16
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teoritis
Dalam memecahkan suatu masalah penelitian , perlu adanya teori-teori yang akan dijadikan fokus untuk menyoroti permasalahan. Teori-teori yang
digunakan menjadi pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 2001:41.
Kerangka teori adalah bagian dari penelitian tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel
atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya Arikunto, 2005: 72. Teori yang dianggap relevan untuk membantu peneliti adalah :
2.1.1 Komunikasi
Komunikasi adalah hal yang dilakukan sehari-hari. Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin ‘communicatio’ yang secara etimologi bersumber dari kata
‘communis’ yang berarti sama, bersama, atau sama makna Drs. K Prent CM, dkk, seperti yang dikutip peneliti dalam Budiharsono, 2003: 6.
Komunikasi sebagai upaya mencari kesamaan makna, memelihara dan menggerakkan kehidupan manusia, sebagai penggerak dan alat yang
menggambarkan aktifitas masyarakat dan peradaban Budiharsono, 2003: 6. Komunikasi dapat merubah naluri menjadi inspirasi melalui pelbagai proses untuk
menjelaskan, bertanya, memerintah, dan mengawasi. Disamping itu, komunikasi merupakan gambaran antara ilmu pengetahuan, perasaan dan pemikiran yang lahir
berupa ingatan manusia. Untuk memahami komunikasi, beberapa ahli memberikan definisi tersendiri
diantaranya :
17
• Belch dan Belch 2000:139 mendefinisikan komunikasi sebagai arus
informasi untuk pertukaran ide atau sebagai proses pembentukan kesatuan pemikiran antara pengirim pesan dan penerima pesan. Berdasarkan
definisi ini, bahwa untuk terjadi suatu komunikasi, pertama-tama diperlukan kesamaan pikiran antara pengirim pesan dan penerima pesan.
• Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah proses dimana seseorang
komunikator menyampaikan perangsang-perangsang biasanya lambang- lambang dalam bentuk kata-kata untuk merubah tingkah laku orang lain
komunikan Effendy, 2003:2. Definisi komunikasi yang sejalan dengan pendapat Hovland yaitu batasan
pengertian yang dikemukakan oleh Harold D. Laswell, yang kemudian dikenal dengan formula Lasswell yaitu siapa who, berkata apa says what,
melalui saluran apa in which channel, kepada siapa to whom, bagaimana efeknya with what effect. Secara umum, komunikasi memiliki 4 fungsi
utama, yaitu menginformasikan to inform, mendidik to educate, menghibur to entertain, dan mempengaruhi to persuade.
2.1.1.1 Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan
makna antara komunikator dengan komunikannya. Effendy, seperti yang peneliti kutip dari Ruslan 2005: 20, menyatakan
bahwa teknik dan proses dalam komunikasi adalah suatu cara atau seni untuk menyampaikan pesan message dua arah atau timbal balik reciprocal two
way traffic communication yang dilakukan komunikator sehingga menimbulkan dampak tertentu terhadap komunikan. Pesan yang disampaikan
komunikator adalah suatu pernyataan sebagai paduan antara buah pikiran dan perasaan cognitive and affectiveyang dapat berupa ide, informasi, keluhan,
keyakinan, anjuran, persuasi, publikasi, berita dan sebagainya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya. Proses komunikasi dapat
18
terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi id.m.wikipedia.orgwikiTeori_komunikasi.
Lambang-lambang yang dipergunakan dalam komunikasi dapat berbentuk verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan lambang-lambang bahasa, baik lisan maupun tulisan. Sedangkan komunikasi non verbal adalah komunikasi yang menggunakan
lambang-lambang yang bukan bahasa seperti gesture, isyarat dengan menggunakan alat, gambar dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini
komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi verbal, yakni komunikasi yang
menggunakan bahasa lisan maupun tertulis guna mencapai tujuan komunikasi. 2.1.1.2 Elemen Komunikasi
Unsur atau elemen yang mendukung terjadinya suatu komunikasi Cangara, 2006 : 23-26 ialah :
• Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melihat sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Sumber sering disebut pingirim, komunikator
source, sender . •
Pesan Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang
disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. •
Media Media yang dimaksud disini adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Dalam komunikasi massa, media adalah alat yang dapat menghubungkan antara sumber dan
penerima yang sifatnya terbuka, dimana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya.
19
• Penerima
penerima adalah pihak yang menjadi sasaran yang dikirim oleh sumber. Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk
kelompok, partai atau negara. Penerima adalah elemen yang paling penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari
komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut
perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran. •
Pengaruhefek Pengaruh atau efek
perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini bisa terjadi
pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan sebagai perubahan atau penguatan keyakinan
pada pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.
• Tanggapan balik
Ada yang beranggapan bahwa sebenarnya adalah salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. Tetapi sebenarnya umpan
balik juga berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima.
• Lingkungan atau situasi
faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi.
2.1.1.3 Hambatan Komunikasi
Tidaklah mudah untuk melakukan komunikasi secaraefektif. Bahkan beberapa ahli komunikasi menyatakan bahwa tidak mungkinlah seseorang melakukan
komunikasi yang benar-benar efektif. Ada banyak hambatan yang dapat merusak komunikasi, diantaranya yaitu Effendy, 2003:45
Gangguan
Ada dua jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan
20
gangguan semantik. Gangguan mekanik adalah gangguan yang disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik. Sedangkan
gangguan semantik adalah jenis gangguan yang bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak.
Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalammenanggapi atau menghayati pesan. Orang akan hanya memperhatikan perangsang
yang ada hubungannya dengan kepentingannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi perhatian kita saja tetapi juga menentukan daya tanggap.
Perasaan, pikiran dan tingkah laku kita merupakan sikap reaktip terhadap segala perangsang yang tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu
kepentingan Effendy, 2003:47 .
Motivasi terpendam Motivasi akan mendorong seseorangberbuat sesuatu yang benar
sesuai keinginan, kebutuhan dan kekurangannya. Keinginan, kebutuhan dan kekurangan seseorang berbeda beda dengan orang lain, dari waktu ke
waktu, dari tempat ke tempat sehingga karena motivasinya itu berbeda intensitasnya. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang
semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan.
Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan terberat bagi suatu kegiatan komunikasioleh karena orang yang mempunyai
prasangka belum apa-apa sudah mempunya sifat curiga dan menentang komunikator yang hendak melakukan komunikasi.
2.1.1.4 Fungsi Komunikasi
Menginformasikan to inform
Mendidik to educate
Menghibur to entertain
Mempengaruhi to influence
21
Sean MacBride dan kawan-kawan dalam buku Aneka Suara, Satu Dunia Many Voices, One World menyatakan tentang fungsi komunikasi bila komunikasi
dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai kegaiatan individu dan kelompokmengenai tukar
menukar data, fakta dan ide, fungsi komunikasi dalam setiap sistem, yaitu sebagai berikut Effendy, 1995: 27-28 :
• Informasi
Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang
dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan,dan orang lain, dan agardapat mengambil keputusan yang
tepat. •
Sosialisasi Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang
bersikap dan bertindak sebagai anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif
didalam masyarakat. •
Motivasi Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka
panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama
yang akan dikerjakan. •
Perdebatan dan Diskusi Menyediakan dan saling bertukar fakta yang diperlukan untuk
memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang
diperlukan untuk kepentingan umum dan agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kegiatan bersama di
tingkat internasional, nasional dan lokal.
22
• Pendidikan
Pengalihan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan serta
kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. •
Memajukan kebudayaan Penyebarluasan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan
warisan masa lalu, membangun imajinasi dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetika.
• Hiburan
Penyebarluasan simbol, suara, dan citra image dari drama, tari kesenian, kesusastraan, musik, komedi, olah raga permainan dan sebagainya unuk
rekreasi dan kesenangan kelompok atau individu. •
Integrasi Menyediakan bagi bangsa, kelompok dan individu kesempatan
memperoleh berbagai pesan yang diperlukan agar mereka dapat saling kenal, mengerti dan menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang
lain Widjaya, 1993:9.
2.1.2 Teori Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan suatu proses komunikasi dimana komunikasi tersebut dilakukan melalui media massa baik cetak maupun elektronik
dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas Bungin, 2008 : 71 . Pengertian lain dari komunikasi massa ialah
sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepadasejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak serta elektronik sehingga pesan yang
sama dapat diterima secara serentak dan sesaat Ardianto, 2004 : 7. Berdasarkan definisi komunikasi massa tersebut terdapat karakteristik
komunikasi massa yang membedakannya dengan komunikasi lainnya. Perbedaan yang dimaksud meliputi komponen-komponen yang terlibat di dalamnya dan
proses berlangsungnya komunikasi tersebut Ardianto, 2004:7.
23
Adapun yang menjadi karakteristik komunikasi massa yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Komunikator terlembagakan Ardianto, 2004 :8 Komunikator dalam komunikasi massa adalah media massa itu sendiri. Artinya
adalah semua pihak yang yang bekerja dalam sebuah media massa. Sehingga dapat dikatakan bahwa komunikator dalam komunikasi massa merupakan
kumpulan individu-individuyang memiliki perannya masing-masing dalam sebuah sistem media massa.
2. Informasi atau pesan yang disampaikan bersifat umum Nurudin, 2004 : 21. Informasi atau pesan yang disampaikan dalam komunikasi massa ditujukan
kepada semua orang tidak hanya untuk sekelompok orang tertentu saja. Dengan kata lain, pesan yang disampaikan tidak boleh bersifat khusus karena pesan
tersebut akan disampaikan kepada masyarakat luas. 3. Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen Ardianto,
2004 : 9. Komunikasi massa bersifat anonim artinya pada komunikassi massa komunikator
tidak mengenal komunikan karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Selain bersifat anonim komunikan juga bersifat heterogen yang
artinya terdiri dari beberapa lapisan masyarakat yang berbeda karakteristik. 4. Media Massa menimbulkan keserempakan Ardianto, 2004: 10 .
Keserempakan media massa yang dimaksud adalah keserempakan kontak dengan khalayak dalam jarak yang jauh dengan komunikator dimana khalayak tersebut
berada dalam keadaan yang terpisah satu sama lainnya. 5. Komunikasi berlangsung satu arah Nurudin, 2004 :23 .
Komunikator tidak dapat melihat secara langsung respon dari komunikannya atas informasi yang diberikan karena bersifat tertunda. Dalam komunikasi massa tidak
dapat terjadi pengendalian arus informasi
24
6. komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper Nurudin,2004:28. Gatekeeper adalah orang atau pihak yang sangat berperan dalam penyebaran
informasi melalui media massa. Informasi yang berasal dari media massa telah terlebih dahulu di seleksi oleh gatekeeper apakah informasi tersebut layak atau
tidak untuk disebarkan.
2.1.3 Teori Komunikasi Politik
Komunikasi politik sebagai disiplin ilmu telah lama tercantum dalam kurikulum ilmu sosial, baik dalam kajian ilmu komunikasi maupun dalam kajian
ilmu politik. Masyarakat dari berbagai tingkatan baik mahasiswa, anggota DPR, siapapun telah terlibat dalam fenomena komunikasi politik. Di Indonesia pada
saat ini momen-momen politik begitu banyak terjadi dan melibatkan masyarakat secara luas seperti melalui pemilihan umum secara langsung anggota parlemen,
pemilihan langsung Presiden, dan pemilihan langsung kepala daerah. Momen- momen politik tersebut memungkinkan lahirnya berbagai bentuk komunikasi
politik. Oleh sebab itu, kajian mengenai komunikasi politik ini akan terus berkembang seiring dengan berjalannya proses politik di Indonesia.
Berikut ini adalah beberapa pengertian komunikasi politik menurut para ahli:
• Komunikasi politik adalah kegiatan komunikasi yang dianggap
komunikasi politik berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya aktual maupun potensial yang mengatur perbuatan manusia dalam kondisi
konflik Dan Nimmo, 1989:9 •
Komunikasi politik adalah proses dimana informasi politik yang relevan diteruskan dari suatu bagian sistem politik kepada bagian lainnya, dan
diantara sistem-sistem sosial dengan sistem-sistem politik Rush,1990:24 •
Maswadi Rauf 1993:28 mengartikan komunikasi politik sebagai penyampaian pesan-pesan politik dari komunikator kepada komunikan
yang berlangsung di setiap lapisan masyarakat melalui saluran apa saja yang dapat digunakan dan tersedia.
25
2.1.3.1 Fungsi Komunikasi Politik
Menurut Sumarno, fungsi komunikasi dapat dibedakan kepada dua bagian yakni:
• Fungsi komunikasi politik yang berada pada struktur pemerintah
suprastruktur politik atau disebut pula dengan istilah the governmental political sphere, yaitu berisikan informasi yang menyangkut kepada
seluruh kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah. Isi komunikasi ditujukan kepada upaya untuk mewujudkan loyalitas dan integritas
nasional untuk mencapai tujuan negara yang lebih luas. •
Fungsi yang berada pada struktur masyarakat infrastruktur politik yang disebut pula dengan istilah the socio political sphere, yaitu sebagai
agresasi kepentingan dan artikulasi kepentingan, dimana kedua fungsi tersebut sebagai proses komunikasi yang berlangsung diantara kelompok
asosiasi dan proses penyampaian atau penyaluran isi komunikasi terhadap pemerintah dari hasil agregasi dan artikulasi tersebut Sumarno, 1993 :
28. Apabila dilihat secara umum, maka fungsi komunikasi politik pada hakekatnya
sebagai jembatan penghubung antara suprastruktur dan infrastruktur yang bersifat interdependensi dalam ruang lingkup negara. Komunikasi ini bersifat timbal balik
atau saling merspon sehingga mencapai saling pengertian dan diorientasikan sebesar-besarnya untuk kepentingan masyarakat.
2.1.4 Teori AIDDA
Konsep komunikasi yang dinamakan AIDDA, singkatan dari attention perhatian, interest minat, desire hasrat, decision keputusan, dan action
kegiatan. AIDDA itu sering juga disebut A-A Procedure, yang maksudnya agar terjadi action pada komunikan, terlebih dahulu harus dibangkitkan attention
Effendi, 2007:51-52. Lebih lengkap teori ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
26
1. Attention Perhatian Perhatian yaitu suatu hal yang dapat menimbulkan keingintahuan, mencari tahu
tentang sesuatu yang dilihatnya 2. Interest Minat
Pada fase ini, komunikator berusaha untuk membangkitkan minat masyarakat utuk mengenal tentang calon legislatif yang dilihatnya yaitu dengan melakukan
pendekatan dengan membuat gambar baliho yang menarik. 3. Desire Hasrat
Hasrat atau desire adalah fase dimana keinginan dan minat sudah timbul maka akan ada kemungkinan yang timbul dari masyarakat untuk bertanya atau mencari
tahu tentang calon legislatif. 4. Decision Keputusan
Keputusan atau decision adalah fase dimana masyarakat sudah merasa yakin akan keputusannya, apakah Ia akan memilih si calon legislatif atau tidak.
5. Action Tindakan Tindakan atau action adalah fase dimana calon pemilih secara nyata menerima
dalam artian jadi memilih si calon legislatif, atau menolak dalam artian tidak jadi memilih si calon legislatif.
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan baliho sebagai media periklanan dan pendekatan calon anggota legislatif terhadap masyarakat
haruslah menarik perhatian, baik dari penggunaan kata-kata dan pemilihan gambar agar dapat membantu masyarakat untuk memutuskan secara selektif.
Dalam model AIDDA hal utama yang harus dilakukan adalah membangkitkan dan menumbuhkan perhatian komunikan. Dalam hal ini berhasil atau
tidaknyaperhatian dipengaruhi oleh daya tarik komunikator source
attractiveness.
27
Komunikasi yang diawali dengan membangkitkan perhatian attention akan merupakan awal suksesnya komunikasi. Apabila perhatian komunikan telah
terbangkitkan, hendaknya disusul dengan upaya menumbuhkan minat interest yang merupakan derajat yang lebih tinggi dari perhatian. Minat adalah kelanjutan
dari perhatian yang merupakan titik tolak bagi timbulnya hasrat desire untuk melakukan suatu kegiatan yang diharapkan oleh komunikator. Hanya ada hasrat
saja dalam diri komunikator belum berarti apa-apa, sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan decision, yakni keputusan untuk melakukan
kegiatan action. Berikut akan ditampilakan tabel AIDDA
Attention Perhatian Khalayak memperhatikan iklan public
figure yang berupa baliho. Perhatian ini muncul karena public figure yang
menjadi caleg dari partai politik PAN sehingga kelihatan menarik.
Interest Minat Setelah perhatian khalayak terfokus
kepada iklan tersebut, maka perhatian tersebut dapat menjadi minat jika
digunakan kata-kata atau kalimat yang merangsang yang menimbulkan rasa
ingin tahu lebih jauh. Dengan memperhatikan objek calon anggota
legislatif karena adanya kepentingan atau ketertarikan melihat iklan yang
menimbulkan public figure
yang kelihatan bagus dan terkenal, khalayak
tergoda untuk mengetahuinya lebih jauh.
Desire Hasrat Kebutuhan atau keinginan khalayak
untuk memiliki, memakai, atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan,
yakni dari proses ada rasa kepentingan
28
atau ketertarikan terhadap public figure yang menjadi calon legislatif.
Decision Keputusan Pada tahap ini kebutuhan khalayak
telah berhasil diciptakan. Khalayak harus diyakinkan agar mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan memilih. Khalayak harus benar-benar
yakin dengan keputusan yang dilakukan untuk memiliki memilih atau tidak
memilih public figure sebagai calon anggota legislatif.
Action Tindakan Tahap ini adalah tahap terakhir yang
akan dilakukan oleh khalayak setelah melalui tahap penelitian, kepentingan,
keinginan, keputusan. Public figure dalam iklannya selalu membuat slogan
dan diharapkan dapat melakukan tindakan memilih terhadap dirinya.
2.1.4.1 Iklan Politik Luar Ruang Pengetian Iklan Luar Ruang
Iklan luar ruang merupakan salah satu media yang diletakkan di ruangan terbuka yang pada saat ini telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, terutama untuk
menyampaikan pesan promosi suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut pakar ahli F. Tjiptono mengemukakan bahwa iklan luar ruang atau media periklanan luar ruang
adalah media yang berukuran besar yang dipasang di tempat-tempat terbuka seperti dipinggir jalan, dipusat keramaian atau tempat-tempat khusus lainnya, seperti
didalam bus kota, gedung, pagar tembok dan sebagainya Tjiptono, 2008 : 243.
29
Baliho
Baliho merupakan bagian dari iklan luar ruang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia baliho merupakan publikasi yang berlebih lebihan ukurannya
agar menarik perhatian masyarakat biasanya dengan gambar yang besar di tempat yang ramai kbbi.web.idbaliho.
Ciri utama media luar ruang adalah bersifat situasional, artinya dapat ditujukan kepada orang spesifik pada waktu yang paling nyaman dan menarik
bagi mereka. Bentuk-bentuk iklan politik luar ruang antara lain : papan reklame, poster, spanduk, umbul-unbul, iklan mobilbus iklan transit, dan iklan pohon
Moriarty, 2011 : 298. Iklan yang merupakan salah satu media untuk berkomunikasi dikatakan efektif bila mengandung unsur-unsur tertentu. Hal ini
sesuai dengan teori Cutlip dan Center yang dikenal dengan the 7 C’s of communication yaitu :
1. Credibility, memulai komunikasi dengan membangun kepercayaan.
2. Context, suatu program komunikasi mestinya berkaitan dengan
lingkungan hidup atau keadaan sosial yang bertentangan dan seiring dengan keadaan tertentu dsn memperhatikan sikap partisipatif.
3. Content, pesan itu mempuyai arti bagi audiensnya dan memiliki
kecocokan dengan sistem nilai-nilai yang berlaku bagi orang banyak dan bermanfaat.
4. Clarity, menyusun pesan dengan bahasa sehingga khalayak mudah
mengerti atau mempunyai kesamaan arti antara komunikator dan komunikan.
5. Continuity and consistency, komunikasi tersebut mrupakan suatu
proses yang tidak ada akhirnya yang memerlukan pengulangan- pengulangan untuk mencapai tujuan.
6. Channel, penggunaan media atau pemiihan media yang tepat untuk
menyampaikan pesan. 7.
Capability, kemampuan khalayak terhadap pesan yaitu melibatkan berbagai faktor adanya suatu kebiasaan-kebiasaan membaca atau
menyerap ilmu pengetahuan dan sebagainya memerlukan perhatian
30
dari pihak komunikator dalam menghasilkan suatu pesan Ruslan, 2005 : 72-74.
Dalam proses pemasangan baliho, komunikasi yang terjadi mempunyai tujuan yang utama yaitu menimbulkan efek terhadap khalayak. Adapun efek-efek
tersebut berupa : 1. Efek Kognitif
terjadi apabila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan,
keterampilan, kepercayaan atau informasi. 2. Efek Afektif
timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap atau nilai.
3. Efek Behavioral merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati meliputi tindakan,
kegiatan atau kebiasaan berprilaku yang dilakukan setelah terjadinya efek kognitif dan afektif terhadap khalayak.
2.1.5 Perilaku Politik 2.1.5.1 Pengertian Perilaku Politik
Sebelum kita bicara mengenai perilaku politik, ada baiknya kita tahu dulu apa itu arti perilaku. Menurut Sastroadmodjo, perilaku sebagai sesuatu yang
dilakukan oleh individu satu dengan individu lain dan sesuatu itu bersifat nyata. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja dan lain-lain. Perilaku politik merupakan
salah satu aspek dari perilaku secara umum karena disamping perilaku politik masih ada perilaku lain seperti perilaku ekonomi, perilaku budaya, perilaku
31
keagamaan, dan sebagainya. Perilaku politik merupakan perilaku yang menyangkut masalah politik. Perilaku poitik dapat dirumuskan sebagai kegiatan
yang berkenaan dengan proses dan pelaksanaan keputusan politik Sastroatmodjo,1995 : 12.
2.1.5.2 Hubungan Baliho dengan Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Khalayak
Pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008, pengetahuan berasal dari kata “tahu” yang berarti mengerti sesudah melihat menghasilkan, mengalami,
dan sebagainya. Pengetahuan itu sendiri berarti segala sesuatu yang diketahui. Pengetahuan merupakan salah satu hasil dari tahu dan ini terjadi melalui proses
penginderaan terhadap suatu objek maupun stimulus tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, indera
pendengaran, indera penciuman, indera perasa dan peraba. Pengetahuan yang dimiliki seseorang secara umum sebagian besar diperoleh lewat indera
penglihatan dan pendengaran. Terbentuknya suatu tindakan seseorang Overt Behaviour sangat dipengaruhi oleh pengetahuan atau domain kognitif.
Menurut Notoatmodjo, penetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan yaitu:
• Tahu know
Artinya kemampuan untuk mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk diantaranya mengingat kembali
terhadap sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
• Memahami comprehension
Artinya kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi terssebut
secara benar.
32
• Aplikasi aplication
Artinya kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi pada situasi atau kondisi sebenarnya, yaitu
penggunaan hukum-hukum, rumus-rumus, prinsip dan sebagainya. •
Analisis analysis Artinya kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek
kedalam komponen-komponen,tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
• Sintesis synthesis
Artinya kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian ke dalam bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis
adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
• Evaluasi evaluation
Artinya kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian tersebut berdasarkan
suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada Notoatmodjo, 2007 : 47.
Sikap
Sikap dapat dinyatakan sebagai hasil belajar, karenanya sikap dapat mengalami perubahan. Sesuai yang dinyatakan oleh Sherif Sherif bahwa sikap
dapat berubah karena kondisi dan pengaruh yang diberikan. Sebagai hasil dari belajar sikap tidaklah terbentuk dengan sendirinya karena pembentukan sikap
akan berlangsung dengan manusia dan berhubungan dengan objek tertentu Hudaniah,2003:98.
Tidak semua sikap adalah sama dalam kemampuannya memprediksi perilaku. Cara bagaimana sikap itu pada awalnya terbentuk mempengaruhi
hubungan sikap dengan perilaku. Sikap yang pada dasarnya terbentuk dari pengalaman interaksi secara langsung dengan objek sikap akan cenderung lebih
konsisten dengan perilaku daripada sikap yang terbentuk melalui cara yang lain. Ada dua hal yang menjadi alasannya yaitu: suatu sikap berdasar pada pengalaman
33
langsung kemungkinan berkaitan erat dengan self-image, sikap ini lebih mudah diakses secara kognitif. Penjelasan yang kedua ini berhubungan dengan
kecenderungan orang untuk menggunakan availability heuristic dalam pemrosesan informasi sosial. Sebab sikap yang terbentuk berdasar pada
pengalaman secara langsung ini akan tersedia dan dapat diakses secara kognitif dan lebih mungkin menjadi pedoman perilaku seseorang.
Selain itu, sikap biasanya cenderung secara kuat dilandasi ketika orang tersebut memiliki kepentingan pribadi terhadap isu objek sikap itu. Sikap ini
juga secara kognitif dapat diakses dan lebih jelas berkaitan dengan perilaku. Hudaniah,2003:126
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat
tetapi hanya dapat ditafsirkan atau diasumsi terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup Notoatmodjo, 2007 : 49.
Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya relevansi atau kesesuaian antara reaksi dengan stimulus tertentu, yang dalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi yag bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap belum merupakan suatu tindakan, melainkan predisposisi terhadap terjadinya suatu
tindakan. Sikap itu masih merupakan suatu respon tertutup, bukan merupakan reaksi yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan seseorang untuk melakukan
aktivitas terhadap objek yang ada di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek tertentu. Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu:
• Menerima receiving
Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memerhatikan stimulus yang diberikan objek.
• Merespon responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
• Menghargai valuing
Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mediskusikan suatu masalah.
34
• Bertanggung jawab responsible
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko Notoadmodjo, 2007 : 50.
Tindakan
Menurut Notoadmodjo, suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan
nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. Tindakan dibedakan atas beberapa tingkatan :
• Persepsi perseption
Mengenal dan memilih objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
• Respon terpimpin Guided Response
Dapat melakukan sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat dua.
• Mekanisme Mecanism
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah
mencapai praktek tingkat tiga. •
Adopsi Adoption Suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik
Notoadmodjo, 2007 : 52.
2.2 Kerangka Konsep