Tingkat Partisipasi Organisasi P3A Dalam Membayar IPAIR Partisipasi Dalam Pemeliharaan, Perbaikan Saluran

jumlah anggota yang mengikuti rapat. Maka identifikasi masalah yang kedua telah terjawab.

3. Tingkat Partisipasi Organisasi P3A Dalam Pemeliharaan dan Pengelolaan Irigasi

Partisipasi adalah sebagai keterlibatan mental, emosi seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta tanggung jawab terhadap usaha tersebut. Jenis-jenis partisipasi yang dapat diberikan adalah partisipasi dengan sumbangan pikiran, tenaga, pikiran dan tenaga, keahlian, barang, uang dan partisipasi dalam mengikuti kegiatan Santoso, 1992 Dalam organisasi P3A partisipasi anggota dan pengurus dilihat dalam keikutsertaannya dalam pengelolaan dan pemeliharaan irigasi oleh organisasi P3A seperti Pembayaran iuran pelayanan irigasi IPAIR, waktu pembayaran IPAIR, pemeliharaan rutin, pemeliharaan mendadak, pengamanan, pembersihan saluran, pencegahan dan perbaikan saluran. Gambaran tingkat partisipasi anggota dan pengurus organisasi P3A dalam setiap kegiatan akan diuraikan secara rinci:

a. Tingkat Partisipasi Organisasi P3A Dalam Membayar IPAIR

Pada umumnya besar iuran yang dibayar adalah 2 kg gabah padi rante, dalam bentuk uang disesuaikan dengan harga gabah padi pada saat pembayaran. Dimana partisipasi petani dan pengurus organisasi P3A dalam pembayaran IPAIR dapat dilihat pada tabel 26. Tabel 26. Frekuensi jumlah anggota dan pengurus P3A menurus Pembayaran IPAIR. No Pembayaran P3A P3A Rogabe Pengurus Universitas Sumatera Utara IPAIR Makmur P3A Sariah 1 Selalu Membayar 4 26,7 4 26,7 3 20 12 100 2 Bayar 1kali dalam satu tahun 4 26,7 4 26,7 6 40 0 0 3 Tidak pernah menbayar 7 46,6 7 46,6 6 40 0 0 Jumlah 15 100 15 100 15 100 12 100 Sumber; Data diolah dari lampiran 2 Dari tabel 26 dapat diketahui bahwa persentase jumlah anggota P3A yang tidak pernah membayar IPAIR dengan petani yang selalu membayar IPAIR dan yang membayar satu kali dalam satu tahun berimbang, hal ini disebabkan karena panen mereka terkena bencana alam yakni banyaknya tikus yang selalu menganggu tanaman mereka sehingga produktivitasnya menurun. Selain itu mereka kadang mengabaikannya karena tidak ada sanksi untuk hal tersebut. Sementara semua pengurus selalu membayar IPAIR. Kemudian sebahagian petani tidak mengetahui sistem pembukuan iuran dan arah pemanfaatan iuran yang dikumpulkan dari setiap anggota P3A.

b. Tingkat Partisipasi Organisasi P3A Dalam Ketepatan Waktu

Pembayaran IPAIR Pemungutan Iuran dilakukan oleh ulu-ulu atau dilakukan oleh bendahara dan pada umumnya dikutip pada saat panen dilokasi sawahlahan dan dirumah petani .Sejauh mana partisipasi petani dalam ketepatan waktu membayar iuran dapat dilihat pada tabel 27. Tabel 27. Frekuensi Jumlah anggota dan Pengurus P3A Menurut Ketepatan waktu Membayar Iuran. No Ketepatan Waktu P3A P3A Rogabe P3A Pengurus Universitas Sumatera Utara Makmur Sariah 1 Tepat waktu saat panen 1 6,7 1 6,7 0 0 12 100 2 Setelah lewat satu musim tanam 10 6,6 3 20 6 40 0 0 3 Tidak pernah membayar 4 26,7 11 73,3 9 60 0 0 Jumlah 15 100 15 100 15 100 12 100 Sumber; Data diolah dari lampiran 2 Dari tabel 27 dapat diketahui bahwa kebanyakan membayar iuran setelah lewat satu tahun itu disebabkan karena hasil panen mereka yang kurang memuaskan . sementara pengurus selalu tepat waktu.

C. Tingkat Partisipasi Organisasi P3A Dalam Bergotong-Royong Pemeliharaan Rutin

Pemeliharaan rutin merupakan gotong-royong yang dilakukan secara terencana yakni dengan adanya jadwal pemeliharaan. Biasanya pemeliharaan rutin ini dilakukan 2 kali dalam satu bulan yaitu pada minggu pertama awal bulan dan pada minggu terakhir akhir bulan. Sejauh mana partisipasi petani dalam bergotong-royong pemeliharaan rutin dapat dilihat pada tabel 28. Tabel 28. Frekuensi Jumlah anggota Dan Pengurus P3A Menurut Pemeliharaan Rutin. No Pemeliharaan Rutin P3A Makmur P3A Rogabe P3A Sariah Pengurus 1 Selalu Hadir 8 53,3 7 47,7 6 40 12 100 2 Kadang-kadang 7 44,7 8 53,3 8 53,3 0 0 3 Tidak Pernah 0 0 0 0 1 6,7 0 0 Universitas Sumatera Utara Jumlah 15 100 15 100 15 100 12 100 Sumber; Data diolah dari lampiran 2 Dari tabel 28 dapat diketahui bahwa kebanyakan petani yang mengikuti pemeliharaan rutin hanya kadang-kadang saja. Ini disebabkan karena petani masih kurang menyadari pentingnya gotong-royong tersebut, ada juga karena alasan- alasan tertentu seperti ada kepentingan lain yang sifatnya kekeluargaan, ketepatan pada saat itu petani diundang untuk menghadiri acara keluarga atau ada halangan lain, sementara pengurus selalu hadir. d. Tingkat Partisipasi Dalam Pemeliharaan Mendadak Pemeliharaan mendadak adalah pemeliharaan yang dilakukan tanpa terencana, tidak ada pemberitahuan jauh hari sebelumnya. Hal ini dilakukan karena adanya kerusakan pada saluran irighasi atau meluapnya air karena bambu yang ditancapkan pada bagian sawah untuk mengairi terlepas sehingga air meluap secara tidak terkontrol. Untuk menanggulangi hal tersebut maka dilakukan gotong-royong. Sejauh mana partisipasi organisasi P3A dalam pemeliharaan mendadak dapat dilihat pada tabel 29. Tabel 29. Frekuensi Jumlah anggota dan Pengurus P3A Menurut Pemeliharaan Mendadak No Pemeliharaan Mendadak P3A Makmur P3A Rogabe P3A Sariah Pengurus 1 Selalu Hadir 2 13,3 0 0 6 40 4 33,3 2 Kadang-kadang 10 66,7 11 73,3 8 53,3 8 66,6 3 Tidak Pernah 3 20 4 26,7 1 6,7 0 0 Jumlah 15 100 15 100 15 100 12 100 Universitas Sumatera Utara Sumber; Data diolah dari lampiran 2 Dari tabel 29 dapat diketahui kebayakan petani anggota dan pengurus organisasi P3A hanya kadang-kadang saja. Hal ini disebabkan karena pemeliharaan yang dilakukan secara mendadak, sementara ada kepentingan lain yang membuat mereka tidak dapat hadir atau mengikuti gotong-royong tersebut. e. Partisipasi Dalam Pemeliharaan Saluran yaitu Pengamanan Pemeliharaan saluran adalah usaha yang dilakukan agar pendistribusian air kelahan petani adil dan merata. Pemeliharaan saluran yakni pengamanan ini dilakukan satu kali dalam satu bulan. Namun apabila ada masalah yang mengakibatkan pendistribusian air tersebut mengalir tidak adil dan merata kelahan petani maka para anggota P3A akan melaksanakan gotong-royong dalam hal pengamanan, dengan kata lain pengamanan ini bisa dilakukan lebih dari satu kali dalam satu bulan. Sejauh mana partisipasi organisasi P3A dalam pemeliharaan saluran yaitu pengamanan dapat dilihat pada tabel 30 Tabel 30. Frekuensi Jumlah Anggota dan Pengurus P3A Menurut Pemeliharaan Saluran yaitu pengamanan. No Pemeliharaan Mendadak P3A Makmur P3A Rogabe P3A Sariah Pengurus 1 Selalu Hadir 6 40 6 40 2 13,3 12 100 2 Kadang-kadang 8 53,3, 7 46,7 10 66,7 0 0 3 Tidak Pernah 1 6,7 2 13,3 3 20 0 0 Jumlah 15 100 15 100 15 100 12 100 Sumber; Data diolah dari lampiran 2 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 30 dapat dilketahui bahwa kebanyakan anggota petani hanya kadang-kadang saja datang dalam pemeliharaan saluran yakni pengamanan . Ini disebabkan karena para petani merasa bahwa dalam hal pengamanan tidak perlu seluruhnya dan mereka merasa pengurus saj sudah cukup untuk melalukannya.

f. Partisipasi Dalam Pemeliharaan, Perbaikan Saluran

Pembersihan saluran adalah usaha yang dilakukan agar saluran air irifasi bersih dan air tetap mengalir dengan baik kelahan petani . hal ini dilakukan satu bulan sekali sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Sejauh mana partisipasi organisasi P3A dalam pemeliharaan yaitu pembersihan saluran dapat dilihat pada tabel 31 Tabel 31. Frekuensi jumlah anggota dan pengurus P3A Menurut Pemeliharaan yaitu Perbaikan Saluran No Pemeliharaan Mendadak P3A Makmur P3A Rogabe P3A Sariah Pengurus 1 Selalu Hadir 8 53,3 9 60 10 66,6 10 83,3 2 Kadang-kadang 5 33,3, 3 13,3 5 33,3 2 16,67 3 Tidak Pernah 2 13,3 3 13,3 0 0 0 0 Jumlah 15 100 15 100 15 100 12 100 Sumber; Data diolah dari lampiran 2 Dari tabel 26 dapat diketahui bahwa kebanyakan anggota P3A hanya kadang- kadang saja mengikuti gotong royong dalam perbaikan saluran. Hal ini disebabkan karena mereka merasa bahwa perbaikan saluran merupakan tugas dari pemerintah. Universitas Sumatera Utara Gambaran Tingkat Partisipasi Anggota Dan Pengurus Organisasi P3A Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa tingkat patrtisipasi dikelompokkan atas tiga kategori yaitu tingkat partisipasi rendah dengan skor 8 - 13,3: Tingkat partisipasi sedang dengan skor 13,4 - 18,7 dan tingkat partisipasi tinggi dengan skor 18,8 24.Untuk mengetahui gambaran tingkat partisipasi organisasi P3A dalam pemeliharaan dan pengelolaan irigasi dapat dilihat pada tabel 32. Tabel 32. Tingkat Partisipasi Anggota dan Pengurus P3A Dalam Pengelolaan dan pememeliharaan Irigasi No Partisipasi Organisasi P3A Makmur Rogabe Sariah Pengurus 1 Menbayar IPAIR 1,8 1,8 1,8 3 2 Ketepatan Waktu Membayar IPAIR 1,8 1,3 1,4 3 3 Pemeliharan Rutin 2,5 2,5 2,3 3 4 Pemeliharaan Mendadak 1,9 1,7 1,4 2,3 5 Pengamanan 2,3 2,3 1,9 3 6 Pembersihan Saluran 2,7 2,1 1,8 2,8 7 Pencegahan 2,5 2,2 2,1 3 8 Perbaikan Saluran 2,4 2,4 2,7 3 Jumlah 16 14,6 15,4 23,1 Kriteria Sedang Sedang Sedang Tinggi Over All 17,2 Sedang Sumber: Data diolah dari Lampiran 2. Dari tabel 32 dapat diketahui bahwa partisipasi organisasi P3A Makmur lebih tinggi dari pada organisasi P3A Rogabe dan organisasi P3A Sariah masih kategari sedang. Sementara pengurus partisipasinya masih dalam kategori tinggi. Dapat diasumsikan bahwa tingkat partisipasi pengurus lebih tinggi daripada tingkat partisipasi anggota dalam pemeliharaan dan pengelolaan jaringan irigasi. Universitas Sumatera Utara Secara keseluruhan diperoleh skor tingkat partisipasi anggota P3A adalah 17,2, berarti sedang, maka hipotesis yang menyatakan Tingkat partisipasi organisasi P3A dalam pemeliharaan dan pengelolaan irigasi di daerah penelitian adalah rendah ditolak.

4. Hubungan Tingkat Partisipasi Organisasi P3A Dengan Pendapatan

Pendapatan dalam penelitian ini adalah seluruh pendapatan bersih dalam bentuk uang yang diperoleh dari usahatani dalam satu tahun. Tingkat partisipasi organisasi P3A diduga memiliki hubungan dengan tingkat pendapatan. Gambaran hubungan tingkat partisipasi organisasi P3A dengan tingkat pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 33. Hubungan Antara Tingkat Partisipasi Organisasi P3A Dengan Tingkat Pendapatan No Pendapatan Tingkat Partisipasi Total Rendah Sedang Tinggi 1 Rp 19.734.144,9 814,04 1119,29 915,79 2849,12 2 Rp 19.734.144,9 47,02 610,53 2933,3 2950,88 Jumlah 1221,05 1729,83 2849,12 57100 Dari tabel 33 dapat diketahui bahwa petani yag memiliki pendapatan Rp 19.734.144,9 pertahun adalah 28 orang 49,12 dimana tingkat partisipasinya rendah adalah 8 orang 14,04, sedang adalah 11 orang 19,29 dan tinggi adalah 9 orang 15,79. Sedangkan petani yang memiliki tingkat pendapatan Rp 19.734.144,9 pertahun adalah 29 orang 50,88 dimana yang tingkat partisipasinya rendah 4 orang 7,02, sedang adalah 6 orang 10,53 dan tinggi adalah 19 orang 33,3 Universitas Sumatera Utara