CA 125 Sebagai Biomarker CANCER ANTIGEN 125 CA 125

yang pada permulaan kadar CA 125 nya lebih rendah kemudian meningkat selama pengobatan . 3 Sepuluh hingga 20 pasien kanker ovarium bahkan hingga 50 pada kanker stadium dini mempunyai kadar CA 125 yang normal ketika diagnosa ditegakkan .Setelah pasien menyelesaikan pengobatan kanker ovarium, pemeriksaan CA 125 sering digunakan untuk melihat rekurensi dari tumor . Pemeriksaan di lakukan dengan interval 3 bulan sejak pertama selesai pengobatan dan lebih jarang setelah itu 3. Karena CA 125 dihasilkan oleh banyak tipe tumor maka CA125 juga di gunakan untuk memonitor tumor lainnya seperti tumor mammae . Namun tumor marker lainnya seperti CA 15-3 juga di pakai untuk kanker mammae . Apalagi kemudian para dokter juga memakai pemeriksaan lain seperti mammografi untuk memonitor kanker mammae . CA125 sangat bermanfaat dalam pengobatan kanker ovarium dimana tidak adanya pilihan lain bagi para dokter untuk memonitor respon kanker ovarium terhadap pengobatan kemotherapi. 3,36,50.

2.2.1 CA 125 Sebagai Biomarker

Hampir sebagian besar wanita penderita kanker ovarium jenis epitel, sebagaimana halnya penderita kanker lainnya , memiliki tingkat protein antigen CA125 yang sangat tinggi di dalam serum darah mereka . Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007 USU e-Repository © 2008 Sementara itu hampir seluruh individu sehat memiliki kadar CA125 yang rendah , yaitu di bawah 35 Uml serum, penderita penderita kanker dapat memiliki kadar CA 125 10.000 – 20.000 m Uml pada saat mereka didiagnosa. Kadar CA125 menjadi kunci penentu terhadap efektivitas terapi tumor. 2,3 Pengukuran kadar CA 125 pada setiap sampel pasien dapat berbeda – beda tergantung dari prosedur yang dipakai . Menentukan kadar CA 125 pada sampel darah pasien dengan prosedur yang berbeda – beda dapat menimbulkan interpretasi klinis yang salah 50. Diawali dengan penelitian pertama yang di publikasikan pada tahun 1981 mengenai hubungan CA125 dengan kanker ovarium ,penelitian ini membawa harapan bagi terwujudnya suatu uji saring apalagi bila di kaitkan dengan kanker ovarium yang jarang menunjukan symtom dan jarang terdiagnosa hingga stadium lanjut. Meskipun demikian ,usaha ini telah menunjukan hasil yang cukup baik. 2,3,36 Suatu hal yang menarik adalah ketika CA 125 di produksi oleh sel epitel kanker ovarium, pada saat yang sama juga di hasilkan sel-sel yang normal . Pada beberapa individu secara alami, kadar CA 125 dapat di temukan dalam kadar yang tinggi . Pada beberapa kasus , reaksi inflamasi ataupun iritasi pada jaringan di dalam kavum abdomen ,ataupun beberapa keadaan termasuk fibroid uterus dapat menyebabkan kadar CA 125 meningkat . Endometriosis, kelainan kelainan pada hati termasuk hepatitis Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007 USU e-Repository © 2008 dan sirosis hepatik, serta penyakit radang panggul juga dapat mempengaruhi kadar CA 125 . Di lain pihak ,10-20 dari pasien kanker ovarium memiliki kadar CA 125 dalam kadar yang normal ketika kanker mereka terdiagnosa . Suatu studi mengungkapkan bahwa di antara pasien- pasien penderita kanker ovarium stadium I , lebih dari separuh memiliki kadar CA 125 yang abnormal. 2,3,36 Meskipun banyak rintangan untuk membuat suatu test skrining , para dokter mempercayai CA 125 sebagai cara untuk mengukur keberhasilan pengobatan kanker. Penurunan 50 – 70 kadar CA 125 setelah kemoterapi awal menunjukkan setidaknya suatu repon parsial tumor yang dapat di percaya. 3 Beberapa ahli menyatakan bahwa satu jenis test saja bukanlah merupakan pemeriksaan yang defenitif dan kadar CA125 harus di ikutii dalam waktu ke waktu . Penderita kanker ovarium dapat memeriksa kadar CA125 nya satu kali dalam sebulan selama pengobatan untuk mengetahui kecenderungan progresifitas penyakitnya. Pada awal terapi kadar CA 125 dari penderita kanker ovarium umumnya akan meningkat. Peningkatan yang sementara dapat mengindikasikan bahwa sel sel kanker melepaskan CA125 pada sel sel yang mati tersebut. Akan tetapi kadar CA125 yang menetap pada level yang tinggi meskipun telah melewati terapi mengindikasikan bahwa kanker ovarium masih ada. 3,36 Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007 USU e-Repository © 2008 Di lain pihak, apabila kadar CA125 kembali normal atau bahkan di bawah nilai normal tidak menjamin bahwa kanker telah hilang Suatu penelitian yang memeriksa penderita kanker ovarium dengan kadar CA 125 yang normal termasuk hasil CT Scan yang normal dan terapinya dilanjutkan. Pada saat para peneliti melakukan ” Laparatomi ulang ” untuk memeriksa secara langsung tanda tanda adanya kanker, mereka menemukan bahwa sepertiga dari pasien – pasien tersebut masih memperlihatkan adanya tanda tanda kanker, sementara sepertiga sisanya memperlihatkan adanya perkembangan penyakit secara mikroskopis. 2,3,36 Pengukuran kadar CA 125 pada setiap sampel pasien dapat berbeda-beda tergantung dari prosedur yang dipakai. Hasil laboratorium harus ada oleh karena selalu berisikan suatu kesimpulan dari CA 125 yang diperiksa menurut metode yang dipakai. Menentukan kadar CA 125 pada sampel darah pasien dengan prosedur yang berbeda-beda tidak dapat langsung dihubungkan satu dengan yang laindan dapat menimbulkan interpretasi klinis yang salah. Jika ada suatu perubahan pada prosedur pemeriksaan CA 125 yang digunakan sebagai monitor terapi. Kemudian kadar CA 125 berisikan perubahan yang berlebihan dari nilai normal, maka pengukuran yang baru tersebut harus dibuktikan dengan pengukuran yang paralel dengan metode kedua-duanya. 3,50. Penentuan pemeriksaan imun secara kuantitatif invitro dari CA 125 adalah menentukan kereaktipan di dalam serum dan plasma manusia. Penentuan Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007 USU e-Repository © 2008 ini berhubungan dengan suatu berat molekul yang berat glikoprotein didalam serum dan plasma seorang wanita yang menderita kanker epitelial primer ovarium invasif yang mengecualikan potensial kanker ganas yang rendah. 50. Cancer Antigen 125 dijumpai dengan persentase yang tinggi pada tumor epitelium ovarium non mucinus dan dapat dideteksi didalam serum. Kanker ini tdak dijumpai di permukaan epitel ovarium yang normal. CA 125 juga dapat dijumpai pada cairan amnion dan dan didalam epitel coelomic yaitu jaringan kedua yang didapati pada fetus.Di dalam jaringan orang dewasa yang normal CA 125 dapat di jumpai pada lapisan epitel oviduct, endometrium dan endoserviks . 3,50. Peningkatan kadar CA 125 kadang – kadang dijumpai pada jenis tumor jinak ginekologi seperti kista ovarium , metaplasia ovarium , endometriosis , uterus miomatous atau servisitis . Peningkatan yang tidak bermakna dari CA 125 ini dapat juga dijumpai pada pankreatitis akut atau kronis , penyakit gastrointestinal benigna , insufisiensi renal , penyakit autoimmun dan lain- lain. Peningkatan kadar yang ekstrim dapat terjadi pada beberapa jenis asites yang disebabkan oleh keganasan dan penyakit – penyakit benigna . Walaupun kadar CA 125 sangat tinggi dijumpai pada pasien- pasien karsinoma ovarium , peningkatan kadar yang sudah bermagna ini juga harus diobservasi konfirmasi dengan keganasan lain seperti endometrium, kanker mammae , keganasan gastrointestinal dan jenis keganasan lainnya. Walaupun CA 125 adalah petanda tumor relatif yang Johny Marpaung :Ketepatan Human Kallikrein 6 Sebagai Prediksi Keganasan Ovarium Dibandingkan…, 2007 USU e-Repository © 2008 tidak spesifik, saat ini petanda ini masih dianggap sebagai petanda tumor yang terpenting untuk monitoring terapi dan monitoring kemajuan dari pasien-pasien yang menderita karsinoma ovarium. Penegakan diagnosa utama karsinoma ovarium adalah berdasarkan stadium yang ditentukan oleh Federation International Of Gynecology and Obstetrics FIGO . 36,50.

2.3. TUMOR OVARIUM