Zat Warna TINJAUAN PUSTAKA

pengadukan dapat membubarkan flok sehingga ukurannya menjadi kecil dan terdispersi halus Davis dan Cornwell, 1991. Dalam proses flokulasi, kecepatan penggumpalan dari agregat ditentukan oleh banyaknya tubrukan antar partikel yang terjadi serta keefektifan benturan tersebut. Dalam hal ini, tubrukan antar partikel terjadi melalui tiga cara, yakni : 1. Kontak yang diakibatkan oleh adanya gerak termal panas, yang dikenal sebagai gerak brown. Flokulasi yang terjadi oleh adanya gerak Brown ini disebut flokulasi perikinetik. 2. kontak yang diakibatkan oleh adanya gerakan media air, misalnya karena pengadukan. Flokulasi yang terjadi akibat gerakan fluida ini disebut flokulasi ortokinetik. 3. kontak yang terjadi akibat perbedaan laju pengendapan dari masing-masing partikel.

2.2 Zat Warna

Zat warna adalah senyawa yang dapat dipergunakan dalam bentuk larutan atau dispersi kepada suatu bahan lain sehingga berwarna. Warna dalam air dapat disebabkan oleh adanya ion-ion metal alam, yaitu besi Fe dan mangan Mn, humus yang dihilangkan terutama untuk penggunaan air industri dan air minum. Warna yang biasanya diukur adalah warna sebenarnya atau warna nyata, yaitu warna setelah kekeruhan dihilangkan, sedangkan warna nampak adalah warna yang tidak hanya disebabkan oleh zat terlarut dalam air tapi juga zat tersuspensi. Darnianti : Penurunan kadar warna limbah cair industri Pencucian jeans dengan kitosan dan jamur Lapuk putih trametes versicolor, 2008. USU Repository©2008 Pemeriksaan warna ditentukan dengan membandingkan secara visual warna dari sampel dengan larutan standart warna yang diketahui konsentrasinya. Air limbah yang baru dibuat biasanya berwarna abu-abu apabila senyawa-senyawa organik yang ada mulai pecah oleh bakteri. Oksigen terlarut dalam limbah direduksi sampai menjadi nol dan warnanya berubah menjadi hitam gelap. Pada kondisi ini dikatakan bahwa air limbah sudah busuk. Dalam menetapkan warna tersebut dapat pula diduga adanya pewarna tertentu yang mengandung logam-logam berat. Departemen Perindustrian, 1987. Dari Tabel 2.1 di bawah ini dapat dilihat karakteristik limbah cair dari proses penyempurnaan beberapa bahan pencucian jeans. Tabel 1. Karakteristik Limbah Cair dari Proses penyempurnaan Beberapa Bahan Pencucian jeans Parameter Unit Kadar Pencemaran Proses Pencucian Bahan Kapas dan Sintetik Kadar Pencemaran dari Proses Pencelupan Bahan Kapas dan Sintetik Bahan Mutu Limbah Cair Industri Pencucian jeans Kadar Maksimum BOD5 TSS COD Minyak Lemak Krom, Total Fenol Sulfida Warna PH mgL mgL mgL mgL mgL mgL mgL ADM - 100-850 40-495 425-1440 - 0.05 0.04-0.27 0.20-2.72 325-400 7-11 75-340 25-75 200-1010 - 0.013 0.12 - 500 7-12 85 60 250 5.0 2.0 1.0 - - 6.0-9.0 Sumber : Arena Pencucian jeans, No.24 tahun 1995 dan baku Mutu limbah cair Lampiran A.IX Keputusan Menteri Neg. lingkungan Hidup No.Kep-51 MENLH101995 Darnianti : Penurunan kadar warna limbah cair industri Pencucian jeans dengan kitosan dan jamur Lapuk putih trametes versicolor, 2008. USU Repository©2008

2.3 Kitosan