingkat kebersihan diri yang buruk, yang terdapat dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki kebersihan diri dalam tingkat sedang dan tingkat baik, dan didapati pada responden pemilik kebersihan tingkat sedang banyak mengalami kejadian skabies, hal tersebut tidak sesuai dengan beberapa penelitian yang dilakukan yang menyatakan bahwa pada tingkat kebersihan diri yang buruk yang paling banyak terkena kejadian skabies.

e. Distribusi Frekuensi Kejadian Skabies Dengan Kelembaban

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pada banyak responden yang menghuni kamar dengan tingkat kelembaban yang berlebih yang menderita skabies dibandingkan dengan responden yang menderita skabies namun menghuni kamar dengan tingkat kelembaban yang normal. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hapsari, 2014. Yang menyatakan bahwa kelembaban mempunyai hubungan dan merupakan faktor resiko terjadinya skabies. Hal ini Universitas Sumatera Utara mungkin disebabkan karena padatnya penghuni dan juga barang yang terdapat pada hunian responden serta minimnya ventilasi yang terdapat pada tiap hunian responden.

f. Distribusi Frekuensi Kejadian Skabies Dengan Kepadatan Hunian

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa banyak responden yang menderita skabies yang menghuni kamar yang tidak memenuhi syarat sebagaimana yang diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomer 829MENKESSKVII2009 yaitu ≥ 8 m² untuk 2 orang. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya ruangan yang ada pada panti asuhan tersebut. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Angka kejadian skabies pada anak-anak panti asuhan Yayasan Amal Sosial Al- Washliyah sangat tinggi, yaitu sebanyak 48 orang 55.2. 2. Kejadian skabies banyak ditemukan pada anak-anak panti asuhan berjenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 31 orang 64.6. 3. Kejadian skabies banyak ditemukan pada anak-anak panti asuhan yang termasuk dalam kategori usia remaja awal, yaitu sebanyak 26 orang 54.2. 4. Kejadian skabies banyak terjadi pada anak-anak panti asuhan yang memiliki pengetahuan yang buruk tentang skabies, yaitu sebanyak 34 orang 70.8. 5. Kejadian skabies banyak terjadi pada anak-anak panti asuhan yang memiliki tingkat kebersihan diri yang sedang, yaitu sebanyak 36 orang 75.0. 6. Kejadian skabies banyak terjadi pada anak-anak panti asuhan yang menghuni kamar dengan kadar kelembaban berlebih, yaitu sebanyak 47 orang 97.9. 7. Kejadian skabies banyak terjadi pada anak-anak yang menghuni kamar dengan kepadatan yang tidak memenuhi syarat yaitu sebanyak 38 orang 79.2.

6.2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dapat disusun beberapa saran yaitu: 1. Bagi pengurus panti asuhan sebaiknya dilakukannya pembinaan dan penyuluhan tentang kebersihan, serta membentuk tim pembimbing dan pengawas kebersihan untuk lingkungan panti asuhan Universitas Sumatera Utara 2. Bagi anak-anak panti asuhan sebaiknya dapat lebih meningkatkan kebersihan diri guna mencegah kejadian skabies, seperti tidak menggunakan handuk secara bersama-sama, tidak saling bertukar pakaian dan selalu mandi minimal 2 kali sehari. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. SKABIES