3 Distribusi Ghanimah dan Fay’ dapat diserahkan kepada ijtihad ulama,
sedangkan distribusi zakat tidak boleh berijtihad didalamnya. Selain pendapatan primer seperti diatas, negara juga memperoleh
pendapatan sekunder, baitul maal memperoleh pendapatan dari denda-denda kaffarat , ghulul, waqaf, hibah, hadiah, dan sebagainya yang diterima
secara tidak tetap.
b. Sumber Pengeluaran Baitul Maal
Perlu dipahami bahwa setiap instrument memiliki karakteristiknya masing–masing. Baik pemungutannya penerimaan bagi negara maupun
penggunannya pengeluaran bagi negara. Kedisiplinan pengeloalaan dana dari instruman fiscal ini terllihat cukup menonjol. Hal ini sebenarnya
menunjukkan betapa perekonomian dalam islam begitu memperhatikan terjamin dan terjaganya segala kepentingan individu dan kolektif yang secara
otomatis dapat memelihara kestabilan social masyarakat islam. Sehingga dalam keadaan tersebut masyarakat secara individu dan kolektif dapat
melaksanakan peran dan fungsinya sebagai hamba Allah SWT yaitu ibadah secara baik dengan hasil yang maksimal. Secara tidak langsung karakteristik
ini menguatkan pendapat bahwa setiap instrument fiscal memiliki “ sasaran tembaknya “ masing–masing dalam perekonomian Islam.
23
23
Ali sakti .Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaan atas Kekacauan Ekonomi Modern
.Jakarta: Aqsha Publishing. 2007. h. 208-210
Secara singkat kebijakan belanja publik dalam Islam dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel II. 1. Kebijakan Belanja Public PENERIMAAN
PERUNTUKAN
Zakat
Fakir, miskin, ibnu sabil, fisabilillah, gharimin, budak, muallaf, amil
Fay’ Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, miskin, ibnu sabil
Khums 15 Ghanimah
Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, miskin, ibnu sabil
Kharaj Tergantung prioritas negara
Jizyah Tergantung prioritas negara
Ushur
Tergantung prioritas negara
Hibah – Hadiah
Tergantung prioritas negara
Infaq – Shadakah Tergantung prioritas negara
Wakaf
Tergantung akad dan needy people
Pajak
Seluruh masyarakat Tergantung prioritas negara
45 Ghanimah
Mujahidin tentara
Sumber : Ali sakti .Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaan atas Kekacauan Ekonomi
Modern.2007. h. 215
Seperti yang telah dijelaskan bahwa instrument – instrument fiscal Islam memiliki karakteristik yang yang cukup khas, berbeda
dengan pajak konvensional. Instrumen fiscal Islam terkait dengan
penggunaan atau pemanfaatan dan fungsi negara yang telah ditetapkan secara syariat.
24
Karakteristik pajak serta tunjangan sosial yang ada di
24
Ali sakti . Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaan atas Kekacauan Ekonomi Modern. h.
220
sistem konvensional berbeda sama sekali dengan mekanisme yang ada dalam zakat. Penjaminan dalam mekanisme zakat merupakan prioritas
utama dalam kebijakan ekonomi. Sedangkan dalam konvensional tunjangan social sangat tergantung pada penerimaan pajak, ketika
dana pajak dirasakan tidak mencukupi, maka tunjangan tersebut bukanlah menjadi prioritas utama.
25
D. Prinsip-prinsip Pengelolaan Keuangan publik Islam