Dimensi dan Cara Mengkreasikan Iklim Sekolah
Istilah emosi sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, namun kita belum jelas apa pengertian emosi sebenarnya. Emosi berasal dari kata emetus atau
emouere yang artinya mencerca to still up yaitu suatu yang mendorong terhadap sesuatu. Menurut Goelman 2000: 41 emosi adalah setiap kegiatan pikiran atau
perasaan, nafsu serta setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia emosi adalah luapan perasaan
yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. Perilaku atau perbuatan kita sehari-hari umumnya disertai emosi-emosi tertentu, seperti perasaan senang atau
tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari yang disebut warna afektif, warna afektif ini kadang-kadang lemah atau tidak jelas
samar-samar. Dalam hal ini warna afektif yang kuat maka perasaan lebih mendalam, lebih luas dan lebih terarah. Perasaan-perasaan ini disebut emosi
Wirawan, 1996: 51. Maksud warna afektif ini adalah perasaan-perasaan tertentu yang dialami pada saat menghadapi suatu suasana tertentu. Contohnya senang,
putus asa, terkejut, benci dan sebagainya.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi
dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. Prawitasari, 1995: 25. Sementara
Goleman 2002 : 411 mengemukakan beberapa macam emosi sebagai berikut. :a. Amarah
: beringas, mengamuk, benci, jengkel, kesal hati b. Kesedihan
: pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihi diri, putus asa
c. Rasa takut : cemas, gugup, khawatir, was-was, perasaan takut sekali,
waspada, tidak tenang, ngeri d. Kenikmatan
: bahagia, gembira, riang, puas, riang, senang, terhibur, bangga
e Cinta : penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati,
rasa dekat, bakti, hormat, kemesraan, kasih f. Terkejut
: terkesiap, terkejut g. Jengkel
: hina, jijik, muak, mual, tidak suka h. malu
: malu hati, kesal
Menurut Goleman 2002 : 65 orang cenderung menganut gaya-gaya khas dalam menangani dan mengatasi emosi mereka yaitu: sadar diri, tenggelam dalam
permasalahan, dan pasrah. Dengan melihat keadaan itu maka penting bagi setiap individu memiliki kemampuan mengelola emosi agar menjadikan hidup lebih
bermakna dan tidak menjadikan hidup yang di jalani menjadi sia-sia.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa emosi adalah suatu perasaan yang mendorong individu untuk merespon atau bertingkah laku terhadap
stimulus, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar dirinya, agar dapat menjadikan hidup lebih bermakna dan tidak menjadikan hidup yang dijalani
menjadi sia-sia.