Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA A.

26 Pada tahap talk, siswa menyampaikan ide yang diperolehnya pada tahap think kepada teman-teman diskusinya kelompok. Guru mendorong siswa agar ber- partisipasi aktif dalam menyampaikan pendapat sehingga tidak ada siswa yang hanya berperan sebagai penonton diskusi. Tahap talk membantu siswa untuk mempertajam kemampuan komunikasi matematis yang sebelumnya ia bangun sendiri. Selain itu, tahap ini juga memungkinkan siswa untuk terampil ber- komunikasi secara lisan. Pada tahap ini siswa berkomunikasi dengan meng- gunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami untuk menyajikan ide kepada temannya, membangun teori bersama, berbagi strategi solusi, dan membuat definisi. Tahap ini juga mendorong tercapainya indikator kemampuan komuni- kasi matematika khususnya kemampuan mendiskusikan ide-ide matematika, membuat konjektur, menyusun argumen, merumuskan definisi dan generalisasi. Tahapan terakhir dari strategi pembelajaran Think Talk Write yaitu tahap write. Pada tahap ini, siswa secara mandiri menuliskan kembali hasil diskusi yang telah dilakukan bersama kelompoknya. Setelah melalui tahap think dan talk, siswa sudah mampu untuk merevisi dan mengonstruksi gagasan matematis yang ia miliki. Pada tahap write, siswa belajar untuk melakukan komunikasi matematis secara tertulis. Melalui tahap ini, guru dapat mengetahui sejauh mana siswa dapat mengkomunikasikan ide matematikanya dalam tulisan sehingga menjadi feedback dalam pembelajaran matematika yang dilakukan. Hal ini juga akan meningkatkan kemampuan komunikasi matematika khususnya kemampuan menggunakan kemampuan membaca, menulis, dan menelaah untuk menginterpretasi dan mengevaluasi ide matematika. Seorang pembaca dikatakan memahami teks secara bermakna apabila ia dapat mengemukakan ide dalam teks tersebut secara 27 benar dalam bahasanya sendiri. Oleh karena itu, untuk memeriksa apakah peserta didik telah memiliki kemampuan membaca teks matematika secara bermakna, maka dapat dilihat melalui kemampuan peserta didik menyampaikan secara lisan atau menuliskan kembali ide matematika dengan bahasanya sendiri. Tahapan-tahapan di atas jarang dijumpai pada pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran konvensional peran guru lebih dominan saat menyampaikan materi sehingga siswa jarang diberi kesempatan untuk mengemukakan ide-idenya sendiri. Selain itu juga, peran guru yang terlalu dominan juga mempersempit kesempatan siswa untuk berinteraksi dengan siswa lain sehingga tidak terjadi kerjasama antar siswa. Akibatnya, pemahaman siswa hanya sebatas yang mereka ketahui saja tanpa ada pemahaman baru yang dibangun melalui proses komunikasi dengan siswa lain. Kondisi seperti ini mengakibatkan kemampuan mereka dalam mengkomunikasikan persoalan matematika menjadi rendah. Dalam mengefektifkan strategi pembelajaran Think Talk Write, guru harus memonitor dan memotivasi keterlibatan siswa dalam diskusi agar selalu berpartisipasi aktif dalam kelompoknya. Dengan demikian, penerapan strategi ini memungkinkan menghasilkan kemampuan komunikasi matematis siswa yang baik.

F. Anggapan Dasar

Penelitian ini bertolak pada anggapan dasar sebagai berikut. 28 1. Semua siswa kelas VIII semester genap SMPN 29 Bandar Lampung tahun pelajaran 2012-2013 memperoleh materi pelajaran matematika yang sama dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. 2. Faktor lain yang mempengaruhi kemampuan komunikasi matematis siswa selain strategi pembelajaran dianggap memberikan pengaruh yang sama.

G. Hipotesis

1. Hipotesis Umum Hipotesis dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran Think Talk Write efektif dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

2. Hipotesis Kerja

Hipotesis kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pem- belajaran dengan strategi pembelajaran Think Talk Write lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang mengikuti pem- belajaran dengan pembelajaran konvensional. 2. Persentase siswa yang mengikuti pembelajaran dengan strategi pembelajaran Think Talk Write yang mendapatkan nilai minimal 70 adalah lebih dari atau sama dengan 70 dari jumlah siswa.

III. METODE PENELITIAN A.

Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 29 Bandar Lampung. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII yang terbagi dalam sembilan kelas VIII A - VIII I, dengan distribusi kelas sebagai berikut. Tabel 3.1 Distribusi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 29 Bandar Lampung No. Kelas Jumlah Siswa Rata-rata Nilai Ujian Akhir Semester Ganjil 1 VIII A 37 73,82 2 VIII B 35 55,50 3 VIII C 35 61,50 4 VIII D 34 47,05 5 VIII E 33 49,92 6 VIII F 32 46,90 7 VIII G 31 52,09 8 VIII H 32 46,83 9 VIII I 27 47,22 Jumlah populasi 295 241,96 Nilai Rata-rata Populasi 53,89 Sumber : SMP Negeri 29 Bandar Lampung tahun pelajaran 20122013 Untuk kepentingan penelitian, pengambilan sampel dengan metode purposive random sampling. yaitu dengan mengambil lima kelas yang diajar oleh guru yang sama dari 9 kelas yang ada. Setelah itu memilih dua kelas yang memiliki rata-rata nilai yang relatif sama berdasarkan rata-rata nilai ujian semester ganjil tiap kelas. Hal ini dilakukan agar tidak terdapat perbedaan kemampuan awal yang cukup

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada kelas VIII SMPN 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun 2011/2012)

0 6 61

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 22 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 9 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 8 39

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 29 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 3 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 8 47

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE BERBASIS OPEN-ENDED PROBLEM DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Trimurjo Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 68

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 19 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

12 55 167

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 20 BandarLampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 58 183

ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PEER LESSON DAN THINK TALK WRITE DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 2 Abung Semuli Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 11 61

EFEKTIVITAS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 8 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 4 60