ibu hamil, hasil cakupan pelayaan antenatal dan ketersediaan sarana serta tenaga kesehatan di puskesmas.
Adapun hasil pengujian validitas dan reliabilitas alat ukur jumlah responden 20 orang df=n-1; df=20-1=19, pada taraf 5 secara keseluruhan menunjukkan valid
dan realibel lihat Lampiran 1.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel dan definisi operasional terhadap variabel penelitian adalah sebagai berikut: a. Variabel Independen
1. Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti oleh ibu
hamil yang dibuktikan oleh ijazah yang sah, dengan kategori: 1 Tamat SD sederajat, 2 Tamat SLTP sederajat, 3 Tamat SLTA sederajat, dan
4 Tamat D-IIIPT. 2.
Pekerjaan adalah kegiatan rutin sehari-hari ibu dan menghasilkan pendapatan. 3.
Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh dari pekerjaan tetapnya baik dari suami maupun dari ibu sendiri, kemudian diakumulasi menjadi
pendapatan keluarga dalam rupiah. 4.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu tentang pilihan pertolongan persalinan yang sehat dan dilakukan oleh tenaga profesional.
5. Sikap adalah pendapat atau pandangan responden tentang pertolongan pilihan
persalinan, tata cara pertolongan persalinan yang normal dan sehat.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
6. Budaya adalah pandangan responden tentang kepercayaan, dan adat istiadat
yang ada di masyarakat tentang pemilihan penolong persalinan. b. Variabel Dependen
Pengambilan keputusan pertolongan persalinan adalah suatu bentuk pilihan yang diambil oleh ibu hamil dalam menentukan penolong persalinan.
3.6. Metode Pengukuran
Pengukuran variabel pendidikan didasarkan pada skala ordinal, dengan kategori sebagai berikut:
1. Dasar, jika responden hanya menamatkan Sekolah Dasar.
2. Menengah, jika responden menamatkan pendidikan SLTP dan SLTA.
3. Lanjutan, jika responden menamatkan pendidikan D-III atau S-1.
Pengukuran variabel pekerjaan didasarkan pada skala ordinal dengan kategori sebagai berikut:
1. Tidak bekerja, jika responden hanya sebagai Ibu Rumah Tangga atau tidak
mempunyai pekerjaan tetap. 2.
Bekerja, jika jika responden mempunyai pekerjaan tetap seperti petani, wiraswastapegawai swasta dan PNS
Pengukuran variabel pendapatan didasarkan pada skala ordinal, berdasarkan Upah Minimum Provinsi NAD tahun 2008, dan dikategorikan menjadi:
1. Tinggi, jika responden mempunyai pendapatan lebih atau sama dengan UMP
≥1.000.000,-. 2.
Rendah, jika responden mempunyai pendapatan kurang dari UMP ≥1.000.000,-.
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
Sedangkan variabel pengetahuan dan sikap masing-masing menggunakan
skala likert sehingga didapatkan jawaban yang tegas dari pertanyaan yang diajukan
Sugiyono, 2004. Variabel pengetahuan diukur menggunakan skala ordinal berdasarkan
jawaban dari 12 pertanyaan, dengan alternatif jawaban: 1.
Jawaban “a” dikatakan Benar diberi Skor 2. 2.
Jawaban “b” dan “c” dikatakan Salah diberi Skor 1. Kemudian diklasifikasikan dalam 2 dua kategori, yaitu:
1. Baik, jika responden memperoleh nilai 13 – 24.
2. Kurang, jika responden memperoleh nilai 12.
Pengukuran variabel sikap menggunakan skala ordinal dengan alternatif jawaban “setuju” “kurang setuju” dan “tidak setuju”. Masing-masing diberikan
pembobotan nilai, jika setuju diberi skor 3, dan kurang setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberikan skor 1, dan dilakukan penjumlahan setiap item pertanyaan dengan
jumlah 12 pertanyaan. Kemudian diklasifikasikan dalam 2 dua kategori, yaitu: 1.
Setuju, jika responden memperoleh nilai 13 – 36. 2.
Kurang Setuju, jika responden memperoleh nilai antara 12. Pengukuran variabel budaya menggunakan skala ordinal dengan alternatif
jawaban “ya” dan “tidak”. Masing-masing diberikan pembobotan nilai, jika menjawab “ya” diberi skor 1, dan “tidak” diberikan skor 2, dan dilakukan
penjumlahan setiap item pertanyaan dengan jumlah 10 pertanyaan. Kemudian diklasifikasikan dalam 2 dua kategori, yaitu:
Elvistron Juliwanto : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Penolong Persalinan Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Babul Rahmah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008, 2009
USU Repository © 2008
1. Budaya Mendukung, jika responden memperoleh skor 9.
2. Budaya Tidak Mendukung, jika responden memperoleh 10 – 22.
Metode pengukuran terhadap variabel dependen yaitu pengambilan keputusan memilih penolong persalinan, dilakukan dengan menggunakan skala nominal, dengan
kategori: 1 Dokter, 2 BidanParamedis, 3 Dukun Bayi.
3.7. Metode Analisis Data