Pencemaran Air Pengaruh Kadar Mangan dan Besi terhadap Turbidity pada Air Baku, Air Reservoir, dan Air Konsumen menggunakan metode Spektrofotometri

dimasukkannya makluk hidup, zat energi dan komponen lain ke dalam air dan udara atau berubahnya tatanan atau komposisi air dan udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas udara dan air menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya Kristanto, 2002. Demi pemenuhan kebutuhan air bersih, dicari sumber-sumber air untuk diolah.Salah satunya sumber air dari air permukaan sungai.Sebelum air permukaan dijadikan sumber pengolahan air bersih, terlebih dulu air diperiksa secara fisika dan kimia untuk mengetahui kualitas dan kuantitas air tersebut.Selanjutnya dapat ditentukan metode pengolahan dan perencanaan instalasi pengolahan yang tepat Rivai, 2007.

2.5 Logam besi

Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan bumi. Pada air permukaan jarang ditemui kadar besi lebih besar dari 1 mgL, tetapi di dalam air tanah kadar besi menimbulkan rasa, warna kuning, pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi dan kekeruhan. Zat besi merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh reaksi kimia yang terpenting di dalam tubuh. Besi juga merupakan komponen dari hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan menghantarkan ke jaringan tubuh Nainggolan, 2011. Keberadaan besi dalam air bersifat terlarut, menyebabkan air menjadi merah kekuning-kuningan, menimbulkan bau amis, dan membentuk lapisan seperti minyak. Beso merupakan logam yang menghambat proses desinfeksi. Hal ini disebabkan karena daya pengikat klor DPC selain digunakan untuk mengikat zat organik, juga digunakan untuk mengikat besi, akibatnya sisa klor menjadi lebih sedikit dan hal ini memerlukan desinfektan yang lebih banyak pada proses pengolahan air. Dalam air minum kadar maksimum besi yaitu 0,3 mgl, sedangkan untuk nilai ambang rasa pada kadar 2mgl. Besi dalam tubuh dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin namun dalam dosis yang berlebihan dapat merusak dinding halus. Besi merupakan logam transisi dan memiliki nomor atom 26.Bilangan oksidasi Fe adalah +3 dan +2 . Fe memiliki berat atom 55,845 gmol, titik leleh 1.538 C, dan titik didih 2.861 C. Fe menempati urutan sepuluh besar sebagai unsur bumi. Fe menyusun 5 – 5,6 dari kerak bumi dan menyusun 35 dari masa bumi. Fe menempati berbagai lapisan bumi.Konsentrasi tertinggi terdapat pada lapisan terluar kerak bumi.Beberapa tempat di bumi bisa mengandung Fe mencapai 70 Widowati, 2008. Pada umumnya besi yang ada dalam air dapat bersifat : a. Terlarut sebagai Fe 2+ Fero atau Fe 3+ Feri b. Tersuspensi sebagai butir koloidal diameter 1 µm atau lebih besar c. Tergabung dengan zat organik atau zat padat yang inorganik seperti tanah liat Kusnaedi, 2006. Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1 mgl, tetapi dalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Konsentrasi Fe yang tinggi ini dapat dirasakan dan dapat menodai kain dan perkakas dapur. Dalam air minum Fe menimbulkan rasa, warna kuning, pengendapan pada dinding