FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN 2011

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER AKUNTANSI

PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN 2011

SKRIPSI

Oleh :

BERNARDUS VICTOR WIJAYA K7407004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ii

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER AKUNTANSI

PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA

TAHUN 2011

Oleh :

BERNARDUS VICTOR WIJAYA K7407004

Skripsi

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

vi ABSTRAK

Bernardus Victor Wijaya. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN 2011. Skripsi.Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. MEI 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk: mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi minat peserta didik kelas XI IPA mengikuti ekstrakurikuler akuntansi di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun 2011.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan berupa informan, tempat dan peristiwa serta dokumen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, analisis dokumen dan observasi. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah adalah analisis interaktif mengalir.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dari 6 faktor yang mempengaruhi munculnya minat, tetapi setelah dilakukan analisis dan pembahasan oleh peneliti maka dapat disimpulkan menjadi 4 faktor yang mempengaruhi minat peserta didik yang kemudian digolongkan menjadi 2 faktor utama yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. (1) Faktor Intrinsik : (a) Keinginan untuk berprestasi dari anak kelas XI IPA dari mengikuti ekstrakurikuler ini. Hal tersebut dapat diketahui dengan adanya keinginan untuk berprestasi di waktu yang akan datang yaitu mengambil atau memilih jurusan IPS khususnya akuntansi pada saat mereka akan kuliah, seperti keinginan untuk menempuh kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). (b) Faktor untuk mengisi waktu luang. Peserta didik kelas XI IPA mengikuti ekstrakurikuler akuntansi selain adanya keinginan untuk berprestasi adalah untuk mengisi waktu luang mereka untuk hal-hal yang positif dan bermanfaat. (2) Faktor Ekstrinsik : (a) Faktor keluarga, bagi peserta didik kelas XI IPA, dukungan dari pihak keluarga merupakan salah satu faktor terpenting yang membuat munculnya minat peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akuntansi. Karena dengan dukungan dari keluarga khususnya dari orang tua akan membuat mereka lebih semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akuntansi. (b) Faktor teman pergaulan, teman pergaulan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi peserta didik kelas XI IPA untuk mengikuti ekstrakurikuler akuntansi ini. Hal ini dikarenakan adanya ajakan teman untuk mengikuti ekstrakurikuler akuntansi mampu membuat peserta didik mempunyai minat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu dengan adanya teman yang mengikuti ekstrakurikuler yang sama dengan peserta didik, membuat peserta didik semakin bersemangat dalam mengikuti ekstrakurikuler tersebut.


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

vii ABSTRACT

Bernardus Victor Wijaya. THE FACTORS AFFECTING THE INTEREST OF PARTICIPATE ACCOUNTING EXTRACURRICULAR FOR ELEVENTH GRADE STUDENTS OF SCIENCE DEPARTMENT AT SMA NEGERI 1 SURAKARTA IN 2011. Thesis. Surakarta. Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University. May 2011.

The purpose of the research is to: find out what factors affecting the interests of eleventh grade students of science department in participating accounting extracurricular at SMA Negeri 1 Surakarta in 2011.

The research used qualitative research methods with descriptive approach. The research strategy used was a single embedded strategy. Source of data used was informants, places and events also documents. The sampling technique used was purposive sampling. Data was collected by interview, document analysis and observation. The validity of the source data used techniques and methodological triangulation. While the data analysis technique used was the interactive flow analysis.

Based on analysis and discussion result, it could be concluded that: there were 6 factors affecting the interest, yet after the researcher analyzed and extracurricular activities. Those factors then could be categorized into 2 main factors: intrinsic and extrinsic factor (1) intrinsic factors covered (a) the desire of achievement by participating in the extracurricular. The desire to take social major in the future especially for accounting major by the time they are going to college, such as the desire to pursue college in the State College of Accounting (STAN). (b) Spending spare time. While working on achievement, the students also spent their spare time to do positive and useful things (2) extrinsic factors covered (a) the family factor, the support from the family was one of the most important factors making the emergence of interest in students to participate in accounting extracurricular activities. Since the support of families particularly their parents, would make them more enthusiasm in participating in the accounting extracurricular activities. (b) Friend relationships factor, a friend relationships had considerable influence for eleventh grade students of science department to participate in the accounting extracurricular. Since friends were able to make the students have an interest to participate in these activities. In addition, the presence of friends who followed the same extracurricular made the students more enthusiastic in participating in the extracurricular.


(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

viii MOTTO

May The God of Hope Fill You with all joy and peace as you trust ini Him..,, (Romans 15:13) Commit to the LORD whatever you do, and your plans will succed

(NN) Sukses adalah berhasil karena menjadi diri sendiri sesuai dengan apa yang menjadi prinsip dan milik kita, dan tidak merugikan orang lain., (Penulis)


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

ix PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Ayah dan Ibu yang selalu memberikan semangat dan kasih sayangnya kepada penulis.

Mbak Tika dan Dik Robert yang memberikan semangat kepada penulis.


(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

x KATA PENGATAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan segala kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).

Berbagai hambatan muncul dalam perjalanan menyusun skripsi ini dan tidak dapat dipungkiri bahwa banyak pihak telah membantu penulis dalam mengatasi segala hambatan tersebut. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selakuDekan FKIP UNS, yang telah memberikan Surat Keputusan tentang Ijin Menyusun Skripsi dan Ijin Research.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS, yang telah menyetujui permohonan Ijin Menyusun Skripsi. 3. Drs. Wahyu Adi, M.Pd., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Akuntansi

yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.

4. Prof. Dr. Sigit Santoso, M.Pd. selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 5. Drs. Ngadiman, M.Si. selaku pembimbing II dan pembimbing akademik yang

mengarahkan, dan memberikan nasihat kepada penulis. 6. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi FKIP UNS, yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh kuliah.

8. Drs.H.M Thoyibun, SH, M.M. dan, Drs. Teguh, M.Pd, selaku Kepala Sekolah dan Waka Humas SMA Negeri 1 Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Negeri 1 Surakarta.


(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xi

9. Drs. Wiyono selaku guru mata pelajaran dan ekstrakurikuler akuntansi SMA Negeri 1 Surakarta yang telah membantu dalam melakukan penelitian dan pengumpulan data yang penulis butuhkan.

10. Ayah, Ibu, mbak Tika dan dik Robert serta keluarga tercinta yang selalu menyayangi, memberi support dan memberikan segala fasilitas yang dibutuhkan selama penulis menyusun skripsi.

11. Teman-teman Pendidikan Ekonomi kelas A1 dan BKK Akuntansi kelas A angkatan 2007.

12. Windy, Sartika, Ramitha dan Sendy yang selalu mendukung penulis serta Mb Rika yang memberikan masukan sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini.

13. Keluarga besar PSM FKIP Vox Magistra dan KMK FKIP UNS yang selalu memberi support.

14. Teman-teman Kost Laskar Violet dan Jatas yang selalu gaduh.

15. Siswa-siswi kelas XI yang mengikuti ekstrakurikuler akuntansi di SMA Negeri 1 Surakarta (Dina, Indri, Rizky S, Umi Hani, dan Rizal) atas kerjasama dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

16. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan lagi, karena keterbatasan, terima kasih atas segenap bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak, mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan sangat penulis harapkan demi mencapai perbaikan di masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi para penbaca semua.

Surakarta, Mei 2011 Penulis


(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xii DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PENGAJUAN... ii

PERSETUJUAN... iii

REVISI ... iv

PENGESAHAN... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

MOTTO... viii

PERSEMBAHAN... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GAMBAR... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 5

C. Pembatasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORI... 7

A. Tinjauan Pustaka... 7

1. Tinjauan Umum Minat ... 7

a. Pengertian Minat... 7

b. Bentuk-bentuk Minat... 8

c. Cara Menentukan Minat ... 9

d. Unsur-unsur Minat...10


(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xiii

f. Kriteria Minat ... 12

g. Minat Remaja...12

2. Tinjauan Umum Ekstrakurikuler ...14

a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler...14

b. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler... 15

c. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler ... 16

d. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler... 16

e. Pentingnya Kegiatan Ektrakurikuler... 17

f. Muatan Kegiatan Ekstrakurikuler... 18

3. Tinjauan Umum Akuntansi ...20

a. Pengertian Akuntansi...20

b. Sejarah Perkembangan Akuntansi...20

c. Tujuan Akuntansi... 21

d. Proses dan Kualitas Informasi Akuntansi... 22

e. Pemakai Informasi Akuntansi... 24

f. Bidang Spesialisasi Akuntansi... 25

g. Bidang Pekerjaan (Profesi) Akuntansi... 26

4. Kegiatan Ekstrakurikuler Akuntansi... 27

B. Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Berpikir ...30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 32

A. Tempat dan Waktu Penelitian...32

1. Tempat Penelitian ... 32

2. Waktu Penelitian... 32

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ... 33

1. Bentuk Penelitian...33

2. Strategi Penelitian ... 33

C. Sumber Data ... 35

D. Teknik Sampling ... 35

E. Teknik Pengumpulan Data ...37


(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xiv

G. Analisis Data... 41

H. Prosedur Penelitian ... 42

BAB IV PEMBAHASAN... 45

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 45

1. Sejarah SMA Negeri 1 Surakarta ... 45

2. Visi dan Misi SMA Negeri 1 Surakarta... 52

3. Tujuan Pendidikan SMA Negeri 1 Surakarta ... 53

4. Kegiatan Ekstrakurikuler ...53

5. Gambaran Umum Ekstrakurikuler Akuntansi ...55

B. Deskripsi Hasil Penelitian... 58

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mengikuti Ekstrakurikuler Akuntansi pada Peserta Didik Kelas XI IPA... 58

a. Faktor Intrinsik ... 58

1). Faktor Untuk Berprestasi... 58

2). Faktor Untuk Mengisi Waktu Luang...60

b. Faktor Ekstrinsik... 61

1). Faktor Keluarga...61

2). Faktor Teman Pergaulan ... 63

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori ... 64

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mengikuti Ekstrakurikuler Akuntansi pada Peserta Didik Kelas XI IPA... 64

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN...69

A. Kesimpulan ...69

B. Implikasi... 70

1. Implikasi Teoretis... 71

2. Implikasi Praktis ... 71

C. Saran...71

DAFTAR PUSTAKA... 73


(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xv DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian... 33


(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xvi DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Kerangka Berpikir ...31 Gambar 2. Komponen dalam Analisis Data... 42 Gambar 3. Bagan Prosedur Penelitian ...44


(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

xvii DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrument Penelitian ... 76

Lampiran 2. Pedoman Wawancara ... 77

Lampiran 3. Field Note Penelitian ... 78

Lampiran 4. Field Note Observasi ... 96

Lampiran 5. Foto-foto Penelitian ... 98

Lampiran 6. Strukutur Organisasi SMA Negeri 1 Surakarta ... 103

Lampiran 7. Daftar Peserta Ekstrakurikuler Akuntansi ... 104

Lampiran 8. Daftar Hadir Peserta Ekstrakurikuler Akuntansi ... 106

Lampiran 9. Soal-soal Ekstrakurikuler Akuntansi ... 108

Lampiran 10. Referensi Jurnal dan Abstrak Peneletian ... 111

Lampiran 11. Surat Ijin Menyusun Skripsi ... 121

Lampiran 12. Surat Keputusan Dekan FKIP... 123

Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian ... 124


(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini pendidikan merupakan faktor penting bagi setiap manusia karena melalui pendidikan diharapkan mampu membina siswa untuk hidup layak secara individu, kelompok maupun dimasyarakat. Di Indonesia, dunia pendidikan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan adanya perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini dapat diketahui dengan adanya tuntutan tentang kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) yang dimiliki oleh masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut adalah pendidikan. Dengan pendidikan maka kualitas manusia diubah ke arah yang lebih baik dan menjadikannya sumber daya yang berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat. -potensi, kemampuan-kemampuan, kapasitas-kapasitas manusia yang mudah dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan yang baik, dengan alat yang disusun sedemikian rupa dan digunakan oleh manusia untuk menolong orang lain atau dirinya dalam

mencapai tujuan- 2).

Dalam undang undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan

dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mandiri dan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

Pendidikan merupakan masalah yang penting dalam kehidupan karena pendidikan dapat dijadikan modal bagi kaum muda untuk mampu menghadapi tantangan zaman terutama dalam dunia pekerjaan. Bukan saja sangat penting, bahkan masalah pendidikan itu sama sekali tidak dipisahkan dari kehidupan, baik kehidupan keluarga, bangsa, dan negara. Untuk itu sekolah sebagai lembaga


(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2

formal pembelajaran dituntut agar lebih inovatif dan sensitif terhadap persoalan-persoalan yang ada sekarang ini seperti kendala dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga dalam proses pembelajaran nantinya dapat bermanfaat bagi semua pihak yang menerima maupun melaksanakan proses pembelajaran tersebut. Menurut

disengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus untuk menghasilkan respon terhadap situasi

Zulfa, 2010: 6).

Dalam proses pembelajaran diketahui ada pembelajaran yang dilaksanakan pada saat jam pelajaran di sekolah (kurikuler) ataupun pada saat jam pelajaran efektif sekolah telah selesai (ekstrakurikuler). Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program intrakurikuler dan kokurikuler. Kegiatan intrakurikuler mengandung pengertian semua kegiatan sekolah yang merupakan realisasi dari program kurikulum yang telah ditetapkan, sedangkan kegiatan kokurikuler didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan siswa di luar intrakurikuler yang sangat mendukung terhadap keberhasilan pembelajaran pada kegiatan intrakurikuler. Kegiatan kokurikuler ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para peserta didik.

Program ekstrakurikuler merupakan bagian internal dari proses belajar yang menekankan pada pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan dan pengetahuan di bidang tertentu. Ismat Saleem (Journal of Managerial Science, volume II number 2:213) mengungkapkan bahwa perbedaan antara kurikuler dan ekstra kurikuler secara bertahap telah menghilang dalam praktek pendidikan modern ini dan koordinasi serta integrasi dari semua pengalaman murid, kemampuan intelektual, sosial, moral, emosional dan fisik telah menjadi dari upaya yang telah dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan kualitas.


(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3

Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya pengalaman dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai agar terhindar dari kegiatan-kegiatan yang negatif seperti merokok dan pemakaian obat-obat terlarang. Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar Suatu kegiatan yang berada di luar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan

sehingga peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka. SMA Negeri 1 Surakarta memiliki berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang seperti : Pramuka, teater, paskibraka, tari, keputrian, Akuntansi, olah raga dan lain-lain.

Ada berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, akan tetapi ekstrakurikuler Akuntansi adalah salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan mata pelajaran inti yang ada di sekolah terutama untuk jurusan IPS. Menurut Suparman Ali (2009: 79):

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Berdasarkan dari pengertian di atas, maka dapat diketahui jika mata pelajaran Akuntansi merupakan pelajaran yang bersifat keterampilan (skill), sehingga dalam mempelajarinya diperlukan ketekunan, ketelitian dan kecerdasan, keterampilan serta minat belajar.

Peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Surakarta diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh sekolah sesuai dengan minat mereka. Minat adalah suatu perangkat mental yang terdiri dari campuran-campuran perasaan harapan, pendidikan, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4

pilihan tertentu (Andi Mappier, 1982: 62). Sedangkan Menurut Slamet (1995: sa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan

dekat hubungan tersebut, semakin besar minat yang dimilikinya.

Minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Peserta didik yang memiliki minat terhadap subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tertentu. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang seseorang terhadap sesuatu. Dengan rasa senang seseorang cenderung memusatkan perhatian terhadap suatu objek atau kegiatan tertentu, sedangkan dengan rasa tidak senang seseorang cenderung menjauhi dan tidak memberikan perhatian terhadap objek atau kegiatan tertentu.

Minat merupakan faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan belajar seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari dapat dijumpai seseorang yang mempunyai kadar kepandaian tinggi, namun kurang minat terhadap disiplin ilmu atau suatu pekerjaan yang digelutinya, prestasi keilmuan atau pekerjaannya biasa-biasa saja, kurang memuaskan. Sebaliknya, tidak jarang pula orang yang mempunyai kapasitas intelektual sedang, namun karena adanya niat yang besar terhadap disiplin ilmu yang dituntut atau pekerjaan yang digelutinya, memperoleh hasil yang gemilang.

Minat peserta didik akan semakin tinggi bila melihat dan mengalami sendiri kebutuhan-kebutuhannya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Hal ini berarti siswa dapat segera menerapkan apa yang telah dipelajarinya dan menumbuhkan minat terhadap suatu objek atau kegiatan tertentu dari subjek yang diciptakan oleh pengajar atau guru. Salah satu subjeknya adalah kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi. Akuntansi merupakan mata pelajaran dari jurusan IPS namun ekstrakurikuler Akuntansi di SMA Negeri 1 Surakarta lebih banyak


(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5

diminati oleh peserta didik dari jurusan IPA. Ketidak sesuaian pilihan dalam mengikuti ekstrakurikuler Akuntansi dipengaruhi oleh beragam minat dari peserta didik dari jurusan IPA.

Mengingat pentingnya hal tersebut maka peneliti tertarik menyusun skripsi tentang Faktor Faktor yang Mempengaruhi Minat Mengikuti Ekstrakurikuler Akuntansi pada Peserta Didik Kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun

.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara memenuhi kebutuhan peserta didik akan keterampilan dan pengetahuan melalui kegiatan ekstrakurikuler?

2. Mengapa salah satu pelajaran di IPS yaitu pelajaran Akuntansi di jadikan kegiatan ekstrakurikuler umum di SMA Negeri 1 Surakarta?

3. Mengapa peserta didik kelas XI di SMA Negeri 1 Surakarta diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler?

4. Mengapa peserta didik yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu?

5. Apakah dengan melihat dan mengalami sendiri kebutuhan peserta didik untuk mencapai tujuan tertentu dapat meningkatkan minat peserta didik?

C. Pembatasan Masalah

Penulis membatasi penelitian ini agar masalah ini tidak menyimpang dari apa yang diteliti, maka fokus penelitian ini pada masalah: Akuntansi adalah mata pelajaran dari jurusan IPS, akan tetapi dalam pelaksanaan ekstrakurikuler Akuntansi di SMA Negeri 1 Surakarta peminat tertinggi adalah peserta didik dari jurusan IPA.


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti merumuskan masalah yang akan diteliti yaitu :

Faktor faktor apa yang mempengaruhi minat mengikuti ekstrakurikuler Akuntansi pada peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun 2011 ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mengikuti ekstrakurikuler Akuntansi pada peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Surakarta Tahun 2011

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan peneliti memperoleh dua manfaat, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoretis

Diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pendidikan, khususnya dalam bidang ektrakurikuler. Dimana kegiatan ekstrakurikuler ini mempunya manfaat yang banyak bagi peserta didik 2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut :

a. Bagi Sekolah

Sekolah dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan referensi atau masukan dalam rangka peningkatan minat peserta didik kelas XI dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

b. Bagi Peserta Didik

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mengetahui faktor-faktor apa yang membuat mereka mempunyai minat yang tinggi mengikuti suatu kegiatan.


(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian, deskripsi teori merupakan uraian yang sistematis tentang teori yang relevan dengan masalah yang diteliti. Teori merupakan alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematik. Teori-teori ini akan membantu peneliti untuk mengetahui, mengenal dan memahami tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya tentunya yang berkaitan erat dengan topik penelitian. Definisi teori menurut Kerlinger yang dikutip oleh Deddy Mulyana (2006: 10) adalah seperangkat konsep, definisi, dan proporsi yang saling berhubungan yang menyajikan suatu pandangan yang sistematik atas fenomena dengan menjabarkan hubungan-hubungan dengan tujuan menjelaskan dan meramalkan fenomena tersebut.

1. Tinjauan Umum Minat a. Pengertian Minat

Rumusan Hilgard tentang minat yang dikutip oleh Slameto (2010: 57) adalah sebagai berikut: Interest is persisting tendency to pay attention to and enjoy some activity or content.

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang dan dari rasa senang tersebut akan didapat rasa kepuasan. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat.

Menurut Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri.


(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 8

Menurut Abu Ahmadi (1998: 151) minat adalah sikap jiwa orang seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi) yang tertuju pada sesuatu, dan dalam hubungan itu unsur perasaan yang terkuat. Selain itu di dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang

Minat merupakan kecenderungan afektif seseorang untuk membuat pilihan aktivitas, kondisi-kondisi individual dapat merubah minat seseorang. Sehingga dapat dikatakan minat itu tidak stabil sifatnya (Muhaimin, 1994: 4) dan minat adalah kecenderungan seseorang untuk memilih dan melakukan suatu kegiatan tertentu diantara sejumlah kegiatan lain yang tersedia (Whiterington, 1991: 135).

Lester D. Crow dan Alice Crow (1984: 35) minat adalah kemampuan untuk menurut memberikan stimulus yang mendorong kita untuk memperhatikan seseorang, suatu kegiatan, suatu yang dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman yang telah distimulus oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat menjadi sebab oleh suatu kegiatan dan hasil dari keikut sertaanya dalam kegiatan itu.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah fungsi kejiwaan untuk merasa tertarik pada obyek baik berupa benda atau hal lain, rasa tertarik pada suatu obyek tersebut merupakan suatu ketertarikan dari subyek yang disebabkan unsur-unsur tertentu yang terdapat pada obyek minat, dengan kata lain minat merupakan sambutan yang sadar yang didasari oleh perasaan positif yang nantinya menimbulkan perasaan yang positif juga.

b. Bentuk-Bentuk Minat

Menurut (M. Buchori, 1991:136) minat dapat dibedakan menjadai dua macam yaitu:

1) Minat Primitif

Minat primitif disebut minat yang bersifat biologis, seperti kebutuhan makan, minum, bebas bergaul dan sebagainya. Jadi pada jenis minat ini meliputi kesadaran tentang kebutuhan yang langsung dapat memuaskan dorongan untuk mempertahankan organisme.


(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 9

Minat kultural dapat disebut juga minat sosial yang berasal atau diperoleh dari proses belajar. Jadi minat kultural disini lebih tinggi nilainya dari pada minat primitif.

c. Cara Menentukan Minat

Suatu minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu tidak muncul sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta mempengaruhi penerimaan minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu merupakan hasil belajar dan menyokong belajar selanjutnya walaupun minat terhadap sesuatu hal tidak merupakan hal yang hakiki untuk dapat mempelajari hal tersebut.

Menurut Dewa Ketut Sukardi (1994: 64) minat dapat ditentukan dengan 3 cara yaitu:

1) Minat yang diekspresikan ( Expresed interest )

Seseorang dapat mengungkapkan minat atau pilihanya dengan kata tertentu. Misalnya: seseorang mengatakan bahwa ia/dia tertarik pada mata pelajaran Akuntansi.

2) Minat yang diwujudkan ( Manifest interest )

Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya: seseorang dapat ikut serta dalam suatu organisai koperasi.

3) Minat yang diinventarisasikan ( Inventoried interest )

Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihanya untuk kelompok aktivitas tertentu.

Jika seorang menaruh minat terhadap sesuatu, minatnya tersebut menjadi motif yang kuat baginya untuk berhubungan secara lebih aktif dengan sesuatu yang diminatinya. Dalam hal ini jika seseorang berminat untuk menekuni bidang Akuntansi, dia akan selalu mempelajari dan berlatih pada bidang Akuntansi tersebut.

Dalam pengembangan minat, hubungan antara pribadi jauh lebih penting dari pada proses latihan yang khusus. Misalnya seseorang tidak menyukai guru mata pelajaran maka dia cenderung tidak semaksimal mungkin terhadap mata pelajaran tersebut bahkan tidak suka terhadap orang tersebut. Dengan demikian


(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 10

perkembangan minat. Walaupun setiap orang mengembangkan minat terhadap Akuntansi yang sifatnya individual, namun setiap orang dalam suatu lingkungan tertentu akan mengembangkan minat-minat yang hampir umum dijumpai orang-orang dari lingkungan tersebut.

d. Unsur-Unsur Minat

Menurut M.Uzer Usman dan Lilis Setiawati (2002:4), seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila individu itu memiliki beberapa unsur antara lain:

1) Perhatian

Seseorang dikatakan berminat apabila individu disertai adanya perhatian, yaitu kreatifitas jiwa yang tinggi yang semata-mata tertuju pada suatu objek. Jadi seseorang yang berminat terhadap sesuatu obyek yang pasti perhatiannya akan memusat terhadap sesuatu obyek tersebut. Dalam hal ini perhatian ditujukan pada obyek ekstrakurikuler Akuntansi.

2) Kesenangan

Perasaan senang terhadap sesuatu obyek baik orang atau benda akan menimbulkan minat pada diri seseorang, orang merasa tertarik kemudian pada gilirannya timbul keinginan yang dikehendaki agar obyek tersebut menjadi miliknya. Dengan demikian maka individu yang bersangkutan berusaha untuk mempertahankan obyek tersebut.

3) Kemauan

Kemauan yang dimaksud adalah dorongan yang terarah pada tujuan yang dikehendaki oleh akal pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya suatu perhatian terhadap suatu obyek. Sehingga dengan demikian akan memunculkan minat individu yang bersangkutan.

Selain itu, menurut Hurlock (1995:117) minat terbagi menjadi 3 aspek yaitu :

1) Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa. 2) Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

3) Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.


(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 11

e. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Minat pada hakekatnya adalah merupakan sebab akibat dari pada pengalaman, minat berkembang sebagai hasil dari pada sesuatu kegiatan dan akan menjadi sebab akan dipakai lagi dalam kegiatan yang sama L D Crow and Alice Crow (dalam Tri Wahyudi,2002:10-11). Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1) Thefactor inner urge: Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat misal, cenderung terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu terhadap ilmu pengetahuan. 2) Thefactor of social motive : Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu

hal, disamping hal dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri manusia juga dipengaruhi oleh motif sosial, misal seseorang berminat pada prestasi tinggi agar dapat status sosial yang tinggi pula.

3) Emotional factor : Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misal perjalanan sukses yang dipakai individu dalam sesuatu kegiatan tertentu dapat membangkitkan perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang berkembang.

Menurut Totok Santoso (dalam Tri Wahyudi, 2002:18) faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangnya minat adalah sebagai berikut:

1) Motivasi dan cita-cita

Adanya cita-cita dan dukungan oleh motivasi yang kuat dalam diri seseorang maka akan dapat membesarkan minat orang itu terhadap suatu objeknya. Sebaliknya apabila cita-cita dan motivasi tidak ada maka minat sulit ditumbuhkan.

2) Sikap terhadap suatu objek

Sikap senang terhadap objek dapat membesarkan minat seseorang terhadap objek tersebut. Sebaliknya jika sikap tidak senang akan memperkecil minat seseorang.

3) Keluarga

Keadaan keluarga terutama keadaan sosial ekonomi dan pendidikan keluarga dapat mempengaruhi minat seseorang terhadap objek tersebut. 4) Fasilitas

Tersedianya fasilitas yang mendukung akan menjadikan minat seseorang terhadap suatu objek lebih besar.

5) Teman pergaulan

Teman pergaulan yang mendukung misalnya diajak kompromi terhadap suatu hal yang menarik perhatiannnya maka teman tersebut dapat lebih


(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 12

meningkatkan minatnya, tetapi teman yang tidak mendukung mungkin akan menurunkan minat seseorang.

f. Kriteria Minat

Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan menjadi: 1) Rendah

Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat 2) Sedang

Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam waktu segera.

3) Tinggi

Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera. g. Minat Remaja

Dorongan-dorongan yang ada pada diri remaja, menggambarkan perlunya perlakuan yang luas, sehingga ciri-ciri dan minat remaja tergambar lebih terperinci dan faktual, sesuai dengan usia dan kedewasaan mereka. Dengan demikian ciri-ciri dan minat remaja akan menjadi pedoman penyelenggaraan program pendidikan jasmani dan yang arahnya dapat dikategorikan ke dalam domain hasil belajar, yaitu psikomotor, afektif, kognitif dan domain yang lain. Dengan digunakannya sebagai pedoman, maka pedoman dan pengembangan program akan sesuai dengan ketepatan masa belajar, urutan, kecepatan dan ragam kekuatan. Kemudian muncul dalam pikiran kita, bahwa remaja pada umumnya memiliki ragam yang luas tentang kedewasaan jasmani dan kedewasaan rohani, yang perlu juga untuk diperhatikan.

Berdasarkan deskripsi di atas, maka dianjurkan untuk tidak menggunakan pendekatan yang telah terbiasa, yaitu pilihan kegiatan berdasarkan anjuran guru. Pendekatan yang demikian akan berdampak keterbatasan pandangan siswa atau kegiatan yang sekedar memenuhi kegiatan kebutuhan guru, bukan kebutuhan siswa. Dalam masa remaja minat senantiasa berkembang, hal itu bersifat pemilihan dan mempunyai arah serta tujuan, hal-hal yang diminati remaja antara lain:

1) Minat pribadi dan sosial

Minat pribadi dan sosial merupakan kelompok minat yang paling kuat dimiliki oleh remaja awal. Minat pribadi timbul karena remaja menyadari


(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 13

bahwa penerimaan sosial sangat dipengaruhi oleh keseluruhan yang ditampakan oleh remaja itu oleh sekitarnya. Penyebab lain, karena adanya kesadaran remaja bahwa lingkungan sosial menilai dirinya dengan melihat miliknya, sekolahannya, kenangannya, benda-benda lain yang dimilikinya, teman-teman sepergaulanya. Sesuatu yang dimilikinya itu dapat mengangkat dan memerosotkan pandangan teman-teman sebaya terhadap dirinya (Andi Mappiare, 1982:62). Menurut Elisabeth B Hurlock (2002:210-220), minat pribadi meliputi minat pada penampilan, minat pada pakaian, minat pada prestasi, minat pada kemandirian, dan minat pada orang. 2) Minat terhadap rekreasi

Minat terhadap rekreasi terhadap remaja pada umumnya sangat kuat. Namun dari beberapa remaja disebabkan karena keterbatasan waktu, tugas rumah, dan keterbatasan yang lainnya menjadikan remaja itu lebih selektif dalam memilih apa yang disenangi dan merupakan hoby. Banyaknya rekreasi yang dimiliki remaja juga sangat mempengaruhi oleh derajat kepopulerannya (Elisabeth B Hurlock, 2002:218)

3) Minat terhadap agama

Minat terhadap agama juga dialami dengan memulainya memikirkan secara serius soal-soal agama. Mereka membandingkan antara apa yang ideal dan apa yang nampak nyata, sehingga apa yang dahulu dipercayainya sebagai hal yang benar, pada remaja awal mulai diragukan. Para remaja awal sering lagi mempertanyakan tentang kebenaran, dosa dan neraka, pahala dan surga, mereka meragukan doa (Andi Mappiare, 1982:64) Akibatnya minat terhadap agama dapat melemah dan praktek keagamaanya sering ditinggalkan.

4) Minat terhadap sekolah

Minat terhadap sekolah dan jabatan remaja dapat dipengaruhi oleh minat orang tua atau kelompoknya. Jika orang tua atau kelompoknya oriented maka sering sekali remaja meminati sekolah yang mengarah kepada pekerjaan (sekolah kejuruan). Jika orang tua atau kelompoknya


(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 14

maka remaja terpengaruh meminati sekolahan yang dapat mengantarkan keperguruan tinggi, menuju cita-cita jabatannya. 5) Minat terhadap aktivitas fisik

Minat untuk melakukan aktivitas fisik atau berolahraga sangat dipengaruhi oleh kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik itu sendiri. Apabila sejak kecil selalu dikekang atau tidak diberi kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik, maka minat untuk melakukan aktivitas itu tidak akan berkembang. Sebaliknya kesempatan diberikan dengan cukup, maka minat melakukan aktivitas fisik menjadi berkembang.

2. Tinjauan Umum Ekstrakurikuler a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler

Exstracurriculear activities are activities performed by students that fall outside the realm of the normal Kegaiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah atau universitas, diluar jam belajar kurikulum standart. (http://id.wikimedia.org/wiki/extracurricular).

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan penambahan pembelajaran yang mendorong atau mendidik peserta didik untuk mendalami pelajaran yang dianggap kurang dan yang mereka senangi atau mengembangkan bakat dan potensi peserta didik yang pastinya dimiliki setiap orang. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pengayaan dan perbaikan yang berkaitan dengan program kokurikuler dan intrakurikuler. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wadah bagi siswa yang memiliki minat mengikuti kegiatan tersebut. Melalui bimbingan dan pelatihan guru, kegiatan ekstrakurikuler dapat membentuk sikap positif terhadap kegiatan yang diikuti oleh para siswa. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti dan dilaksanakan oleh siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah, bertujuan agar siswa dapat memperkaya dan memperluas diri. Memperluas diri ini dapat dilakukan dengan memperluas wawasan pengetahuan dan mendorong pembinaan sikap atau nilai-nilai.


(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 15

Pengertian ekstrakurikuler menurut kamus besar bahasa Indonesia

giatan ekstrakurikuler sendiri dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib. Kegiatan ini memberi keleluasaan waktu dan memberikan kebebasan pada siswa, terutama dalam menentukan jenis kegiatan yang sesuai dengan bakat serta minat mereka.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (SK Dirjen Dikdasmen) Nomor: 226/C/Kep/O/1992 dirumuskan bahwa, ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, dengan tujuan untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Sedangkan berdasarkan Lampiran Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (SK Mendikbud) Nomor: 060/U/1993, Nomor 061/U/1993 dan Nomor 080/U/1993 dikemukakan, bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran yang tercantum dalam susunan program sesuai keadaan dan kebutuhan sekolah.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang menekankan kepada kebutuhan siswa agar menambah wawasan, sikap dan keterampilan siswa baik diluar jam pelajaran wajib serta kegiatannya dilakukan di dalam dan di luar sekolah.

b. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler

Dalam setiap kegiatan yang dilakukan, pasti tidak lepas dari aspek tujuan. Kerena suatu kegiatan yang diakukan tanpa jelas tujuannya, maka kegiatan itu akan sia-sia. Begitu pula dengan kegiatan ekstrakurikuler tertentu memiliki tujuan tertentu. Mengenai tujuan kegiatan dalam ekstrakurikuler dijelasken oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995: 2) sebagai berikut:

Kegiatan ekstrakurikuler bertujuan agar:

1) Siswa dapat memperdalam dan memperluas pengetahuan keterampilan mengenai hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya yang:


(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 16

a) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b) Berbudi pekerti luhur

c) Memiliki pengetahuan dan keterampilan d) Sehat rohani dan jasmani

e) Berkepribadian yang mentap dan mandiri

f) Memilki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan 2) Siswa mampu memanfaatkan pendidikan kepribadian serta mengaitkan

pengetahuan yang diperolehnya dalam program kurikulum dengan kebutuhan dan keadaan lingkungan.

c. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu jalur pembinaan kesiswaan yang mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.

2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggungjawab sosial peserta didik.

3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.

4) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

d. Prinsip Kegiatan Ektrakurikuler

1) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstarkurikuler yang sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.

2) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan keinginan dan diikuti secara sukarela oleh peserta didik.

3) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

4) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik.

5) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.


(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 17

6) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.

e. Pentingnya Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembinaan kesiswaan. Berikut adalah peranan utama ekstrakurikuler sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan :

1) Memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa, dalam arti memperkaya, mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang berkaitan dengan mata pelajaran sesuai dengan program kurikulum yang ada.

2) Melengkapi upaya pembinaan, pemantapan dan pembentukan nilai-nilai kepribadian siswa

3) Membina serta meningkatkan bakat, minat dan keterampilan, dan hasil yang diharapkan adalah untuk memacu anak kearah kemampuan mandiri, percaya diri dan kreatif.

Kegiatan ekstrakurikuler dapat diartikulasikan kedalam 3 lingkup pendidikan nilai (Menurut Taylor), yaitu :

1) Pendidikan nilai adalah cara terencana yang melibatkan sejumlah pertimbangan nilai-nilai edukatif, baik yang tercakup dalam manajemen pendidikan maupun dalam kurikulum pendidikan. Dari hal yang paling luas sampai yang paling sempit. Cara dapat diwakili oleh pencapaian visi dan misi untuk pengembangan nilai, moral, etika, dan estetika sebagai keseluruhan dimensi pendidikan sampai pada tindakan guru dalam melakukan penyadaran nilai-nilai pada peserta didik.

2) Pendidikan nilai adalah situasi yang berpengaruh tehadap pekembangan pengalaman dan kesadaran nilai pada peserta didik. Situasi dapat berupa suasana yang nyaman, harmonis, teratur, akrab dan tenang. Sebaliknya, situasi dapat berupa suasana yang kurang mendukung bagi perkembangan peserta didik, misalnya suasana bermusuhan, semrawut, acuh tak acuh, dsb. Semua situasi pendidian tersebut berpengaruh terhadap pengembangan kesadaran moral siswa, karena hal itu melibatkan pertimbangan-pertimbangan psikologis seperti persepsi, sikap, kesadaran dan keyakinan mereka.

3) Pendidikan nilai adalah peristiwa seketika yang dialami peserta didik. Artinya pendidikan nilai berlangsung melaui sejumlah kejadian yang tidak terduga, seketika, sukarela, dan spontanitas. Semua tidak direncanakan sebelumnya, tidak dikondisikan secara sengaja dan dapat terjadi kapan saja. Penggalan-penggalan peristiwa seperti itu merupakan hidden curriculum


(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 18

yang dalam kasus pengalaman tertentu dapat berupa suatu kejadian kritis (critical incident) yang mampu mengubah tatanan nilai dan perilaku seseorang (peserta didik).

Tiga lingkup pendidikan nilai yang diuraikan di atas memberikan gambaran bahwa proses belajar nilai pada peserta didik melibatkan semua cara, kondisi, dan peristiwa pendidikan. Karena itu, peserta didik membutuhkan keterlibatan langsung di luar jam tatap muka di kelas atau sering disebut dengan kegiatan ekstrakurikuler.

f. Muatan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler dapat dikembangkan dalam beragam cara dan isi. Penyelenggaraan kegiatan yang memberikan kesempatan luas kepada pihak sekolah, pada gilirannya menuntut pimpinan sekolah, guru, siswa, dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk secara kreatif merancang sejumlah kegiatan sebagai muatan kegiatan ekstrakurikuler. Muatan-muatan kegiatan yang dapat dirancang oleh guru/ pembina antara lain:

1) Progaram Keagamaan

Program ini bermanfaat bagi peningkatan kesadaran moral beragama peserta didik. Dalam konteks Penidikan Nasional hal itu dapat dikembangkan sesuai dengan jenis kegiatan yang terdapat dalam lampiran Kepmen Diknas No. 125 /U/ 2002

2) Pelatihan Profesional

Pelatihan profesioal yang ditujukan pada pengembangan kemampuan nilai tertentu bermanfaat bagi peserta didik dalam pengembangan keahlian khusus. Jenis kegiatan ini misalnya: aktivitas jurnalistik, kaderisasi kepemimpian, pelatihan manajemen, dan kegiatan sejenis yang membekali kemampuan professional peserta didik.

3) Organisasi Siswa

Organisasi siswa dapat menyediakan sejumlah program dan tanggung jawab yang dapat mengarahkan siswa pada pembiasaan hidup berorganisasi. Seperti halnya yang berlaku saat ini : Osis, PMR, Pramuka, kelompk pecinta


(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 19

alam merupakan jenis organisasi yang dapat lebih diefektifkan fungsinya sebagai wahana pembelajaran nilai dalam berorganisasi.

4) Rekreasi dan Waktu Luang

Rekreasi dapat membimbing siswa untuk penyadaran nilai kehidupan manusia, alam, bahkan Tuhan. Rekreasi tidak hanya sekedar berkunjung pada suatu tempat yang indah atau unik, tetapi dalam kegiatan ini perlu dikembangkan cara-cara menulis laporan singkat tentang apa yang disaksikan untuk kemudian dijadikan bahan diskusi di kelas. Demikian pula waktu luang, perlu diisi dengan kegiatan olahraga atau hiburan yang dikelola dengan baik.

5) Kegiatan Kultural / Budaya

Kegiatan kultural adalah kegiatan yang berhubungan dengan penyadaran peserta didik tehadap nilai-nilai budaya. Kegiatan orasi seni, kursus seni, kunjungan ke museum, kunjungan ke candi atau tempat-tempat bersejarah lainnya merupakan program kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan. Kegiatan-kegiatan inipun sebaiknya disiapkan secara matang sehingga dapat menumbuhkan kecintaan terhadap budaya sendiri. 6) Program Perkemahan

Kegiatan ini mendekatkan peserta didik dengan alam. Karena itu agar kegiatan ini tidak hanya sekedar hiburan atau menginap di alam terbuka, sejumlah kegiatan seperti perlombaan olahraga, kegiatan intelektual, uji ketahanan, uji keberanian dan penyadaran spiritual merupakan jenis kegiatan yang dapat dikembangkan selama program perkemahan ini berlangsung.

7) Program Live in Exposure

Live in exposureadalah program yang sengaja dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyingkap nilai-nilai yang berkembang di masyarakat serta kehidupan masyarakat untuk beberapa lama. Mereka aktif mengamati, melakukan wawancara dan mencatat nilai-nilai yang berkembang di masyarakat, kemudian menganalisis nilai-nilai-niali itu dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah.


(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 20

3. Tinjaun Umum Akuntansi a. Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan dari lingkungannya. Lingkungan Akuntansi terdiri dari kondisi social-ekonomi, politik-hukum, pembatasan-pembatasan, dan pengaruh yang bervariasi dari waktu ke waktu. Teori Akuntansi telah berevolusi untuk memenuhi kebutuhan dan pengaruh yang terus berubah. Karenanya, definisi Akuntansi juga bervariasi menurut sudut pandang mereka masing-masing.

Menurut asal katanya, Akuntansi berasal dari kata accountancy atau accounting; keduanya dibentuk dari kata to account yang artinya memperhitungkan. Istilah accountancy digunakan untuk menunjukkan Akuntansi sebagai bidang praktik, sedang accountinglebih menekankan pada Akuntansi sebagai ilmu pengetahuan.

Menurut AICPA (American Institute of Certified Public Accountans), Akuntansi adalah seni dari pencatatan, penggolongan dan peringkasan dengan suatu cara tertentu dan dalam nilai mata uang terhadap kejadian atau transaksi yang paling sedikit atau sebagian bersifat keuangan dan penafsiran terhadap hasilnya.

Menurut AAA (American Accounting Association), Akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian (pengkajian), pengukuran dan pengkomunikasian informasi ekonomi untuk membantu para pemakai informasi dalam membuat pendapat-pendapat dan keputusan-keputusan. (Terjemahan definisi Akuntansi dari A Statement of Basic Accounting Theory, American Accounting Association).

b. Sejarah Perkembangan Akuntansi

Perkembangan Akuntansi dimulai sejak diketemukannya sistem double entry (pembukuan berpasangan) oleh pedagang-pedagang Venessia yang merupakan kota dagang terkenal pada waktu itu. Karena jasa seorang ahli The Father of

Accounting tem double entry menjadi


(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 21

buku pertama yang memuat dasar-dasar pengetahuan Akuntansi.

Double entry merupakan pencatatan seluruh transaksi kedalam dua sisi, yaitu sisi debit dan sisi kredit yang selalu menunjukkan dalam keadaan seimbang. Dalam sistem double entry ini, hasil pencatatan semakin sistematis serta menghasilkan laporan keuangan menyeluruh, yang meliputi : laba atau rugi, keadaan harta yang dimiliki perusahaan, dan kepemilikan perusahaan.

Meluasnya daerah perdagangan sampai ke daratan Eropa, membuat sistem double entryjuga menjadi lebih berkembang sesuai dengan perkembangan di masing-masing Negara, misal

Book Keeping beralihnya perkembangan perdagangan sampai ke Amerika, maka oleh para pedagang Eropa sistem pencatatan pencatatan double entry tersebut juga berkembang di Amerika dan

Anglo Saxon

Pengertian begitu luas karena mancakup berbagai bidang spesialisasi. Akuntansi, selain mencakup kegiatan tata buku juga mencakup perancangan system pencatatan, penyusunan laporan dan penafsiran informasi keuangan. Dalam praktik, akuntan seringkali membimbing dan menilai pekerjaan pemegang buku. Oleh karena itu dalam segala hal, seorang akuntan harus memiliki tingkat pengetahuan, pemahaman, konsep dan keahlian analisis yang lebih tinggi daripada seorang pemegang buku.

c. Tujuan Akuntansi

Dalam proses Akuntansi, akan dihasilkan sebuah laporan yang disebut laporan keuangan. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses Akuntansi. Didalam laporan keuangan terdapat laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan kas. Laporan laba rugi digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, sedangkan neraca mengidentifikasi posisi keuangan perusahaan. Posisi keuangan dalam hal ini adalah posisi harta, utang, dan modal.


(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 22

Tujuan Akuntansi adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Akuntansi menyediakan cara-cara untuk mengumpulkan dan melaporkan data ekonomi kepada bermacam-macam individu dan pihak-pihak yang membutuhkannya. Pemilik dan calon pemilik perusahaan ingin mengetahui bagaimana posisi keuangan perusahaan dan prospeknya di masa dating. Pihak bank dan leveransir ingin menilai kemampuan keuangan perusahaan dan mempertimbangkan risiko yang akan terjadi sebelum memberikan pinjaman, dan sebagainya.

d. Proses dan Kualitas Informasi Akuntansi

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Akuntansi menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan. Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahui kinerja ekonomi dan kondisi perusahaan. Dilihat dari proses dan kegunaannya, kegiatan Akuntansi meliputi:

1) Pengidentifikasian dan pengukuran data relevan untuk pengambilan keputusan.

2) Pemrosesan data dan kemudian pelaporan informasi yang disampaikan. 3) Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Agar dapat memberikan informasi yang memadai, laporan keuangan harus memiliki karakter sebagai berikut :

1) Dapat dipahami

Pemakai diharapkan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis Akuntansi serta kemampuan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

2) Relevan

Informasi Akuntansi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu


(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 23

mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan dan menegaskan atau mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. 3) Material

Informasi dipandang material kalau kelalaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai yang diambil berdasarkan laporan keuangan. 4) Keandalan

Informasi Akuntansi juga harus andal yang berarti bebas dari pengertian yang menyesatkan seperti kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan jujur.

5) Penyajian Jujur

Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya.

6) Substansi Mengungguli Bentuk

Dalam melihat suatu transaksi tertentu yang diutamakan adalah substansi dari transaksi atau peristiwa tersebut.

7) Netralitas

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu.

8) Pertimbangan Sehat

Penyusunan laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan tertentu. Ketidakpastian semacam itu diakui dengan pertimbangan sehat dalam penyusunan laporan keuangan.

9) Kelengkapan

Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas dan biaya.

10) Dapat dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antarperiode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan.


(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 24

e. Pemakai Informasi Akuntansi

Menurut Standar Akuntansi Keuangan per 1 April 2002, pemakai laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat.

1) Investor

Investor mempunyai risiko terhadap modal yang telah atau yang baru akan ditanamkan di suatu perusahaan tertentu. Investor membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi. Selain itu pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

2) Karyawan

Karyawan dan kelompok -kelompok yang mewakili mereka seperti serikat buruh, serikat karyawan dan lainnya tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka dapat menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, manfaat pension dan kesempatan kerja.

3) Pemberi Pinjaman

Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

4) Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya

Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat jatuh tempo.

5) Pelanggan

Pelanggan mempunyai kepentingan untuk mengetahui kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan atau tergantung pada perusahaan.

6) Pemerintah

Pemerintah membutuhkan informasi untuk mengukur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan berbagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistic lainnya.

7) Masyarakat

Perusahaan dapat mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestic. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya.


(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 25

f. Bidang Spesialisasi Akuntansi

Dalam profesi Akuntansi terdapat bidang spesialisasi tertentu. Timbulnya bidang-bidang spesialisasi tersebut dikarenakan adanya kemajuan teknologi dan perekonomian yang menimbulkan berbagai kebutuhan akan keahlian khusus. Adapun bidang-bidang spesialisasi Akuntansi tersebut adalah sebagai berikut:

1) Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)

Akuntansi yang mengkhususkan diri pada masalah-masalah pencatatan transaksi-transaksi perusahaan dan penyusunan laporan keuangan berkala yang dihasilkan dari transaksi yang telah dicatat tersebut.

2) Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Proses pemeriksaan yang independen terhadap laporan keuangan suatu unit organisasi.

3) Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Bidang ini menekankan pada pencatatan dan penyajian informasi biaya. Informasi ini digunakan oleh pengelola perusahaan sebagai alat untuk melakukan perencanaan dan pengendalian biaya.

4) Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Akuntansi manajemen menggunakan biaya historis dan biaya taksiran guna membantu mengelola perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. 5) Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Bidang ini menekankan pada penyusunan laporan keuangan untuk tujuan perpajakan, pengisian formulir perpajakan, dan pemberian nasehat sehubungan dengan masalah perpajakan.

6) Sistem Akuntansi (Accounting System)

Bidang ini bersangkutan dengan perancangan metode-metode, teknik-teknik, dan prosedur-prosedur Akuntansi yang digunakan untuk mengolah transaksi perusahaan. Sistem Akuntansi dirancang dengan tujuan untuk memperbaiki informasi Akuntansi, melindungi kekayaan perusahaan, dan menekan biaya administrasi.


(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 26

Bidang ini menghasilkan rencana kegiatan keuangan untuk periode tertentu dan menyediakan data perbandingan antara rencana dengan realisasinya. Bidang Akuntansi anggaran ini sering dimasukkan sebagai Akuntansi manajemen.

8) Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)

Bidang ini mengkhususkan diri pada pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi pada unit organisasi seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, departemen, proyek-proyek, dan sebagainya.

9) Akuntansi Internasional (International Accounting)

Bidang ini berhubungan dengan masalah perdagangan multinasional atau perdagangan internasional.

10) Akuntansi Nirlaba (Nonprofit Accounting)

Bidang ini mengkhususkan kegiatannya pada masalah pencatatan dan pelaporan keuangan dari unit-unit nirlaba, misalnya : yayasan pendidikan, dan yayasan sosial.

g. Bidang Pekerjaan (Profesi) Akuntansi

Orang yang ahli dalam bidang Akuntansi disebut akuntan. Untuk memperoleh gelar akuntan, ia harus lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi sebuah Universitas Negeri. Gelar akuntan juga dapat diperoleh melalui Ujian Nasional Akuntansi (UNA) yang merupakan ujian persamaan untuk mendapatkan gelar akuntan tersebut. Bidang pekerjaan (profesi) Akuntansi dapat dogolongkan menjadi :

1) Akuntan Publik

Akuntan public (exsternal accountans) adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Bidang akuntan public dilaksanakan oleh kantor-kantor akuntan yang didirikan oleh para akuntan. Tugas kantor Akuntansi adalah memberikan pelayan kepada masyarakat terutama pada unit-unit yang berhubungan dengan bidang Akuntansi.


(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 27

Akuntan manajemen (internal accountans) adalah akuntan yang bekerja pada suatu perusahaan atau organisasi. Mereka dapat menduduki jabatan-jabatan seperti :

a) Kontroler b) Bagian pembukuan c) Staf ahli perpajakan

d) Staf ahli pemeriksaan intern, dan e) Staf penyusunan anggran 3) Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah. Tugas mereka bervariasi, mulai dari mengawasi keuangan dan kekayaan negara sampai pada mengelola keuangan Negara dan merancang system Akuntansi yang menyediakan informasi bagi kepentingan eksekutif. Akuntan yang bekerja pada pemerintah ditempatkan pada lembaga-lembaga seperti : Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawan Keuangan dan Pembuangan (BPKP), Departemen Keuangan, Inspektorat Wilayah Propinsi dan sebagainya.

4) Akuntan Pendidik

Akuntansi pendidik adalah akuntan yang bertugas menyampaikan ilmu Akuntansi kepada para mahasiswa dan melakukan penelitian-penelitian guna pengembangan ilmu Akuntansi.

4. Kegiatan Ekstrakurikuler Akuntansi

Siswa SMA sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya dalam kategori remaja yang akan menginjak awal dewasa. Pada masa ini mereka mudah terpengaruh dengan hal-hal yang mengarah ke tindakan positif. Dengan demikian agar mereka terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif, upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengarahkan kegiatan waktu luang mereka dengan kegiatan positif, salah satu bentuk kegiatan positif adalah dengan melakukan aktivitas kegiatan ekstrakurikuler.


(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 28

Menurut saylor dalam Nasution (1982:11) menjelaskan bahwa yang dianggap kegiatan ekstrakurikuler sesungguhnya bagian dari kurikulum, tak ubahnya dengan matematika atau ilmu pengetahuan alam. Maka kegiatan seperti

Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran termasuk pada hari libur, dengan maksud untuk perluasan wawasan, mendorong pemberian nilai atau sikap, dan memungkinkan lebih lanjut berbagai mata pelajaran yang dipelajari.

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan.

Berdasarkan definisi yang telah dijelaskan di atas, maka kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran dengan maksud untuk menambah wawasan tentang proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan.

Kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi tidak terlepas dari aspek motivasi. Salah satu motivasi intrinsik dalam diri individu adalah minat. Tinggi rendahnya minat dalam diri individu untuk melaksanakan kegiatan atau aktivitas akan mempengaruhi kualitas hasil yang dicapai oleh individu tersebut. Pembinaan kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi mempunyai manfaat yaitu untuk menambah wawasan tentang keuangan bagi peserta didik yang menekuni bidang Akuntansi yaitu IPS ataupun bagi peserta didik yang tidak menekuni bidang Akuntansi yaitu IPA.

Dalam pembinaan ini ada beberapa faktor yang menunjang suatu keberhasilan antara lain fisik, teknik, taktik, psikologi. Minat merupakan bagian dari psikologi yang tidak mungkin kita abaikan begitu saja., karena kita ketahui minat akan mempengaruhi individu dalam keberhasilan mencapai keberhasilan yang diinginkan, karena dengan menerjuni kegiatan tanpa didasari oleh minat


(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 29

yang kuat maka individu tersebut telah menipu dirinya sendiri. Selain itu pembinaan yang berkelanjutan tentu akan menghasilkan prestasi yang diharapkan.

Kegiatan ekstrakurikuler khususnya Akuntansi adalah sarana guna tercapainya tujuan, baik penyaluran bakat, maupun untuk menjadi dasar bagi peserta didik untuk mempunyai bekal pengetahuan yang berguna di waktu yang akan datang. Tujuan kegiatan ekstrakurikuler tidak akan berhasil tanpa adanya partisipasi dari pihak lain seperti: sarana, prasarana, orang tua, guru, teman, dan masyarakat.

B. Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan yaitu Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Muhajir (2007) dengan judul

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas X dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga di SMA Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Ajaran 2006/ 2007 Masalah yang dibahas dari penelitian tersebut adalah Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat siswa kelas X dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga di SMA Islam Sultan Agung I Semarang tahun ajaran 2006/2007. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah bahwa faktor dalam diri siswa lebih tinggi dibandingkan faktor di luar diri siswa. Faktor intrinsik dalam hal ini berkaitan dengan keinginan untuk mengisi waktu luang dan keinginan untuk berprestasi memiliki pengaruh yang besar terhadap minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurukuler olahraga terbukti dari hasil analisis sebesar 90,09% dan 78.77%. Faktor ekstrinsik dalam hal ini berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan, media tentang olahraga, dan penghargaan memiliki pengaruh yang besar terhadap minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga terbukti dari hasil analisis sebesar 74.77%, 81.60%, dan 71.62%.

Kesamaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang sedang penulis lakukan adalah kesamaan pada subjek penelitiannya yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi minat peserta didik mengikuti kegiataan ekstrakurikuler. Selain itu dalam kesimpulan hasil penelitian juga hampir sama dimana faktor intrinsik yaitu


(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 30

faktor untuk berprestasi dan mengisi waktu luang merupakn faktor yang menentukan munculnya minat. Sedangkan perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah terletak objek penelitian. Penelitian sebelumnya meniliti tentang faktor-faktor yang mepengaruhi minat peserta didik mengikuti ekstrakurikuler olahraga, sedangkan penelitian sekarang meniliti tentang faktor-faktor yang mepengaruhi minat peserta didik mengikuti ekstrakurikuler akuntansi. Selain itu perbedaannya adalah dari metodelogi penelitian yang dilakukan. Pada penelitian sebelumnya peneliti menggunakan metodologi deskriptif prosentase, sedangkan penilitian sekarang menggunakan metode deskriptif kualitatif.

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir adalah alur penalaran yang didasarkan pada masalah penelitian yang digambarkan dengan bentuk skema secara holistic dan sistemati. Kerangka berpikir disusun guna membantu penulis dalam memfokuskan pada tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat peserta didik mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi.

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan penambahan pembelajaran yang mendorong atau mendidik peserta didik untuk mendalami pelajaran yang dianggap kurang dan yang mereka senangi atau mengembangkan bakat dan potensi peserta didik yang pastinya dimiliki setiap orang. Dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler setiap individu hendaknya menyesuaikan dengan kompetensi atau kemampuan yang dimilikinya. Karena dengan kompetensi atau kemampuan yang dimilikinya akan mempermudah peserta didik dalam mengikuti dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Selain itu, dalam memilih dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dipengaruhi oleh adanya minat yang muncul dari tiap peserta didik.

Munculnya minat pada diri peserta didik, dipengaruhi oleh adanya 2 faktor yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang ada dalam diri individu yang muncul karena keinginan yang ada dalam diri peserta didik itu sendiri seperti minat untuk berprestasi dan minat untuk mengisi waktu luang. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah faktor yang ada di luar individu yang


(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 31

timbul karena adanya dorongan dari pihak-pihak luar seperti faktor keluarga, sekolah, media dan teman bergaul. Adanya faktor-faktor yang muncul dari dalam diri peserta didik, kemudian akan menimbulkan adanya suatu minat. Bila peserta didik menyadari bahwa mengikuti suatu kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan yang dianggapnya penting, dan bila peserta didik melihat bahwa hasil dari pengalaman mengikuti kegiatan ekstrakurikuler akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan berminat untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Minat yang muncul dari tiap peserta didik akan mempengaruhi dan menentukan jenis kegiatan ekstrakurikuler yang akan dipilih, walaupun kegiatan yang dipilih bukan merupakan kompetensi yang dimiliki oleh tiap peserta didik.

Untuk lebih jelasnya keterangan tersebut, maka digambarkan melalui bagan sebagai berikut :

D.

Gambar 1. Kerangka Berpikir Minat Mengikuti Ekstrakurikuler Faktor Intrinsik:

1. Faktor untuk berprestasi 2. Faktor untuk mengisi

waktu luang

Faktor Ekstrinsik: 1. Faktor keluarga 2. Faktor sekolah 3. Faktor media 4. Faktor teman pergaulan

Minat Peserta Didik

Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler


(1)

Teman pergaulan yang mendukung misalnya diajak kompromi terhadap suatu hal yang menarik perhatiannnya maka teman tersebut dapat lebih meningkatkan minatnya, tetapi teman yang tidak mendukung mungkin akan menurunkan minat seseorang.

Dalam kajian teori yang dikemukakan oleh Totok Santoso di atas, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangnya minat yaitu karena adanya motivasi dan cita-cita, sikap senang terhadap suatu subjek, keluarga, fasilitas, dan teman pergaulan. Sedangkan temuan studi yang diperoleh dari lapangan menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangnya minat peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Surakarta mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi adalah karena adanya keinginan untuk berprestasi di masa yang akan datang, yang dapat dikatakan sebagai keinginan untuk mendapatkan pendidikan di bidang Akuntansi, berikutnya adalah keinginan mengisi waktu luang dengan kegiatan yang positif, kemudian faktor keluarga yang memberikan dukungan kepada peserta didik serta adanya latar belakang keluarga yang berkaitan dengan Akuntansi sehingga semakin memperkuat minat untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi, dan yang terakhir adalah teman pergaulan. Sedangkan faktor media dan faktor sekolah yang juga diungkapkan dalam kerangka berpikir oleh peneliti, ternyata tidak mempunyai pengaruh terhadap tumbuh kembangya minat pada diri peserta didik kelas XI IPA untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi di SMA Negeri 1 Surakarta.


(2)

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Ada 6 faktor yang mempengaruhi munculnya minat peserta didik yaitu faktor untuk berprestasi, faktor untuk mengisi waktu luang, faktor keluarga, faktor teman pergaulan, faktor sekolah dan faktor media pendukung. Setelah dilakukan analisis dan pembahasan oleh peneliti, maka dapat diketahui dari 6 faktor yang mempengaruhi munculnya minat tersebut, hanya 4 faktor yang mempengaruhi minat peserta didik kelas XI IPA mengikuti ekstrakurikuler Akuntansi. Kemudian 4 faktor tersebut dapat digolongkan menjadi 2 faktor utama yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

Faktor intrinsik adalah faktor yang ada dalam diri individu yang muncul karena ada keinginan yang ada dalam diri peserta didik itu sendiri. Faktor intrinsik terdiri dari: (a) Faktor untuk berprestasi. Faktor untuk berprestasi ini dapat diketahui dengan adanya keinginan untuk berprestasi di waktu yang akan datang yaitu mengambil atau memilih jurusan IPS khususnya Akuntansi pada saat mereka akan kuliah, seperti keinginan untuk menempuh kuliah di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). (b) Faktor untuk mengisi waktu luang. Dalam menggunakan waktu luang yang dimiliki oleh peserta didik kelas XI IPA, mereka menggunakannya untuk hal-hal yang membawa manfaat bagi diri mereka. Salah satunya adalah dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi ini.

Faktor ekstrinsik adalah faktor yang ada diluar individu yang timbul karena adanya dorongan dari pihak-pihak luar. Faktor ekstrinsik terdiri dari: (a) Faktor keluarga. Bagi peserta didik kelas XI IPA, dukungan dari pihak keluarga merupakan salah satu faktor terpenting yang membuat munculnya minat peserta didik untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi. Karena dengan dukungan dari keluarga khususnya dari orang tua akan membuat mereka lebih semangat dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi. (b) Faktor teman


(3)

pergaulan. Teman pergaulan mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi peserta didik kelas XI IPA untuk mengikuti ekstrakurikuler Akuntansi ini. Hal ini dikarenakan adanya ajakan teman untuk mengikuti ekstrakurikuler Akuntansi mampu membuat peserta didik mempunyai minat untuk mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu dengan adanya teman yang mengikuti ekstrakurikuler yang sama dengan peserta didik, membuat peserta didik semakin bersemangat dalam mengikuti ekstrakurikuler tersebut.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama observasi, maka dapat diketahui ada beberapa permasalahan yang muncul selama kegiatan ekstrakurikuler ini berlangsung. Permasalahan yang pertama adalah dari pihak guru. Selama ekstrakurikuler Akuntansi ini berlangsung guru hanya menggunakan metode ceramah saja, hal ini disebabkan kurangnya wawasan guru tentang metode. Kemudian adalah kurangnya kemauan guru untuk memanfaatkan fasilitas yang ada seperti komputer dan LCD yang mana kedua alat itu sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi. Permasalahan yang kedua adalah masalah yang muncul dari peserta didik itu sendiri, yaitu kurangnya partispasi dan keaktivan siswa dalam ekstrakurikuler Akuntansi, kurangnya minat peserta didik kelas XI IPS untuk terlibat di ekstrakurikuler ini dan terakhir adalah kurangnya kemauan peserta didik kelas XI IPA untuk mencari referensi buku tentang Akuntansi. Permasalahan yang ketiga adalah dari pihak sekolah, dimana dalam pelaksanaan ekstrakurikuler Akuntansi ini, sekolah belum menyediakan tempat yang pasti untuk kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi serta menyediakan sarana dan prasarana yang menunjang seperti buku materi bagi peserta didik. Permasalahan berikutnya adalah masalah waktu ekstrakurikuler yang relative terbatas yaitu hanya 1 jam 30 menit untuk setiap pertemuannya.

B. Implikasi

Berdasarkan dari kesimpulan di atas, maka dapat dikaji implikasinya baik implikasi teoritis maupun implikasi praktis sebagai berikut:


(4)

1. Implikasi Teoretis

Hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti memberikan hasil bahwa dari 6 faktor yang mempengaruhi munculnya minat, ternyata hanya 4 faktor saja yang mempengaruhi munculnya minat peserta didik kelas XI IPA mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi. Keempat faktor tersebut, dapat digolongkan menjadi dua faktor utama yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri dari faktor untuk berprestasi dan faktor untuk mengisi waktu luang. Sedangkan faktor ekstrinsik terdiri dari faktor keluarga dan faktor teman pergaulan. Hasil penelitian ini memperkuat teori Totok Santoso (dalam Tri Wahyudi, 2002:18) tentang faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangnya minat yaitu motivasi dan cita-cita, sikap terhadap suatu objek, keluarga, fasilitas dan pergaulan.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa dari 4 faktor yang mempengaruhi minat peserta didik mengikuti ekstrakurikuler Akuntansi, yang kemudian digolongkan menjadi 2 faktor utama yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsi. Maka guru dan pihak sekolah murid harus memperhatikan keempat faktor tersebut. Hal ini dikarenakan selama ini pihak sekolah kurang memberikan perhatian terhadap kegiatan ekstrakurikuler ini hal itu diketahui dengan kurangnya fasilitas sarana dan prasarana serta waktu kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi. Selain itu guru juga belum mempunyai wawasan yang luas tentang metode mengajar serta cara memanfaatkan fasilitas yang tersedia. Apabila hal tersebut dapat dipenuhi, memungkinkan untuk semakin tingginya minat peserta didik untuk mengikuti ekstrakurikuler Akuntansi.

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan implikasinya, maka saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a. Guru perlu menambah wawasannya tentang metode - metode pembelajaran yang inovatif agar proses pembelajaran di


(5)

ekstrakurikuler Akuntansi lebih menarik dan peserta didik tidak merasa bosan dalam mengikuti ekstrakurikuler serta dapat meningkatkan minat peserta didik untuk mengikuti ekstrakurikuler alkuntansi.

b. Guru sebaiknya mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada guna menunjang proses pembelajaran di ekstrakurikuler Akuntansi. 2. Bagi Peserta Didik

a. Peserta didik kelas XI IPA diharapkan memanfaatkan ekstrakurikuler Akuntansi dengan baik dan mencari referensi-referensi tentang materi Akuntansi yang belum disampaikan guru dalam kegiatan ekstrakurikuler.

b. Hendaknya peserta didik kelas XI IPS mempunyai minat yang tinggi untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Akuntansi karena ekstrakurikuler Akuntansi ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mendalami materi Akuntansi

c. Peserta didik diharapkan ikut berpartisipasi aktif dalam dalam proses pelaksanaan ekstrakurikuler Akuntansi agar tercipta suasana yang kondusif.

3. Bagi Sekolah

a. Hendaknya pihak sekolah memberikan bantuan sarana dan prasarana seperti materi Akuntansi bagi peserta ekstrakurikuler Akuntansi, alat peraga untuk meningkatkan peminat ekstrakurikuler Akuntansi dan meningkatkan kualitas dari peserta didik yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan juga perlu disediakannya ruang kelas yang tetap untuk pelaksanaan ekstrakurikuler Akuntansi.

b. Pihak sekolah sebaiknya menambah alokasi waktu ekstrakurikuler Akuntansi agar peserta didik mempunyai waktu yang cukup untuk mempelajari Akuntansi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Muhajir. 2007. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa Kelas X dalam Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga di SMA Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Ajaran 2006/2007. PJKR. FIK. UNNES Blomfield Corey, Bonnie Barber. 2010. Is The Relationship Mediated by Peer

Attributes. Australia: Australian Journal of Education and Development Psychology, Vol 10,2010, pp.108-122

Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful bahri. 2000. Psikologi Belajar. Banjarmasin: Rineka Cipta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. 2009.

Pedoman Penulisan Skripsi. Surakarta: FKIP-UNS.

Gunawan Sudarmanto. 2007. Pengaruh Lingkungan Belajar Dan Minat Belajar TerhadapPrestasi Belajar Akuntansi Siswa SMK Negeri I Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2006/2007. Bandar Lampung. Idri Shafaat. 2009. Optimized Learning Strategy. Jakarta: Prestasi Pustaka

Publisher.

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).Jakarta: Gaung Persada Press.

Ismat, Rakhsi Sallem.Role of Co-Curricular Activities: Survey of the Perceptions of Stake Holders. Pakistan: Journal of Managerial Scienses 214 Volume II, Number 2.

Kardiman, dkk. 2006. Prinsip-prinsip Akuntansi 1. Jakarta: Yudhistira. Kukuh Susilonuringsih. 2006. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar

Siswa Kelas I di SMK Yayasan Pendidikan Ekonomi (YAPEK) Gombong Tahun Diklat 2005/2006. Skripsi. Jurusan Ekonomi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Semarang.

Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ngadiman, Sri Witurachmi dan Wahyu Adi. 2007. Dasar-dasar Akuntansi. Surakarta : FKIP UNS.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.


Dokumen yang terkait

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MEMILIH JURUSAN IPS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI TAHUN AJARAN 2010 2011

2 8 163

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK.

0 4 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK) (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi Ums Dan UNS).

0 1 20

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (Survei Pada Mahasiswa Peserta PPA Fakultas Ekonomi Universitas Sebe

0 0 11

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA JURUSAN AKUNTANSI MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPA).

0 2 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Ppak) Di Surakarta (Survei Pada Perguruan Tinggi di Surakarta).

0 1 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (Ppak) Di Surakarta (Survei Pada Perguruan Tinggi di Surakarta).

0 1 14

Faktor yang Melatarbelakangi Minat Siswa SMA Negeri 1 Surakarta dalam Mengikuti Ekstrakurikuler Pramuka IMG 20150915 0001

0 0 1

PERBEDAAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN PESERTA DIDIK YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 IMOGIRI BANTUL.

0 1 119

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPAk)

0 0 13