Analisis Univariat Analisis Bivariat

segera diperbaiki, kemudian data yang sesuai diberi kode untuk memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Kemudian memasukkan data kekomputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program komputerisasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat.

4.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dimaksudkan untuk mendeskripsikan karakteristik masing-masing variabel penelitian. Analisis data numerik kualitas hidup lansia, dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi digunakan nilai mean, minimal dan maksimal dengan 95 confident interval mean. Analisis untuk data karakteristik responden yaitu jenis kelamin, pendidikan, dan sosial ekonomi dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi dan proporsi. Sedangkan untuk umur dan lama menderita penyakit kronis dianalisis menggunakan nilai mean.Analisa data lebih lanjut , pada data numerik kualitas hidup lansia dan dukungan keluargadilakukan uji asumsi dasar.Peneliti melakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal, maka peneliti dapat menggunakan uji statistik berjenis parametrik. Peneliti menggunakan uji kolmogorov smirnov, data dikatakan berdistribusi normal dengan α 0.05.

4.8.2 Analisis Bivariat

Selanjutnya peneliti melakukan analisis bivariat yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu dukungan keluarga Universitas Sumatera Utara dengan variabel dependen yaitu kualitas hidup lansia dengan menggunakan korelasi pearsonuntuk membuktikan hipotesa penelitian yaitu ada hubungan dukungan dengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis di RSUP Haji Adam Malik dengan menggunakan taraf signifikan 5. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai karakteristik responden, variabel dukungan keluarga, variabel kualitas hidup lansia, dan hubungan dukungan keluarga yang ditinjau dari empat dimensi dengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan maret 2016, dengan jumlah responden sebanyak 85 orang lansia yang menderita penyakit kronis yang diperoleh dari poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam malik.

5.1 HASIL PENELITIAN

5.1.1 Karakteristik Responden Lansia yang mederita penyakit kronis sebagian besar adalah perempuan n= 44 atau 51,8 dan rata-rata umur lansia yang menderita penyakit kronis 60- 65 tahun. Tingkat pendidikan lansia yang dominan adalah SMASMK n= 34 atau 40, dengan penghasilan perbulan lansia Rp 2.037.000,00 sebanyak 43 orang 50,6 dan Rp 2.037.000,00 sebanyak 42 orang 49,4. Berdasarkan penyakit kronis yang diderita lansia, penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyakit kronis yang paling banyak diderita oleh lansia yaitu sebanyak 25,9, penyakit kedua terbanyak adalah penyakit keganasan seperti tumor sebanyak 24,7, dan penyakit kronis urogenital adalah penyakit kronis ketiga terbanyak yang diderita lansia yaitu sebanyak 18,8. Rata-rata lansia yang menderita penyakit kronis di RSUP Haji Adam Malik selama 1-3 tahun. 45 38 Universitas Sumatera Utara