objek yang terjadi berulang-ulang yang dimiliki oleh banyak orang atau sekelompok orang.
D. Tinjauan Tentang Pasar
1. Pasar 16 Ilir Palembang
Menurut Max Weber dalam P.J.M. Nas 1979 : 29 suatu daerah dapat dikatakan sebagai kota yaitu apabila masyarakat setempatnya dapat
memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya di pasar lokal.
Pendapat Max Weber ini menyatakan bahwa pentingnya peranan suatu pasar dalam kehidupan dan tata masyarakat perkotaan. Menurutnya pasar
merupakan ciri dari kota disamping sifatnya sebagai benteng dan sebagai sistem hukum tersendiri. Kota Palembang yang memiliki banyak pasar
yang dapat memenuhi kebutuhan ekonominya sendiri telah dapat dikatakan sebagai kota jika merujuk dari pendapat Max Weber yang
menekankan kota pada pasar sebagai ciri utamanya.
Salah satu pasar yang dimiliki di Kota Palembang yaitu Pasar 16 Ilir. Daerah Pasar 16 Ilir terdapat di tepian Sungai Musi dan telah ada sejak
awal abad ke-20, yang dahulu merupakan daerah pemukiman. Sebagaimana sifat orang Melayu Palembang, kawasan tepian sungai
terutama tepian Sungai Musi merupakan pilihan tepat karena pada saat itu jalur transportasi hanya melalui jalur air yang menggunakan perahu
sebagai alat transportasinya. Sejalan dengan perkembangannya daerah
yang dulunya pemukiman berubah fungsi menjadi lahan pencari nafkah masyarakat sekitar. Tempat tersebut berubah menjadi Pasar yang
kemudian diberi nama Pasar 16 Ilir, ini dikarenakan pasar tersebut terletak di daerah 16 Ilir. Nama 16 Ilir sendiri merupakan sisa-sisa dari
jaman penjajahan Belanda yang dahulu menduduki Kota Palembang. Pemberian nama 16 Ilir tersebut merupakan salah satu strategi perang
Belanda untuk mengecoh gerilyawan perang.
2. Pasar Retail Jakabaring
Jakabaring merupakan daerah yang terdapat di Kecamatan Seberang Ulu yang merupakan daerah pengembangan pembangunan. Sebelum tahun
2004 daerah ini masih merupakan daerah yang terdiri dari rawa-rawa dan belum banyak penduduk yang tinggal di daerah tersebut. Akhirnya pada
saat Kota Palembang dijadikan tuan rumah pada Pekan Olahraga Nasional PON XIV pada 2004, daerah ini banyak mengalami
perubahan dengan berbagai macam pembangunan di berbagai sektor. Mulai dari pembangunan sarana dan prasarana olah raga sampai
pembangunan perkampungan atlit. Kantor-kantor dinas pun banyak yang dipindahkan ke daerah ini sehingga perekonomian di daerah ini semakin
meningkat.
Di Jakabaring masih banyak terdapat lahan kosong yang belum diolah sehingga oleh Walikota Palembang saat itu Eddy Santana Putra dibuat
sebuah pasar. Pasar inilah yang menjadi tempat tujuan setelah pedagang
kaki lima Pasar 16 Ilir direlokasi. Tidak hanya pedagang kaki lima Pasar 16 Ilir saja yang pindah ke Pasar Jakabaring ini, namun banyak pedagang
pasar yang ada di Kota Palembang dipindahkan ke pasar ini, kemudian pasar ini disebut Pasar Retail Jakabaring.
E. Kerangka Pikir