4
dalam literatur keislaman kontemporer di Indonesia bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pola keagamaan fundamentalisme salafi dakwahis dan politis,
bahkan radikalisme salafi jihadis bisa diteliti lewat kajian atas fenomena kebahasaan dalam buku pedomannya atau teks-teks keislaman yang dilahirkan
oleh kelompok-kelompok Islam tersebut. Dengan pemaparan di atas agar fokus dalam penelitian, maka penelitian ini
akan mengkaji kata ambilan Arab yang dipakai dalam buku pedoman keislaman kontemporer Mafahim Hizbut Tahrir. hal Ini terkait dengan keunggulan bahasa
Arab dalam menampung konsep-konsep keagamaan yang dalam bahasa Indonesia sering kali tidak ditemukan padananya. Berdasarkan pemikiran di atas penulis
membahas skripsi ini dengan judul: Makna Konotasi Kata Ambilan Bahasa Arab dalam Buku
Mafahim Hizbut Tahrir Indonesia.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah.
Untuk dapat menemukan sebuah pembahasan secara lebih mendalam, penulis membatasi objek penelitiannya dengan menggunakan 16 kosakata kata ambilan
Bahasa Arab dari 78 kosakata yang terdapat dalam buku Mafahim Hizbut Tahrir Indonesia. Kosakata tersebut seperti pada kata mabda ideologi, Qabih tercela
Hasan Terpuji, daulah Negara, Qiyâdah kepemimpinan, dandaulat perjalananuntukdakwah.
8
Kafir Harbi, Daulat Islamiyah, Khilafah Islamiyah, Kharaj, Daarul Kufur, Daarul Islam, kafir Mua’ahad, Inqilabi,
hirjuaz-zawiyah, hizb
8
An-Nabhani, Taqiyuddin Mafahim Hizbut Tahrir, Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia, 2001,h.10
5
. 2.
Perumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang dapat diurai adalah:
Bagaimana makna konotasi di balik penggunaan kata ambilan Arab dalam buku Mafahim Hizbut Tahrir Indoneisa?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sebagaimana rumusan yang sudah diidentifikasikan oleh penulis. Maka,
penelitian ini memiliki beberapa tujuan antara lain:
Untuk megetahui makna konotasi di balik penggunaan kata ambilan Arab dalam Buku Mafahim Hizbut Tahrir Indonesia
D. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan jalan mengumpulkan data yang terkait dengan masalah yang
akan diteliti berbentuk kata-kata, bukan angka-angka
9
data yang penulis dapatkan dalam hal ini merujuk sumber primer dan bahan sekunder.
Data yang diperoleh yaitu melalui, teori makna konotatif, teori konotatif Roland Barthes, hermeneutik, dan juga akan diperkaya teori mutaradifat. teori
tersebut akan dibahas lebih dalam di bab 2 kemudian wawancara langsung kepada salah satu tokoh Ormas Hizbut Tahrir Indonesia HTI guna mempertajam
analisa yang penulis paparkan.
9 Mahsun, Metodologi Penelitian Bahasa, Jakarta: Grafindo, 2013, h. 79
6
1. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diambil dari buku Mafahim Hizbut Tahrir Indonesia. Sesuai judulnya, kitab Mafahim Hizbut Tahrir Di dalam buku Mafâhim
Hizbut Tahrir’terdapat 78 kosakata yangditulis dalam bahasa Arab. Kosakata tersebut ditulis miring sebagai tanda bahwa kosakata tersebut adalah kosakata
asing yang belum diserap ke dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, walaupun belum menjadi bagian dalam bahasa Indonesia, penulisan kosakata tersebut
mengikuti bentuk kosakata bahasa Indonesia dan tidak menggunakan bentuk ejaan dalam bahasa asalnya
Namun, di dalam buku ini tidak semua kosakata dan istilah Arab dipakai karena alasan kebutuhan, yang jika tidak digunakan akan merusak cita rasa
makna yang dimaksud. Misalnya kata qabîh yang berarti burukjelek. Kata tersebut apabila dituliskan terjemahannya dalam bahasa Indonesia tidak akan
mengurangi atau menghilangkan makna yang terkandung dalam bahasa asalnya. Demikian pula dengan katahasan terpuji
„syarah’ yang berarti penjelasan. Jika tiga kata ditampilkan dalam bentuk terjemahannya dalam bahasa Indonesia
sesunguhnya lebih baik.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data berupa kosakata yang terdapat dalam buku Mafahim HTI berupa kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab dicatat pada kartu.
Kemudian catatan
itu dianalisis
untuk menemukan
bentuk-bentuk pengambilannya yang tidak sesuai padananya dengan bahasa Arab.
7
3. Teknik Analisis Data
Data yang berupa kosakata bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab dianalisis dengan mengacu pada perubahan konotasi yang terjadi pada proses
pengambilan. Analisis dilanjutkan dengan melihat perbedaan register dan makna yang terjadi yaitu makna konotasi yang merupakan makna yang bukan sebenarnya
dan merujuk pada hal lain.Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang, dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu, konotatif merupakan
makna lain yang ditambahkan pada makna denotatif tadi yang berhubungan dengan nilai rasa dari orang atau kelompok orang yang menggunakan kata
tersebut
10
E. SistematikaPenulisan