Alasan penggunaan media pembelajaran Fungsi media pembelajaran

Adapun prestasi yang diukur dalam penelitian ini adalah prestasi siswa berupa kemampuan siswa dalam menyelesaikan kompetensi dasar yang telah ditentukan dengan memenuhi standar ketuntasan minimal yang telah dibuat oleh sekolah.

2.2 Media Pembelajaran 1.2.1 Pengertian media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan Arsyad, 2011: 3. Menurut Schramm, 1977 dalam Hernawan dkk, 2007: 4 media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran, hal yang sama juga dikemukakan oleh Gagne dan Briggs, 1975 dalam Arsyad, 2011: 4 media adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti buku, film, video, slide, dan sebagainya. Dengan kata lain media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsanga siswa untuk belajar Dari kedua definisi media menurut para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran pada hakekatnya merupakan saluran atau jembatan dari pesan-pesan pembelajaran yang disampaikan oleh sumber pesan guru kepada penerima pesan siswa dengan maksud agar pesan-pesan tersebut dapat diserap dengan cepat dan tepat sesuai dengan tujuannya.

1.2.2 Alasan penggunaan media pembelajaran

Alasan penggunaan media pembelajaran sebagaimana dituliskan oleh Hernawan, dkk 2007: 6-7 antara laian: 1. Proses pembelajaran akan lebih berhasil bila siswa turut aktif dalam pembelajaran tersebut. Dengan kata lain, yang menjadi pusat kegiatan dalam pembelajaran bukanlah guru melainkan siswa. Jika pembelajaran berpusat pada siswa maka diperlukan berbagai fasilitas sebagai media pembelajaran yang dapat lebih mengoptimalkan pencapaian hasil belajar. 2. Rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang menunjukkan komposisi sebagai berikut: melalui sentuhan 6 persen, melalui penciuman 6 persen, dan melalui penglihatan 75 persen, serta melalui pendengaran 13 persen. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pengetahuan seseorang paling banyak diperoleh secara visual atau melihat, padahal umumnya kita masih menganut pembelajaran yang tradisional, hal tersebut tentu kurang menguntungkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran. 3. Informasi atau pengetahuan yang diterima secara auditori melalui indera pendengaran saja paling sedikit tertinggal atau mengendap dalam ingatan seseorang, bila hal itu dikaitkan dengan bahan ajar sebaiknya penyampaian bahan ajar diberikan baik melalui pendengaran maupun penglihatan sekaligus, bahkan bila diperlukan juga memberikan rangsangan melalui indera-indera yang lain.

1.2.3 Fungsi media pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran dalam setiap pembelajaran memiliki fungsi sebagai mana dituliskan Hernawan dkk 2007 antara lain: 1. Penggunaan media pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan, melainkan memiliki fungsi tersendiri sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang lebih efektif. 2. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran. Media pembelajaran sebagai salah satu komponen yang tidak berdiri sendiri tetapi saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang diharapkan. 3. Media pembelajaran dalam penggunaannya harus relevan dengan kompetensi yang ingin dicapai dan isi pembelajaran itu sendiri. 4. Media pembelajaran bukan berfungsi sebagai alat hiburan, dengan demikian tidak diperkenankan menggunakannya sekedar untuk permainan atau untuk memancing perhatian siswa. 5. Media pembelajaran dapat mempercepat proses belajar karena dengan media siswa akan lebih mudah dan lebih cepat menangkap tujuan pembelajaran. 6. Untuk meningkatkan kualitas proses belajar dan mengajar, karena pada umumnya hasil belajar siswa dengan menggunakan media akan tahan lama mengendap sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi. 7. Media pembelaaran meletakkan dasar-dasar yang konkret, oleh karena itu dapat mengurangi penyakit verbalisme.

1.3 Macam-Macam Media Pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN 6 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG

0 5 1

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II SDN 2 GULAK-GALIK หกฟห BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 45

PENINGKATAN PRESTASI DAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PRINGSEWU SELATAN TAHUN 2012/2013

0 5 39

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 47

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 SUMUR PUTRI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012/2013

0 6 52

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V SDN 2 SUMBEREJO BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 12 42

UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BAGI SISWA KELAS I B SDN 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 13 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SDN 5 SUKARAJA BANDAR LAMPUNG

0 10 52

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI A SDN 2 KEDAMAIAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 35

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA PADA SISWA KELAS IV SDN I PANJANG SELATAN BANDAR LAMPUNG

0 10 18