a. Baik, jika responden memperoleh skor ≥ 75 ≥ 3 b. Tidak baik, jika responden memperoleh skor 75 3 Arikunto, 2009.
3.8 Teknik Analisa Data
3.8.1 Analisis Univariat
Pada analisis univariat, data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, ukuran tendensi sentra
atau grafik. Jika data mempunyai distribusi normal, maka mean dapat digunakan sebagai ukuran pemusatan dan Standar Deviasi SD sebagai ukuran penyebaran.
Jika distribusi data tidak normal maka sebaiknya menggunakan median sebagai ukuran pemusatan dan minimun
– maksimun sebagai ukuran penyebaran. Hasil dari analisis univariat berupa distribusi frekuensi, besarnya proporsi, presentase
dan statistika diskriptif. Analisis univariat ini disajikan dalam bentuk deskriptif
berupa tekstural, tabulasi dan grafik Saryono, 2013. 3.8.2
Analisis Bivariat
Analisis bivariat merupakan analisis untuk mengetahui interaksi dan variabel, baik berupa komparatif maupun korelatif. Pada penelitian menggunakan
analisis bivariat karena diduga ada hubungan dan korelasi antara dua variabel yaitu variabel independen pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dengan
variabel dependen kinerja keselamatan. Pada analisis bivariat ini, peneliti menggunakan instrumen statistika dengan uji fisher exact untuk menganalisa
hubungan variabel independen dan variabel dependen dengan statistika uji fisher
exact adalah :
Universitas Sumatera Utara
Metode analisis ini digunakan untuk melihat probabilitas kejadiannya. Jika nilai p 0,05 maka tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel
dependen dengan variabel independen, jika nilai p 0,05 maka ada hubungan yang bermakna antara variabel dependen dengan variabel independen.
Universitas Sumatera Utara
57
BAB IV HASIL
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Profil Perusahaan
PT. PLN Persero P3B Sumatera Unit Pelayanan Transmisi Medan pada awalnya didirikan tahun 1965 melalui peraturan Menteri NO.1PRT65 dan
ditinjaklanjutkan dengan keputusan Direksi Perusahaan Listrik Negara No. Kpts.009DIRPLN66 tanggal 14 April 1966, dalam kegiatan peroperasiannya
adalah perusahaan listrik negara eksploitasi-I didukung oleh empat cabang dan satu sektor meliputi: cabang Medan, cabang Pematangsiantar, cabang Binjai,
cabang Sibolga, dan sektor Glugur yang sekarang berubah nama menjadi Unit Pelayanan Transmisi Medan PT PLN Persero P3B Sumatera dengan kantor
induk di Padang. Perubahan-perubahan struktur organisasi selalu mengikuti perkembangan
antara lain perusahaan listrik negara eksploitasi I Sumatera Utara berubah nama menjadi perusahaan listrik negara eksploitasi II Sumatera Utara melalui surat
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik No.51Kpts.1969. Perusahaan Listrik negara eksploitasi II Sumatera Utara kemudian berubah
menjadi perusahaan listrik negara wilayah II Sumatera Utara melalui peraturan menteri pekerjaan umum dan tenaga listrik. Perusahaan listrik negara wilayah II
Sumatera Utara selanjutnya berubah menjadi perusahaan umum listrik negara wilayah II Sumatera Utara disesuaikan dengan surat Keputusan Menteri PUTL
Universitas Sumatera Utara