Profil Pemain Inti Film Jokowi

Prisia Wulansari Nasution, atau lebih dikenal dengan nama Prisia Nasution. Prisia, yang akrab di sapa Phia lahir di Jakarta, 1 Juni 1984. Dia ini adalah seorang artis Indonesia, namanya cukup dikenal oleh masyarakat karena seringnya dia muncul di layar televisi sebagai pemain FTV yang tayang di SCTV. 9 Dia juga aktif sebagai model dan pembawa acara. Beragam judul FTV telah dimainkan, dan 4 film sudah yang dibintanginya, seperti Sang Penari, Rectoverso, Laura Marsha, dan Jokowi. Filmnya yang berjudul Sang Penari 2011 berhasil mengantarkan wanita ini, meraih penghargaan Aktris terbaik FFI 2011 Festival Film Indonesia. 10 3. Susilo Badar Gambar 3.4 Foto Susilo Badar Susilo Badar adalah seorang aktor dan produser. Film yang telah diperankannya antara lain Angkerbatu 2007, Pokun Roxy 2013, dan 9 Rahasia, Biodata Prisia Nasution, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul 10.04 WIB dari http:mencari-rahasia.blogspot.com201305biodata-prisia-nasution.html 10 Metrotvnews.com, Profil Tokoh: Prisia Nasution, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul 9.54 WIB dari http:profile.metrotvnews.comread53prisia-nasution Jokowi 2013. Sedangkan pada film Wanita Tetap Wanita beliau bertindak sebagai line producer. 11 4. Ayu Diah Pasha Gambar 3.5 Foto Ayu Diah Pasha Ayu Diah Pasha lahir di Makassar, 4 Februari 1964. Sarjana Hukum lulusan Universitas Trisakti Jakarta ini menambah wawasan dan keterampilannya dengan berbagai pendidikan yang berkaitan erat dengan upaya pengayaan diri. Ayu sering tampil sebagai peragawati dan kini aktif sebagai pembicara dan moderator dalam berbagai seminar dan talk show, MC di berbagai acara, juga pemain sinetron, film teater. Pengalamannya sebagai pengajar grooming, etiket, komunikasi dan body language untuk berbagai kalangan boleh dikatakan tak terbilang. 12 Ayu Diah Pasha memang lebih sering terlihat di layar televisi. Puluhan sinetron telah dia bintangi. Selain dunia sinetron, dia juga aktif tampil di sebagai host di beberapa acara televisi, aktor dalam berbagai pertunjukkan teater, serta dunia perfilman. Film yang pernah dibintanginya, 11 Susilo Badar, artikel ini diakses pada tanggal 3 September 2014 pukul 12.09 WIB dari http:www.imdb.comnamenm2682075 12 Ayu Diah Pasha, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014 pukul 12.03 WIB darihttp:ayudyahpasha.wordpress.comabout yaitu: Petualangan 100 Jam 2004, Mengejar Matahari 2004, Dunia Mereka 2006, Menebus Impian 2010, Cinta 2 Hati 2010, My Last Love 2012, Cinta Tapi Beda 2012, Jokowi 2013, dan Soul Quest upcoming. 13 5. Landung Simatupang Gambar 3.6 Foto Landung Simatupang Landung lahir di Yogyakarta, 25 Nopember 1951. Dia adalah seorang aktor dan sutradara teater yang berdomisili di Yogyakarta. Perjalanan karirnya dimulai dengan terjun kedalam dunia teater saat kuliah di Gadjah Mada. Sejak itu, ia mulai terlibat dalam pementasan teater luar negeri bersama dengan Black Swan Theater Company, dari Perth, Australia. Dengan berbagai kelompok Teater, Landung telah menyutradarai dan memainkan naskah-naskah Indonesia maupun asing. Keahliannya dalam berbahasa Inggris dimanfaatkan sebagai penerjemah, dan mengajar bahasa Inggris di berbagai sekolah, yang kemudian menggembangkannya pula sebagai editor dan peneliti. Salah satunya pernah mengajar di Fakultas Sastra UGM jurusan Inggris dan 13 Ibid. menjadi asisten publikasi Lembaga Studi Pedesaan dan Kawasan UGM, asisten peneliti Lembaga Pengkajian Kebudayaan UGM, dan peneliti Seksi Monitoring Sosial Yayasan Dian Desa. Filmografi Landung Simatupang, yaitu: Pendekar Tongkat Emas 2014, Negeri Tanpa Telinga 2014, Jokowi 2013, Optatissimus 2013, Ambilkan Bulan 2012, Rindu Purnama 2011, Sang Penari 2011, Soegija 2011, Rumah Dan Musim Hujan 2011, Garuda Didadaku 2009, dan Sang Pemimpi 2009. 14 6. Ratna Riantiarno Gambar 3.7 Foto Ratna Riantiarno Ratna Riantiarno adalah seorang aktris, manajer seni pentas dan juga aktivis teater Indonesia. Lahir di Manado, 23 April 1952, Ratna mengenal dunia kesenian lewat seni tari, yang kemudian mengantarkan dirinya berkeliling dunia. Sementara seni drama digeluti pada 1969 dengan pementasan pertamanya bersama Teater Kecil dalam lakon Kapai Kapai 1969. Disusul 14 Landung Simatupang, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014 pukul 12.15 WIB darihttp:www.indonesianfilmcenter.comccyohanes-rusyanto-landung-laksono- simatuandung-simatupang.html perannya dalam beberapa pementasan karya Arifin C. Noer, seperti Sumur Tanpa Dasar, Mega-Mega, Madekur Tarkeni, dan Kocak-Kacik. Ratna kemudian ikut mendirikan Teater Koma, pada 1 Maret 1977. Bermain dalam banyak lakon karya penulis drama dan sutradara, N. Riantiarno, yang kemudian pada 1978 menikahinya. Bersama Teater Koma, lakon yang pernah didukungnya seperti Rumah Kertas, Bom Waktu, Opera Kecoa, Opera Primadona, Sampek Engtay, Konglomerat Burisrawa, Suksesi, Kala, Republik Bagong, Presiden Burung-Burung, Republik Togog, dan Maaf.Maaf.Maaf. Selain seni panggung, Ratna juga mengeluti dunia film. Film Akibat Buah Terlarang, Jangan Ambil Nyawaku, Petualang- Petualang, Jakarta 66, Opera Jakarta, Petualangan Sherina, Brownies, Rindu Purnama, dan Jokowi adalah sejumlah film yang turut dibintanginya. Di sisi lain Ratna juga pernah bekerja sebagai asisten kehumasan Majalah Pertiwi, direktris perusahaan PR, RR Associates dan pernah menduduki sejumlah jabatan penting di bidang kebudayaan, termasuk sebagai Ketua Dewan Kesenian Jakarta, periode 1996-2003. 15 15 Profil Ratna Riantiarno, artikel ini diakses padata tanggal 3 September 2014 pukul 12.16 WIB dari http:www.kapanlagi.comindonesiarratna_riantiarno 40

BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITAN

A. Temuan Data

Terdapat berbagai macam metode dalam mengklasifikasi film. Adapun metode yang paling mudah dan sering digunakan dalam mengklasifikasi film adalah berdasarkan genre. Film Jokowi termasuk ke dalam genre drama. Film drama umumnya berhubungan dengan cerita, tema, karakter, dan suasana yang memotret kehidupan nyata. Alur cerita dalam film drama terkadang membuat penonton tersenyum, sedih, bahkan sampai meneteskan air mata. Karena film ini mengisahkan realita kehidupan masa kecil sosok yang berasal dari keluarga miskin dan perjuangan hidupnya hingga menjadi orang besar. Di Indonesia banyak film yang hampir mirip dengan film ini. Hanya saja biasanya cerita fiksi. Atau kisah nyata seseorang biasa yang inspiratif yang diangkat ke layar lebar. Untuk film Jokowi ini sosok yang di angkat adalah sosok dari kalangan pemerintahan yang menarik perhatian seluruh masyarakat Indonesia saat ini. Sangat jarang ini terjadi. Jika itu ada, sosok yang di angkat sudah meninggal atau pahlawan. Film berjudul Jokowi mengusung tema perjuangan hidup dan cinta. Film ini diangkat dari kisah nyata sosok Jokowi dari mulai beliau lahir sampai dilantiknya beliau menjadi Gubernur DKI Jakarta. Dalam film ini diceritakan dari beliau adalah seorang anak miskin, hingga menjadi pengusaha mebel, dan menjadi orang nomor 1 di Jakarta. Penderitaan-penderitaan yang terjadi pada Jokowi dan keluarganya banyak dikisahkan. Dapat dikatakan alur ceritanya adalah alur mundur. Karena mengisahkan kejadian tahun 1961-2012.Padahal film ini diproduksi pada tahun 2013. Film ini berlatar tahun 1961 saat Jokowi lahir. Dan 1965 saat Jokowi Balita.Tahun 1973 saat Jokowi Sekolah Dasar. Dan tahun 1976 saat Jokowi SMA.Semua berlatar Surakarta. Saat Jokowi kuliah di UGM berlatar Yogyakarta. Film ini memiliki konsep Jawa. Hal itu terlihat pula dengan gaya pakaian, bentuk rumah, adat istiadat, tradisi, alat transportasi, dan tempat makan angkringan yang digunakan sangat cocok dengan latar tahun yang diceritakan. Memang sekilas terlihat biasa. Namun bagi orang yang sudah lama tinggal di kota dan khususnya yang masih berdarah Jawa membuat mereka nostalgia dengan masa lalu. Beberapa wilayah yang digunakan sebagai lokasi syuting yaitu Kali Anyar, Keraton, Kauman, Pasar Gede, dan Laweyan. Dalam film ini pemain dapat memerankan peran mereka dengan baik.Mulai dari Jokowi kecil. Jokowi saat masih bayi diperankan oleh Ilham Ridho Ilahi, saat usia 4 tahun diperankan oleh Vincentius Aldy Pyo, dan saat usia 10 tahun diperankan oleh Ilham Rohman Wijaya. Mereka bukan aktor tetapi anak- anak asli pinggiran Kalianyar yang benar-benar baru belajar akting saat itu dan tidak memiliki pengalaman sama sekali. Setelah diberi arahan dan dididik mereka sanggup memerankan tokoh Jokowi kecil dengan sangat baik. Tokoh utama yang ditampilkan, yakni Jokowi dewasa diperankan oleh Teuku Rifnu Wikana dengan sangat menjiwai dan sesuai dengan sosok Jokowi. Sosok Ibu Iriana yang diperanan Prisia Nasution juga optimal diperankan. Begitu pula sosok kakek Landung Simatupang, ayah Susilo Badar, dan ibu Ayu Diah Pasha, dan Bu Hardjo tetangga Jokowi Ratna Riantiarno membuat para penonton tersentuh dengan akting yang dibawakan. Film ini berdurasi 117 menit. Bagian pertama film ini bercerita tentang realita. Dimana kehidupan Jokowi sangat berbeda 100 dari sekarang. Hal ini sangat baik jika ditonton oleh anak-anak karena sangat inspiratif. Menurut saya, bagian ini merupakan bagian paling spesial di hati masyarakat. Karena selama ini mereka hanya tahu kehidupan Jokowi saat sudah sukses. Tapi mereka tidak tahu dengan kehidupan masa kecilnya. Bagian kedua bercerita tentang asmaranya dengan Iriana yang membawa kebahagiaan dan tawa bagi penonton. Saat itu masih berstatus mahasiswa. Dan bagian ketiga adalah bagian sedih dimana saat dimarahi bapaknya tapi bapaknya malah menyalahkan dirinya sendiri, saat rumahnya di hancurkan oleh petugas, dan saat dia kehilangan orang tua yang dicintainya yaitu kakek dan bapaknya. Beberapa pesan moral yang ditunjukkan disini diantaranya adalah selalu berusaha, tidak mudah putus asa, dan ulet terhadap kehidupan. Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al Insyirah ayat 1-8 berikut:                                    “1 Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, 2 Dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, 3 yang memberatkan punggungmu?, 4 Dan kami tinggikan bagimu sebutan namamu.5 Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, 6