41
Tabel 3.10 Daya Pembeda Butir Soal Tes Akhir Kemampuan Berpikir Kritis.
Butir soal 1a
1b 1c
1d 2a
2b 2c
3a 3b
Skor Maks
3 3
3 3
3 3
3 3
3 ̅
2,80 2,90
2,90 2,80
2,19 2,42
2,23 1,57
1,42 ̅
1,85 1,85
1,76 1,76
0,95 0,85
1,09 0,47
0,38 DP
0,31 0,34
0,38 0,34
0,41 0,52
0,38 0,36
0,34
Daya Pembeda
Baik Baik Baik
Baik Sangat
Baik Sangat
Baik Baik
Baik Baik
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa soal tes kemampuan awal maupun soal tes kemampuan akhir memiliki daya pembeda yang baik. Terlihat dari indeks
daya pembeda masing-masing butir soal yang lebih besar dari 0,30. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan terhadap data hasil uji coba
instrumen tes kemampuan berpikir kritis siswa, dapat ditarik kesimpulan bahwa
instrumen tes yang diujicobakan layak untuk digunakan. Pada Tabel 3.11 dan Tabel 3.12
berikut menunjukkan rekapitulasi hasil uji coba instrumen tes.
Tabel 3.11 Rekapitulasi Analisi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Awal
Tes Kemampuan Awal Butir
Soal Validitas
Reabilitas Tingkat
Kesukaran Daya Pembeda
1a
0,559 Sedang
0,607 Rabilitas tinggi
0,284 Sukar
0,449 Sangat Baik
1b
0,432 Sedang
0,284 Sukar
0,352 Baik
2
0,806 Tinggi
0,394 Sedang
0,468 Sangat Baik
3a
0,784 Tinggi
0,747 Mudah
0,349 Baik
3b
0,616 Tinggi
0,780 Mudah
0,301 Baik
3c
0,618 Tinggi
0,699 Sedang
0,317 Baik
3d
0,786 Tinggi
0,739 Mudah
0,333 Baik
42
Tabel 3.12 Rekapitulasi Analisi Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Akhir
Tes Kemampuan Akhir Butir
Soal Validitas
Reabilitas Tingkat Kesukaran
Daya Pembeda 1a
0,728 Tinggi
0,769 Reabilitas
tinggi 0,813
Mudah 0,31
Baik
1b
0,753 Tinggi
0,804 Mudah
0,34 Baik
1c
0,705 Tinggi
0,821 Mudah
0,38 Baik
1d
0,557 Sedang
0,837 Mudah
0,34 Baik
2a
0,814 Sangat Tinggi
0,528 Sedang
0,41 Sangat Baik
2b
0,827 Sangat Tinggi
0,560 Sedang
0,52 Sangat Baik
2c
0,742 Tinggi
0,560 Sedang
0,38 Baik
3a
0,569 Sedang
0,813 Mudah
0,36 Baik
3b
0,660 Tinggi
0,804 Mudah
0,34 Baik
G. Teknik Analisis Data
Data hasil penelitian yang diperoleh diolah dan dianalisis untuk menjawab
rumusan masalah. Langkah-langkah yang dilakukan yakni sebagai berikut.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data berasal atau tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Rumusan hipotesis untuk uji ini adalah
sebagai berikut. H
: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H
1
: data berasal dari populasi yang tidak berditribusi normal. Uji Normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Menurut Usman
dan Akhbar 2006 uji Kolmogorov-Smirnov, sebagai berikut.
43 a. Taraf signifikan :
α = 0,05 b. Statistik uji
D = max |F z
i
– Sz
i
| dengan z
i
=
i
X
X
Keterangan:
i
X = data ke-i
X
= rata-rata data s
= simpangan baku sampel F z
i
= peluang z
i
berdasarkan daftar distribusi normal baku Sz
i
= proporsi z
1
, z
2
, z
3
, ....... z
n
yang kurang dari atau sama dengan z
i
c. Keputusan Uji Tolak H
jika D D
a,n
, dengan D
a,n
adalah nilai kritis uji Kolmogorov- Smirnov untuk
α = 0,05 dan n = 32
Rekapitulasi hasil uji normalitas data skor tes kemampuan awal dan tes kemam-
puan akhir disajikan dalam Tabel 3.13. Perhitungan selengkapnya terdapat pada
Lampiran C.7 dan Lampiran C.8.
Tabel 3.13 Nilai Uji Normalitas Data Penelitian
Sumber Data D
hitung
D
tabel
H Tes awal kemampuan berpikir kritis
0,093 0,240
Diterima Tes akhir kemampuan berpikir kritis
0,086 0,240
Diterima
Berdasarkan hasil uji, diketahui bahwa data hasil tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir berpikir kritis keduanya berasal dari populasi yang berdistribusi
normal.
2. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yang ditinjau dari skor rata-rata nilai kemampuan berpikir kritis siswa sebelum diberi perlakukan dan setelah diberi
44 perlakuan. Oleh karena itu, uji kesamaan dua rata-rata digunakan untuk memban-
dingkan rata-rata dari hasil tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir. Uji kesamaan dua rata-rata yang digunakan merupakan uji pihak kanan observasi
berpasangan. Digunakan
,
yaitu selisih rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa setelah menerima Pembelajaran Socrates Kontekstual.
,
dengan adalah rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa setelah mene-
rima Pembelajaran Socrates Kontokstual; dan adalah rata-rata skor kemam-
puan berpikir kritis siswa sebelum menerima Pembelajaran Socrates Kontokstual. Hipotesis uji yang dilakukan menurut Sudjana 2005 adalah:
H :
= 0 rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa setelah mengikuti Pembelajaran Socrates Kontekstual tidak berbeda dengan rata-rata
skor kemampuan berpikir kritis siswa sebelum mengikuti Pembela- jaran Socrates Kontekstual
H
1
: 0 rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa setelah mengikuti
Pembelajaran Socrates Kontekstual lebih baik dibandingkan dengan rata-rata skor kemampuan berpikir kritis siswa sebelum
mengikuti Pembelajaran Socrates Kontekstual Pasangan statistik yang diuji menurut Sudjana 2005 adalah sebagai berikut.
{
Jika ,
,..., maka data B
1
, B
2
,..., B
n
menghasilkan rata-rata
̅
dan simpangan baku . Uji statistik yang digunakan
adalah uji statistik t dengan rumus menurut Sudjana 2005 yakni sebagai berikut.
45 ̅
√
Dengan
̅
∑
dan
∑ ∑
.
Kriteria pengujian yang digunakan menurut Sudjana 2005 yaitu tolak H jika
t
hitung
≥ dan terima H
jika t mempunyai harga lain, dengan didapat dari
daftar distribusi t dengan peluang dan dk = n-1 serta taraf signifikan
.
3. Uji Proporsi
Uji proporsi yang digunakan adalah uji dua pihak dengan H menyatakan bahwa
banyaknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik mendapat- kan nilai lebih besar atau sama dengan 70 pada kelas yang menggunakan Pembe-
lajaran Socrates Kontekstual adalah sama dengan 60 dari total siswa, sedangkan H
1
menyatakan bahwa banyaknya siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis yang baik mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan 70 pada kelas yang
menggunakan Pembelajaran Socrates Kontekstual lebih dari 60 dari jumlah siswa. Penelitian ini mengikuti nilai ketuntasan belajar yang digunakan di SMP
Al-Kautsar Bandarlampung yaitu 70. Pasangan hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini menurut Sudjana 2005
adalah sebagai berikut.
{