Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban ANALISA DAN EVALUASI

Menurut Samryn 2001 : 258 Akuntansi pertanggungjawaban adalah ” Suatu sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen ”. Tujuan dari sistem pengendalian manajemen dalam perusahaan adalah : 1. Mencegah timbulnya efek kekeliruan dan ketidakteraturan dengan suatu sistem otoritas untuk transaksi, pencatatan yang akurat dan pengamanan aktiva. 2. Mendeteksi kecurangan dan kekeliruan dengan cara merekonsiliasi catatan secara independen dengan perhitungan fisiknya dan penelaahan kembali untuk meminimumkan penurunan setiap nilai akuntansi. 3. Meningkatkan efisiensi dan dengan melaksanakan kebijakan dan prosedur untuk melakukan peningkatan yang mungkin dicapai. Berdasarkan hasil penelitian, perusahaan telah menggunakan akuntansi pertanggungjawaban sebagai sistem pengendalian manajemen yaitu perusahaan telah memiliki upaya untuk teknik pengawasan biaya. Perusahaan telah membuat beberapa kebijakan untuk mengendalikan manajemen dalam perusahaan melalui cara sebagai berikut : 1. Penyusunan struktur organisasi dibuat menurut fungsi dan kebutuhan perusahaan yang dapat menunjukkan pembagian kerja. 2. Membuat prestasi nilai kerja Perusahaan membuat prestasi nilai kerja proyek yaitu sejauh mana sudah dicapai target hasil yang sudah direncanakan setiap Ismu Aina : Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Kemasindo Cepat Nusantara Medan, 2008 USU Repository © 2009 seminggu sekali dengan membandingkan biaya dan kegiatan yang masih akan dilakukan. 3. Menyusun suatu daftar analisa harga satuan pembuatan daftar analisa harga satuan dibuat bertujuan supaya laba yang direncanakan dapat ditargetkan dengan baik. 4. Adanya administrasi dan pembukuan yang baik. Penulis melihat bahwa perusahaan telah menerapkan sistem administrasi yang cukup baik karena perusahaan telah menggunakan EDP Electronic Data Prossesing dalam mengolah data keuangannya, supaya lebih efisien dan efektif. Pencatatan dan pengolahan data yang diterapkan perusahaan pada sistem pembukuan sebagai berikut : a. Kode perkiraan Kode perkiraan disusun sesuai dengan daftar permintaan biaya dengan mencatat dokumen sumber kedalam pembukuan secara sistematis. Penggolongan perkiraan-perkiraan dan penggunaan perkiraan adalah merupakan sarana dalam proses akuntansi yaitu dengan memudahkan identifkasi dari suatu rekening yang selanjutnya akan digunakan sebagai referensi posting dari perkiraan tersebut. Penggunaan kode ini diterapkan secara konsisten sehingga untuk selanjutnya akan sangat bermanfaat dalam membedakan bagian-bagian dalam klasifikasi rekening, proses pengidentifikasian maupun penggunaannya. Ismu Aina : Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Kemasindo Cepat Nusantara Medan, 2008 USU Repository © 2009 b. Transaksi yang terjadi diperusahaan dicatat dalam jurnal voucher, kemudian diserahkan kebagian pengolahan data untuk diproses. Sistem pengendalian ini diciptakan untuk memberikan keleluasan kepada manajer untuk mengelola bagian organisasi yang dipimpin secara optimal sebagai salah satu model desentralisasi. Amin Widjaja Tunggal 1996 : 75 memberikan definisi akuntansi pertanggungjawaban sebagai berikut : ”Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemekian rupa sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan pendapatan dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi, dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan pendapatan yang dianggarkan ”. Pada perusahaan ini jenis biaya cukup banyak dan semua jenis tersebut telah dikelompokkan dalam jenis dan bagiannya masing-masing. Untuk suatu departemen biaya dapat dikelompokkan dalam perkiraan yang sesuai dengan jenisnya. Beberapa pemrosesan langkahnya masih bersifat manual, untuk itu ketelitian sangat diperlukan pada saat pemasukan rekening biaya khususnya biaya operasi perusahaan ke jurnal entry inilah yang akan dicatat kode rekening tersebut untuk mengetahui dari dinas atau bagian mana biaya itu terjadi. Pada dasarnya sistem yang diterapkan mampu menggambarkan atau menunjukkan biaya yang terjadi pada pusat biaya. Pada umumnya pusat pertanggungjawaban pada umumnya ada empat macam yaitu : Pusat Biaya, Pusat Laba, Pusat Investasi, Pusat Pendapatan. Pada PT. KEMASNDO CEPAT NUSANTARA, semua unit bekerja digolongkan Ismu Aina : Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Kemasindo Cepat Nusantara Medan, 2008 USU Repository © 2009 kedalam pusat biaya cost center yang artinya bahwa setiap pusat pertanggungjawaban ada biaya yang terjadi. Setiap pimpinan pusat biaya harus mempertanggungjawabkannya. Hal ini bukan berarti hanya biaya operasi saja yang diawasi, namun juga terjadinya pengawasan biaya operasi. Maka lebih ditekankan pada biaya operasi, sehingga penggunaan biaya akan dapat lebih efektif dan efisien. Secara teoritis pusat pertanggungjawaban didalam akuntansi pertanggungjawaban menggunakan kode pusat biaya yang menunjukkan dari mana sumber biaya yang terjadi. Pada PT. KEMASINDO CEPAT NUSANTARA, kode rekening tidak menunjukkan pusat pertanggungjawaban tingkatan manajemen , melainkan menunjukkan ketujuh jenis biaya yang harus dikendalikan oleh setiap divisi yang bertindak sebagai pusat pertanggungjawaban biaya. Berdasarkan uraian diatas, penulis berpandapat bahwa penggunaan kode rekening untuk tujuan pusat pertanggungjawaban masih kurang baik, karena kode rekening pusat biaya bukan menunjukkan dari mana sumber biaya itu terjadi melainkan menunjukkan jenis biaya yang harus dikendalikan oleh setiap divisi yang bertindak sebagai pusat pertanggungjawaban. Oleh karena itu sebaiknya kode rekening pusat biaya untuk masing-masing pusat pertanggungjawaban segera ditetapkan, sehingga akan lebih memudahkan dalam pengendalian biaya dan penilaian prestasi manajemen. Ismu Aina : Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Kemasindo Cepat Nusantara Medan, 2008 USU Repository © 2009

B. Pusat Pertanggungjawaban

Istilah pusat pertanggungjawaban dimaksudkan untuk menunjukkan unit- unit organisasi yang mempergunakan sebagai sumber daya masukan untuk menghasilkan suatu keluaran out put , dimana terdapat seorang manajer yang bertanggung jawab. Berbagai sumber daya masukan yang digunakan dinyatakan dalam bentuk biaya, keluaran yang dihasilkan biasanya diukur dalam bentuk pendapatan. Menurut Robert N. Anthony dan Vijay Govindaraja 2002: 818 pengertian pusat pertanggungjawaban adalah : “Pusat pertanggungjawaban adalah organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas yang dilakukan“. Berdasarkan definisi diatas, kita dapat mengetahui bahwa setiap pusat pertanggungjawaban suatu daerah kegiatan dimana seseorang diberi wewenang untuk merencanakan dan mengawasi kegiatan yang terjadi didalamnya dan bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan tersebut selama jangka waktu tertentu. Pusat-pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai sasaran tertentu. Sasaran-sasaran dari setiap pusat pertanggungjawaban haruslah selaras, serasi dan seimbang dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Menurut Niswonger, ex.al 2002 : 353 “ Pusat pertanggungjawaban adalah fungsi yang membantu manajer unit dalam mengevaluasi dan mengendalikan bagian yang menjadi tanggung jawabnya ”. Ismu Aina : Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Kemasindo Cepat Nusantara Medan, 2008 USU Repository © 2009 Menurut Samryn 2001 : 258 “ Pusat pertanggungjwaban adalah suatu bagian dalam organisasi yang memiliki kendali atas terjadinya biaya, perolehan pendapatan, atau penggunaan dana investasi. “ Mereka membagi 4 empat jenis pusat pertanggungjawaban dan mendefinisikan setiap jenis pusat pertanggungjawaban tersebut yaitu : 1 Pusat Biaya cost center Yaitu suatu unit organisasi dimana manajernya bertanggung jawab atas biaya-biaya yang terjadi didalam unit tersebut. Seluruh biaya yang terjadi atau seluruh kegiatan yang menyebabkan terjadinya biaya-biaya tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh manajer pusat biaya. Setiap masukan pada pusat biaya dengan nilai uang oleh karena itu pengumpulan dan perolehan biaya tiap bidang pertanggungjawaban harus dapat diawasi dan dikendalikan dengan baik. Manajer pusat biaya dan tidak melakukan pengawasan atas pendapatan dan investasi. 2 Pusat Pendapatan revenue center Yaitu suatu unit organisasi dimana manajeman pertanggungjawaban atas pendapatan yang dicapai oleh unit organisasi yang dipimpinnya. Keluaran pusat pendapatan yang diukur dengan nilai uang kembalikan pusat biaya Berdasarkan hal tersebut, pusat pendapatan tidak dianggap sebagai pusat laba, karena biaya-biaya yang terlibat disini belum merupakan biaya yang lengkap atau tidak komplit. Disamping itu manajer pusat pendapatan dilakukan dengan cara membandingkan anggaran pendapatan dengan relisasinya. Ismu Aina : Sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Pada PT. Kemasindo Cepat Nusantara Medan, 2008 USU Repository © 2009