Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

50

C. Prosedur Pencatatan Gaji dan Upah

Pada Badan Pengelola Keuangan BPKD Kabupaten Langkat, prosedur pencatatan gaji yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bagian Kepegawaian a. Data Karyawan Bagian personalia menugaskan pegawainya untuk menilai pengawasan intern gaji dan upah ini sejak menerima pegawai – pegawai yang diperlukan perusahaan, sehingga perusahaan mendapat pegawai yang tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Data karyawan tersebut dicatat mulai dari nama, nomor pegawai, status karyawan tersebut kawin, tidak kawin, anak yang dimiliki yang diperlukan untuk menentukan PTKP, bagian penetapan dan keterangan lainnya. b. Pegawai Pencatatan Gaji dan Upah Perusahaan memberlakukan kartu jam kerja setiap harinya yang bertujuan untuk mencegah penyelewengan pencatatan kehadiran karyawan. Perusahaan juga menggunakan system komputerisasi dalam menghitung gaji dan upah karyawan serta jumlah hari dari tiap karyawan. Data –data karyawan dan hal – hal sebagai data pembayaran gaji karyawan. 2. Bendahara Pengeluaran a. Pembuatan SPP-LS Gaji dan Tunjangan 51 Bendahara Pengeluaran disini mempersiapkan Surat Perintah Pembayaran Langsung Gaji dan Tunjangan SPP-LS Gaji dan Tunjangan beserta dokumendokumen yang diperlukan sebagai lampiran dalam pengajuan SPP-LS Gaji dan Tunjangan, yaitu : 1 Salinan SPD. 2 Surat pernyataan Pengguna Anggaran. 3 Dokumen-dokumen pelengkap daftar gaji yang terdiri atas : a pembayaran gaji induk; b gaji susulan; c kekurangan gaji; d gaji terusan; e SK CPNS f uang duka wafattewas yang dilengkapi dengan daftar gaji indukgaji susulan kekurangan gajiuang duka wafattewas; g SK PNS; h SK kenaikan pangkat; i SK jabatan; j kenaikan gaji berkala; k surat pernyataan pelantikan; l surat pernyataan masih menduduki jabatan; m surat pernyataan melaksanakan tugas; n daf tar keluarga KP4; o fotokopi surat nikah; 52 p fotokopi akte kelahiran; q surat keterangan pemberhentian pembayaran SKPP gaji; r daftar potongan sewa rumah dinas; s surat keterangan masih sekolahkuliah; t surat pindah; u surat kematian; v SSP PPh Pasal 21 b. Pembuatan Dokumen SPP-LS Gaji dan Tunjangan Dokumen SPP lembar-lembar yang harus disiapkan dan diisi oleh Bendahara Pengeluaran. Masing-asing bagian mempunyai kolom- kolom yang harus diisi disesuaikan dengan jenis SPP yang diajukan. SPP tersebut kemudian dibuat 4 rangkap dengan distribusi; Lembar asli untuk Pengguna Anggaran PPK, Salinan untuk Kuasa BUD, Salinan 2 untuk Bendahara Pengeluaran, dan Salinan 3 untuk arsip. c. Pengisian SPP-LS Gaji dan Tunjangan ke Register SPP Setelah SPP-LS Gaji dan Tunjangan ke Register SPP disiapkan dan dilengkapi, Bendahara Pengeluaran mencatata SPP-LS Gaji dan Tunjangan ke Register SPP. Setelah bendahara pengeluaran melengkapi semua berkas yang diperlukan kemudian bendahara pengeluaran akan mengajukan berkas tersebut kepada kuasa pengguna anggaran melalui PPK-SKPD. 3. Pejabat Penatausahaan Keuangan – Satuan Kerja Perangkat Daerah PPKSKPD Pejabat Penatausahaan Keuangan PPK-SKPD 53 Bertugas untuk mencatat transaksi-transaksi berdasarkan bukti-bukti yang terkait, memposting jurnal-jurnal kedalam buku besar, dan membuat laporan keungan. Setelah dokumen-dokumen diterima oleh PPK-SKPD dari bendahara pengeluaran maka tugas PPK-SKPD adalah menguji kelengkapan dokumen, kemudian PPK-SKPD membuat SPM Surat Perintah Membayar atas SPP Surat Perintah Pembayaran yang telah diuji kelengkapan dan kebenarannya untuk diajukan ke penggguna anggaran. Pengguna anggaran bertugas untuk mengotorisasi penerbitan SPM yang kemudian akan di ajuakan kebendahara pengaluaran untuk diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D 4. Bendahara Umum Daerah Bendahara Umum bertugas menerbitkan SP2D dan membuat bukti pengeluaran, verifikasi bukti pengeluaran, dan keabsahan bukti pengeluaran. Setelah semuanya sudah lengkap maka bendahara umum daerah membuat Surat Pertanggung Jawaban SPJ. SP2D kemudian diberikan kembali ke PPK-SKPD untuk dicairkan kemudian diberikan langsung kepada pihak ketiga atau penerima gaji. 5. Internal Auditor Dalam hal gaji auditor ini akan mengawasi apakah prosedur, pencatatan, dan pendistribusian gaji telah dijalankan sebagaimana yang telah ditentukan. Adapun bagian-bagian yang diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji menurut Usry 1999; 23-24 adalah sebagai berikut: 1. Time Keeping Departement 54 Tugas departemen ini adalah mengumpulkan atau menggabungkan data tentang jumlah perincian waktu menyelesaikan suatu tugas kerja, hasil produksi atau produksi dalam suatu departemen perusahaan tertentu, 2. Payroll Departement Tugas departemen ini adalah menjabarkan jumlah gaji dan menjatahkan jumlah gaji tiap-tiap tugas, proses dari departemen pekerjaan, prosedur dan fungsi-fungsi departemen tersebut ditentukan oleh keserbarumitan perusahaan. Departemen gaji dan upah diwajibkan menyelenggarakan tugas pencatatan klasifikasi tugas, departemen perusahaan dan tarif upah untuk tiap pekerjaan. Daftar gaji dan upah suatu perusahaan disusun berdasarkan Clock Card atau kartu waktu kerja atau berdasarkan komputer, 3. Cost Departement Tugas departemen ini mencatat pegawai bagian gaji yang harus ditempatkan pada masing-masing departemen produksi, untuk membanpekerjaan mengumpulkan dan mengklasifikasi biaya upah. Dengan memakai kartu rangkuman, kartu waktu dan menjabarkan biaya produksi dan jasa-jasa untuk tiap pesanan karyawan, unit output, kegiatan departemen dan masing-masing jenis produk. Menurut penulis, prosedur pencatatan gaji yang ada pada Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan BPKD dengan prosedur pencatatan gaji yang dijalankan oleh bagian-bagian yang terpisah sehingga tidak terjadinya penyelewengan. Sedangkan menurut teori hanya menjelaskan 55 departemen-departemennya. Oleh karena itu prosedur yang dijalankan oleh Badan Pengelola Keuangan Daerah Kota Medan BPKD udah sesuai.

D. Pengawasan Internal Gaji dan Upah