keseluruhan sebesar 1,35872E10, nilai minimum dividend cash sebesar 0,00 dan nilai
maksimum dividend cash sebesar 9,58E10. 5.2. Analisis Data
5.2.1. Uji Asumsi Klasik
Pengujian terhadap ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda. Hal ini dilakukan sebelum pengujian
hipotesis meliputi :
5.2.1.1 Pengujian Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji apakah
data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak, dapat dideteksi melalui 2 dua cara yaitu analisis grafik dan analisis statistik uji One sample Kolmogorov Smirnov.
a. Analisis Grafik
Gambar 5.1 : Grafik Normalitas Data
Yeti Meliany Lubis : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta, 2009
USU Repository © 2008
Berdasarkan pada Gambar 5.1 tersebut Gozali 2003 menyatakan jika distribusi data adalah normal, maka terdapat titik titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan
penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Hasil grafik tersebut terlihat bahwa titik titik
yang menyebar disekitar garis diagonalnya maka dapat dinyatakan bahwa data berdistribusi normal.
b. Uji Statistik
Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Untuk itu dilakukan uji one sample Kolmogorov Smirnov
Test. Adapun hasil pengujian terdapat pada tabel berikut :
Tabel 5.2 Hasil Pengujian One Sample Kolmogorov Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Mean .0000000
Normal Parameters
a
Std. Deviation 5.20982176
Absolute .084
Positive .060
Most Extreme Differences Negative
-.084 Kolmogorov-Smirnov Z
.583 Asymp. Sig. 2-tailed
.886 a. Test distribution is Normal.
Sumber : Output SPSS 16
Dari hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.2 tersebut terlihat besarnya nilai Kolmogorov- Smirnov adalah 0,583 dan signifikansinya pada 0,886 dan nilainya jauh di atas
= 0,05 Dalam hal ini berarti H diterima yang berarti data residual berdistribusi normal.
Yeti Meliany Lubis : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta, 2009
USU Repository © 2008
Jumlah N populasi sebanyak sebesar 48 disebabkan setelah terjadi proses logaritma nilai data yang memiliki angka negatif akan memiliki nilai 0 null setelah proses transformasi.
5.2.1.2. Uji Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan ada tidaknya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya
tidak terjadi multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF 10 dan nilai tolerance 0,10 maka variabel tersebut mempunyai
persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya Ghozali, 2005 : 93.
Tabel 5.3 Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF Constant
ROI_X1 .750 1.334
CashR_X2 .344 2.904
CR_X3 .342 2.927
DTA_X4 .385 2.730
EPS_X5 .686 1.458
DER_X6 .125 7.998
DPO_X7 .759 1.317
Dependent Variabel :
Log_Cash_Div_Y
Dari tabel di atas, terlihat bahwa variabel independen yaitu ROI, Cash ratio, Current ratio, DTA, EPS, Debt to Equity Ratio, Dividen pay out ratio mempunyai angka Variance
Inflation Factor VIF di bawah angka 10 dan Tolerance Value di atas 0,10 Ghozali, 2005 : 93. Hal ini berarti bahwa regresi yang dipakai untuk 7 tujuh variabel independen
tidak terdapat persoalan multikolinieritas.
Yeti Meliany Lubis : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta, 2009
USU Repository © 2008
5.2.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali 2005 mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas cara melihat ada atau tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar kemudian menyempit pada grafik plot
scatterplot antara nilai preiksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Dari
grafik Scatterplot yang disajikan yang terdapat pada gambar 5.2 dibawah, terlihat
titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta
tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Adapun bentuk grafik Scatterplot terdapat pada
Gambar 5.2 berikut :
Gambar 5.2 : Scatterplot Heterokedastisitas
Yeti Meliany Lubis : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta, 2009
USU Repository © 2008
5.2.1.4. Uji Autokorelasi
Gejala Autokorelasi diditeksi dengan menggunakan uji Durbin - Watson DW. Menurut Santoso 2002 : 241, untuk mendeteksi ada tidaknya auto korelasi maka dilakukan
pengujian Durbin - Watson DW. Untuk
mengetahui adanya
autokorelasi digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria menurut Santoso 2002 : 242 dengan cara melihat besaran Durbin-Watson sebagai
berikut : Angka D-W di bawah -2, berarti ada autokorelasi positif.
Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.
Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif.
Dengan ketentuan pada gambar 5.3 berikut :
Daerah Tidak ada autokorelasi
Daerah Autokorelasi
keraguan keraguan Autokorelasi
Positif + Negatif -
d
L
d
U
2 4-d
U
4-d
L
4
Gambar 5.3 : Statistik d Durbin–Watson DW
Dari hasil pengujian terlihat bahwa nilai DW sebesar 1,625, berarti data tidak terkena autokorelasi.
Tabel 5.4 Uji Autokorelasi
Model R
R Square Durbin-Watson
1 .731
a
.535 1.625
a. Predictors: Constant,
DPO_X7, ROI_X1, CashR_X2, EPS_X5, DER_X6, CR_X3, DTA_X4
b. Dependent Variable: Log_Cash_Div_Y
Yeti Meliany Lubis : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta, 2009
USU Repository © 2008
Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin-Watson D-W
sebesar 1,625, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif.
5.3 Hasil Analisis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi dividen kas dengan indikator Return On Investment ROI, Cash Ratio, Current Ratio, Debt to Total Asset
DTA, Earning Per Share EPS, Debt to Equity Ratio DER dan Dividend Payout Ratio
dapat diterima. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model
regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel maka kelayakan tersebut dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square. Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil
pengolahan data dapat dilihat pada tabel 5.5 di bawah ini :
Tabel 5.5 Pengujian Kelayakan Model
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .731
a
.535 .453
5.64731 a. Predictors: Constant, DPO_X7, ROI_X1, CashR_X2, EPS_X5, DER_X6,
CR_X3, DTA_X4 b.
b. Dependent Variable: Log_Cash_Div_Y
Nilai Adjusted R Square pada Tabel 5.5 diatas sebesar 0,453. Hal ini menunjukkan
bahwa 45,3 variabel Log_Cash_Div_Y dapat dijelaskan oleh variabel independen yang ada yaitu, Return On Investment ROI, Cash Ratio, Current Ratio, Debt to Total Asset DTA,
Earning Per Share EPS, Debt to Equity Ratio DER dan Dividend Payout Ratio, sedangkan sisanya sebesar 54,3 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model
Yeti Meliany Lubis : Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Dividen Kas Pada Perusahaan Manufaktur Jenis Consumer Goods Yang Go Public Di Bursa Efek Jakarta, 2009
USU Repository © 2008
penelitian ini. Untuk melihat tingkat kepercayaan hasil uji hipotesis, selanjutnya dilakukan uji signifikan. Uji signifikan dibedakan atas uji signifikan simultan uji F dan uji signifikan
parsial uji t dengan taraf signifikan 5.
5.4. Model Uji Hipotesis 5.4.1. Uji Signifikan Simultan Uji F