Pencegahan Sekunder Pencegahan Tertier

2.7. Pencegahan Pneumonia 2.7.1. Pencegahan Primer Pencegahan primer bertujuan untuk menghilangkan faktor risiko terhadap kejadian pneumonia. Upaya yang dapat dilakukan antara lain: 2 a. Memberikan imunisasi campak pada usia 9 bulan dan imunisasi DPT Diphteri, Pertusis, Tetanus sebanyak 3 kali yaitu pada usia 2, 3, dan 4 bulan. b. Menjaga daya tahan tubuh anak dengan cara memberikan ASI pada bayi neonatal sampai berumur 2 tahun dan makanan yang bergizi pada balita.Di samping itu, zat-zat gizi yang dikonsumsi bayi dan anak-anak juga perlu mendapat perhatian. c. Mengurangi polusi lingkungan seperti polusi udara dalam ruangan dan polusi di luar ruangan. d. Mengurangi kepadatan hunian rumah.

2.7.2. Pencegahan Sekunder

Tingkat pencegahan kedua ini merupakan upaya manusia untuk mencegah orang yang telah sakit agar sembuh, menghambat progresifitas penyakit, menghindari komplikasi, dan mengurangi ketidakmampuan. Pencegahan sekunder meliputi diagnosis dini dan pengobatan yang tepat sehingga dapat mencegah meluasnya penyakit dan terjadinya komplikasi. Upaya yang dapat dilakukan antara lain: 15 a. Pneumonia berat : dirawat di rumah sakit, diberikan antibiotik parenteral dan penambahan oksigen. b. Pneumonia : diberikan antibiotik kotrimoksasol oral, ampisilin atau amoksilin. 17 c. Bukan Pneumonia : perawatan di rumah saja. Tidak diberikan terapi antibiotik. Bila demam tinggi diberikan parasetamol. Bersihkan hidung pada anak yang mengalami pilek dengan menggunakan lintingan kapas yang diolesi air garam. Jika anak mengalami nyeri tenggorokan, beri penisilin dan dipantau selama 10 hari ke depan.

2.7.3. Pencegahan Tertier

Tujuan utama dari pencegahan tertier adalah mencegah agar tidak munculnya penyakit lain atau kondisi lain yang akan memperburuk kondisi balita, mengurangi kematian serta usaha rehabilitasinya. Pada pencegahan tingkat ini dilakukan upaya untuk mencegah proses penyakit lebih lanjut seperti perawatan dan pengobatan. Upaya yang dilakukan dapat berupa: 15 a. Melakukan perawatan yang ekstra pada balita di rumah, beri antibiotik selama 5 hari, anjurkan ibu untuk tetap kontrol bila keadaan anak memburuk. b. Bila anak bertambah parah, maka segera bawa ke sarana kesehatan terdekat agar penyakit tidak bertambah berat dan tidak menimbulkan kematian. 20

BAB 3 KERANGKA KONSEP

3.1. Kerangka Konsep

Berdasarkan latar belakang, tujuan penelitian dan manfaat penelitian maka kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut: Karakteristik Balita Penderita Pneumonia 1. Sosiodemografi: Umur, Jenis Kelamin, dan Tempat Tinggal 2. Status Gizi 3. Status Imunisasi 4. Derajat Pneumonia 5. Lama Rawatan 6. Pekerjaan Ibu 7. Tingkat Pendidikan Ibu 8. Keadaan Sewaktu Pulang 3.2. Defenisi Operasional 3.2.1. Penderita pneumonia adalah balita yang dirawat inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan tahun 2004-2007 dan dinyatakan menderita pneumonia berdasarkan diagnosa dokter, seperti tertulis pada kartu status. 3.2.2. Umur adalah usia balita yang terdapat pada kartu status yang dikategorikan menjadi: 1. Usia 2 bulan 2. Usia 2 – 11 bulan 3. Usia 12 – 59 bulan 21