Perancangan Tampilan Aplikasi belajar ini dapat

53 Suasana pembelajaran dan dan pengajaran yang interaktif akan menggalakan suasana yang aktif. Dengan penggabungan media yang dimanfaatkan dari pendengaran dan penglihatan akan mampu meningkatkan minat belajar siswa. Pelopor penyedia perangkat lunak untuk proses belajar mengajar ini adalah Pustekkom Depdiknas. Program multimedia ini merupakan media pembelajaran yang berbasis komputer . dalam media ini menggabungkan beberapa elemen-elemen multimedia yaitu teks, gambar, video, suara, animasi dan interaktivitas berdasarkan teori pembelajaran. Aplikasi multimedia pendidikan antara lain sebagai perangkat lunak pengajaran, memberikan fasilitas untuk mahasiswa atau siswa untuk belajar mengambil keuntungan dari multimedia, belajar jarak jauh dan pemasaran pendidikan. Keuntungannya antara lain penggunaan publikasi elektronik, game elektronik, program pelatihan, penggunaan teks, gambar, animasi, film dan presentasi Suyanto, 2003: 340

2.6. Perancangan Tampilan

Menurut Linda Tway 1992, dalam Sutopo, 2003: 43 terdapat beberapa aspek penting pada perancangan screen tampilan, terutama informasi yang ditampilkan pada screen teratur menyebabkan inormasi tidak komunikatif. Perancangan tampilan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu: a. Tampilan dari awal hingga akhir harus konsisten. b. Button dilakukan sedemikian rupa, sehingga pengguna mudah memahami isi dari tampilan keseluruhan. 54 Perancangan tampilan disebut juga desain visual, yaitu pengaturan penempatan elemen grafik yang digunakan sebagai interface. Termasuk layout secara keseluruhan dan penempatan tiap bagian informasi. Pedoman untuk membuat desain visual yang baik mencakup kejelasan, konsistensi, estetis. a. Kejelasan Visual Kejelasan visual berarti tampilan visual harus jelas. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kejelasan visual: 1. Kesamaan: Dua bentuk visual mempunyai property yang terlihat dimiliki oleh keduanya. 2. Pendekatan: Dua bentuk visual mempunyai property yang dimiliki bersama-sama. 3. Penutupan: Bentuk visual dapat menutup suatu area yang sama. 4. Kontinuitas: Suatu bentuk visual akan terhubung dengan bentuknya menurut garis lurus. b. Konsisten Bentuk visual yang konsistensi akan memudahkan pengguna dalam menggunakan perintah. Konsistensi harus diatur untuk suatu image tertentu maupun keseluruhan desain, biasanya model yang kompleks dan tidak konsisten membuat pengguna sulit untuk memahami dan menjalankan sistem dengan baik. Objek dirancang sedemikian rupa sehingga menyajikan bentuk yang sedikit dan konsisten. Cara untuk mendapatkan konsisten: 1. Penggunaan warna pada elemen yang sama harus sama. 55 2. Posisi menu sebaiknya diletakkan pada lokasi yang sama, sehingga pengguna tidak selalu mencari-cari untuk menemukannya. 3. Penggunaan icon harus sama untuk operasi yang sama c. Estetis Untuk mendapatkan desain yang estetis, perlu diperhatikan pedoman pembuatan tata letak suatu tampilan, yaitu dengan mengatur elemen-elemen layout seperti teks, gambar, animasi. Empat prinsip dasar layout pengguna interface yaitu: 1. Kesatuan: Elemen-elemen desain harus ditampilkan sebagai kesatuan informasi. 2. Keseimbangan: Elemen-elemen desain harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga terdapat keseimbangan untuk setiap halaman, maupun secara keseluruhan. 3. Irama: Garis irama vertikal dan horizontal digunakan untuk menempatkan elemen-elemen desain, yaitu diatur dalam betuk simetris maupun asimetris. 4. Kontinuitas: Informasi dikatakan kontinyu dan harmonis bila tampilannya mencerminkan kesinambungan dari satu bagian ke bagian lain. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan suatu tampilan presentasi berbasis multimedia dimulai dari pemilihan warna, jenis huruf, maupun background 8 8 http:www.teknologipendidikan.net 200802tips-membuat-slide-presentasi.htm . 56 a. Memilih background: Pilihlah backgruond untuk template aplikasi yang simple, kontras dan konsisten. Hindari background yang kompleks, warna-warni apalagi degradasi warna yang beragam. b. Memilih jenis huruf: Gunakan huruf yang sederhana, jelas dan konsisten. Besar huruf minimal adalah 18 pt. hindari penggunaan huruf kapital secara keseluruhan. Hindari penggunaan huruf yang rumit seperti monotype corsiva dan sejenisnya. Mengenai jenis huruf, sebaiknya gunakan huruf yang tidak berkait seperti arial, tahoma. Huruf yang terkait seperti Time New Roman menurut penelitian readability rendah.

c. Pemilihan warna: Warna menjadi peranan penting, tapi dapat pula