Kata Ambilan KERANGKA TEORI

9

BAB II KERANGKA TEORI

A. Kata Ambilan

1. Definisi Kata Ambilan Kata ambilan merupakan kata pinjaman dari bahasa lain, baik daerah maupun asing. Biasanya masih dalam keadaan asli atau serupa dengan bahasa aslisumbernya.Ia diungkap dengan ditransliterasikan ke bahasa yang terpengaruhsasaran serta belum masuk kedalam kosakata resmi bahasa Indonesia.Istilah kata ambilan, ia diambil dari bahasa asing, hanya saja tidak ada padanannya di dalam bahasa Indonesia dan terjemahannya terlalu panjang. 1 Kosakata bahasa asing yang dapat diambil menjadi istilah harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. Lebih cocok karena konotasinya; misalnya oksigen lebih cocok daripada gas asam, b. Lebih singkat daripada terjemahan Indonesianya, c. Memudahkan pengalihan antar bahasa karena corak keinternasionalannya d. Dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya. Secara garis besar, istilah dapat dibentuk dengan cara 1 mengambil katagabungan kata umum dan memberinya makna atau definisi yang tetap, 2 1 Zuchridin Surya winata Sugeng Hariyanto, Translation Bahasa Teori Penuntun Prakti sMenerjemahkan, Yogyakarta: Kanisius, 2003 h. 134 10 mengambil istilah asing dengan cara a mengadopsi, b mengadaptasi, dan c menerjemahkan. 2 2. Perbedaan:Kata Serapan dan Kata Ambilan Kata serapan merupakan sebuah fenomena linguistik yang dalam kajiannya sejajar dengan sejarah pembentukan sebuah bahasa, tidak seperti proses pembentukan kata lainnya derivation, composition, abreviation, dan siglaison. Kontak antarbahasa dapat terjadi apabila antarbahasa serumpun, sehingga kontak tersebut menimbulkan kata serapan yang bermakna. Salah satu ciri serapan ialah serapan kata yang bermakna sama dengan kata bahasa penyerap. Bahasa Indonesia mengalami proses penyerapan dengan ciri sinonimi. 3 Misalnya kata serapan temperaturbersinonim suhu.Seperti halnya kata- kata dalam bahasa Arab yang diserap ke dalam bahasa Indonesia melalui berbagai macam bahasa daerah di kepulauan Indonesia, pun bahasa Jawa dan Sunda, serta dialek Melayu. Bahasa Betawi juga mengalami perubahan menjadi suatu wujud baru dalam bahasa Arab klasik yang kemudian mengalami proses re-arabisasi atau telah hilang sama sekali. Jika kata-kata tersebut dituturkan oleh pedagang Arab, maka masuk akal apabila kata serapan Arab dalam bahasa Indonesia atau Melayu paling tidak mengandung unsur-unsur kolokial yang penting, karena pedagang seperti halnya orang awam lainnya biasanya tidak menggunakan bahasa Arab klasik jika berkomunikasi dengan orang lain. 4 Bahkan mereka biasanya tidak menguasai bahasa Arab klasik dengan baik. 2 Zuchridin Suryawinata Sugeng Hariyanto, Translation Bahasa Teori Penuntun Praktis Menerjemahkan, Yogyakarta: Kanisius, 2003 h. 134 3 J.D Parera, Teori Semantik, Jakarta:Erlangga, 2004, h. 65 4 Nikolaos van Dam, lihat http:bahasakita.comkata-serapan-arab-dalam-bahasa-indonesia . 11 Sebagian besar kata serapan Arab tidak mengandung jejak kolokial apapun yang bisa memberikan petunjuk daerah asal kata tersebut karena bentuknya yang klasik. Namun Kees Versteegh yang dikutip oleh Nikolaos Van Dam Arabic Component Leksikon Indonesia mengemukakan, ”Yang khususnya menarik adalah kata-kata serapan itu memperlihatkan bersumber dari bahasa Mesir, di mana j diucapkan sebagai g seperti dalam gamal `unta „ Arab = jamal, Mesir = gamal dan kata-kata dengan pelafalan g untuk q dalam bahasa Arab seperti dalam gamis `kemeja’ Arab = qamis, gereba Arab = qirba.” 5 Namun tidak seluruhnya dari Arab, hal ini juga dapat karena pengaruh Inggris Sehubungan dengan penjelasan di atas, kata serapan Arab dalam bahasa Indonesia dapat dibagi kedalam empat bagian yaitu: Pertama, lafal dan artinya yang masih sesuai dengan aslinya dalam bahasa Arab.Walaupun sebagian dalam penulisannya mengalami perubahan. Misalnya kata abad, adil, bakhil, bathil, barakah, musyawarah, dan munkar. Kedua, lafalnya berubah namun artinya tetapsama dengan bahasa Arab. Misalnya kataberkah, atau berkatyang merupakan asal kata barakah; lalim dari kata zhalim; makalah dari kata maqalah; dan kata resmi dari kata rasmiy. Ketiga, lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula dalam bahasa Arab. Misalnya, keparat-- dalam bahasa Indonesia merupakan sebuah kata makian sepadan dengan kata sialan —. Kemudian logat dalam bahasa Indonesia bermakna dialek atau aksen berasal dari kata lughahyang dalam bahasa Arab bermakna bahasa. Keempat, lafalnya sama tetapi artidalam bahasa Indonesia berubah. Misalnya kata ahli dan kalimat. Dalam bahasa 5 Nikolaos van Dam, lihat http:bahasakita.comkata-serapan-arab-dalam-bahasa-indonesia . 12 Indonesiakalimat bermakna rangkaian kata-kata, kemudian dalam bahasa Arab bermakna kata. 6 Berbeda dengan kata ambilan Arab. merupakan kata pinjaman dari bahasa lain, baik daerah maupun asing. Biasanya masih dalam keadaan asli atau serupa dengan bahasa aslisumbernya.Ia diungkap dengan ditransliterasikan ke bahasa yang terpengaruhsasaran serta belum masuk kedalam kosakata resmi bahasa Indonesia. Untuk membedakan kata serapan dan kata ambilan, kita dapat menggunakan KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia produk Pusat bahasa Nasional. Kata serapan merupakan kata asing yang sudah masuk kedalam entri kamus tersebut. Kata serapan adalah kata yang sudah diserap dalam bahasaIndonesia yang dibuktikan dengan masuknya kata itu ke dalam kamus. Berbeda dengan kata ambilan yang merupakan kata asing yang sering dipakai dalam literaturebuku, tetapi jika membuka kamus KBBI, kata tersebut belum ada. Dalam literaturbuku yang menggunakan bahasa ambilan penulisannya pun masih ditulis miring dan harus ditransliterasikan terlebih dahulu untuk menunjukkan apakah bahasa tersebut asing atau tidak. Meski sudah dikenal paling tidak di kalangan tertentu yang akrab dan bagian dari wacana yang berkembang di antara mereka. 7 Umumnya, kata ambilan Arabyang belum menjadi bahasa Indonesialebih menunjukkan pola keagamaannya yang lebih kuat. Seperti kelompok dakwahis atau ormas Islam. Menurut para penganut tersebut, upaya mempertahankan sesuatu yang asing dan tidak lazim, unik, serta kekhasan dari budaya bahasa sumber yang tetap mempertahankan gaya, cita rasa, dan cita rasa kultural bahasa sumber 6 Sukron Kamil, Pola Keagamaan dan Bahasa: Studi Kontekstual Kata Serapan Arab dalam Teks-Teks KeislamanJakarta: UIN, 2013, h. 6 dan Lihat http:id.wikipedia.orgwikiDaftar_kata_serapan_dari_bahasa_Arab 7 Sukron Kamil, dkk, Pola Keagamaan dan Bahasa: Studi Kontekstual Kata Serapan Arab dalam Teks-Teks KeislamanJakarta: UIN Jakarta,2013, h. 26 13 merupakan suatu keutamaan 8 . Contohnya di kalangan dakwahis Hizbut Tahrir Indonesia yang pada umumnya berasal dari kelompok tarbiyyah salafi ormas fundamentalis Islam yang banyak menggunakan kata ambilan Arab. Misalnya kata akhi saudara, Fikrahkonsep, Ghanimah Harta rampasan perang, qadla peradilan, kharaj Pendapatan negara dari tanahlahan di daerah taklukan, Inqilâbi revolusioner, kulliyat umum, harakah Ishlahiyah gerakan reformasi. 9 Kemudian kalangan yang hampir sama seperti Salafi Dakwahis adalah Jama‟ah Tabligh yang juga melakukan hal serupa. Selain itu kalangan dakwahis politis Partai Keadilan Sejahtera PKSjuga menggunakan Kata ambilan Arab seperti thaghut syetan, daulahNegara, shibghah bentukajaran, qiyâdah kepemimpinan. Hal ini jika dianalisis melalui analisis kontekstualakan menjadi lebih ilmiah lagi. 10 Disamping itu, kata-kata serapan atau ambilan Arab dalam pesantren juga mempunyai peran penting, karena pesantren mengajarkan bahasa Arab dan berperan sebagai bahasa utama. Maka dari itu banyak kata-kata yang mengalami perubahan. Unsur bahasa Arab kolokial bahasa sehari-hari dalam berbagai dialek Melayu seperti bahasa Betawi atau lainnya, pada umumnya tidak dimasukkan ke dalam bahasa resmi Indonesia. 11 8 U iKulsu , Doubletdala kata serapa Arab: Kajia Perbedaa Mak ada Register Makalah “e i ar Nasio alPe erje aha RevitalisasiPera Pe erje aha di Era Global ya g diselenggarakanoleh Program StudiTarjamahFakultasAdabdanHumaniora UIN SyarifHidayatullah Jakarta, 2013, h. 278 9 Taqiyudin an-Nabhani, MafahimHizbutTahrir,Jakarta, HizbuTahriri Indonesia, 2004, h. 10 10 SukronKamil, dkk, PolaKeagamaandan Bahasa: StudiKontekstual Kata Serapan Arab dalamTeks-TeksKeislaman Jakarta: UIN Jakarta 2014, h. 7. 11 Nikolaos van Dam, lihat http:bahasakita.comkata-serapan-arab-dalam-bahasa-indonesia . 14

B. Teori Penerjemahan