45 ̅
√
Dengan
̅
∑
dan
∑ ∑
.
Kriteria pengujian yang digunakan menurut Sudjana 2005 yaitu tolak H jika
t
hitung
≥ dan terima H
jika t mempunyai harga lain, dengan didapat dari
daftar distribusi t dengan peluang dan dk = n-1 serta taraf signifikan
.
3. Uji Proporsi
Uji proporsi yang digunakan adalah uji dua pihak dengan H menyatakan bahwa
banyaknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik mendapat- kan nilai lebih besar atau sama dengan 70 pada kelas yang menggunakan Pembe-
lajaran Socrates Kontekstual adalah sama dengan 60 dari total siswa, sedangkan H
1
menyatakan bahwa banyaknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan 70 pada kelas yang
menggunakan Pembelajaran Socrates Kontekstual lebih dari 60 dari jumlah siswa. Penelitian ini mengikuti nilai ketuntasan belajar yang digunakan di SMP
Al-Kautsar Bandarlampung yaitu 70. Pasangan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menurut Sudjana 2005
adalah sebagai berikut.
{
46
Berdasarkan uji normalitas pada Tabel 3.13, data hasil tes kemampuan awal dan
tes kemampuan akhir berasal dari populasi yang berdistribusi normal maka untuk pengujian ini menggunakan statistik z mengikuti Sudjana 2005 yakni sebagai
berikut.
√ Keterangan:
x = banyaknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik
= persentase siswa yang diharapkan memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik
n = jumlah siswa peserta tes
Menurut Sudjana 2005, kriteria pengujiannya adalah tolak H jika
dengan peluang dan taraf signifikansi , untuk
diperoleh dari daftar normal baku. H
diterima untuk nilai z lainnya.
57
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulan bahwa Pembelajaran
Socrates Kontekstual efektif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hal ini dapat dilihat dari aspek berikut:
1. Kemampuan berpikir kritis siswa sesudah mengikuti Pembelajaran Socrates Kontekstual lebih baik dibandingkan sebelum mengikuti pembelajaran
tersebut. 2. Persentase siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik setelah
mengikuti Pembelajaran Socrates Kontekstual lebih dari 60 dari jumlah siswa.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, agar mendapat hasil yang lebih
optimal disarankan hal-hal berikut ini: 1. Dalam menerapkan Pembelajaran Socrates Kontekstual ada beberapa hal
yang harus diperhatikan: a. Waktu dalam satu kali pertemuan jangan terlalu pendek, disarankan dalam
satu kali pertemuan adalah 2 jam pelajaran.
58 b. Jumlah siswa, disarankan jumlah siswa dalam satu kelas tidak lebih dari 30
siswa. Hal ini akan memudahkan guru untuk mengontrol dan berkomu- nikasi dengan siswa. Apabila jumlah siswa lebih dari 30, guru dapat men-
siasatinya dengan menerapkan team teaching atau mengkondisikan siswa sebaik mungkin, agar guru dapat berkomunikasi dengan siswa secara
merata. 2. Pembaca dan peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian lanjutan
mengenai penerapan Pembelajaran Socrates Kontekstual hendaknya dalam pelaksanaan pembelajran memperhatikan the safety factor faktor keselama-
tan. Melakukan pendekatan kepada siswa sebelum penelitian dan pada jam- jam diluar pelajaran sangatlah penting. Hal ini menyebabkan siswa akan
lebih merasa dekat dan mengenal kita sehingga menghilangkan kecanggu- ngan saat berinteraksi di kelas. Hal ini juga dapat meminimalisir rasa takut
siswa saat diberi pertanyaan Socrates. Menurut Maxwell 2008 orang-orang yang takut bertnya sering tidak mampu untuk berpikir kritis.