nausea, vomitus, nyeri otot, paringitis, diare Handbook of Industrial Toxicology, 1976.
2.5.2 HDPE — High Density Polyethylene
Berhubungan dengan pengolahan ataupun daur ulangnya, bagi pekerja wanita senyawa ini meningkatkan masalah menstruasi dan keguguran, bila melahirkan anak
mereka kemungkinan besar akan mengalami pertumbuhan yang lambat hingga usia 12 bulan, Iritasi kulit dan saluran pernafasan Heldi, 2008.
2.5.3 V — Polyvinyl Chloride
Jenis PVC Polyvinyl Chloride yaitu jenis plastik yang paling sulit didaur ulang, PVC mengandung DEHA di 2-ethylhexyl adipate suatu bahan pelembut
yang ditambahkan pada jenis plastik ini agar tidak bersifat kaku dan rapuh sering digunakan dalam industri pegepakan dan pemprosesan makanan. Berdasarkan hasil
uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati. Anonim, 2008.
Polyvinyl Chloride masuk dalam tubuh manusia melalui pernafasan yang menimbulkan iritasi, dimana tanda dan gejala seperti: iritasi pada hidung, dermatitis,
konjungtivitis Handbook of Industrial Toxicology, 1976. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik
ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Tanda dan gejala dari keracunan ini berupa pigmentasi pada kulit dan benjolan-benjolan, gangguan pada
perut, serta tangan dan kaki lemas. Sedangkan pada wanita hamil, mengakibatkan kematian bayi dalam kandungan serta bayi lahir cacat Crompton, 1979.
Universitas Sumatera Utara
Pembakaran PVC akan mengeluarkan DEHA yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia. Selain itu juga dapat mengakibatkan
kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat Anonim, 2008.
2.5.4 PS — Polystyrene
Jenis PS Polystyrene bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada
masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf Handbook of Industrial Toxicology, 1976.
2.5.5 OTHER
Jenis OTHER seperti: PC Polycarbonate dianjurkan untuk tidak dipergunakan sebagai tempat makanan atau minuman karena bahan utamanya
Bisphenol-A yang dapat bermigrasi ke dalam makanan jika suhunya dinaikkan karena pemanasan yang sangat berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium,
penurunan produksi sperma, dan mengubah sistem imunitas Crompton, 1979.
2.6 Dampak Plastik terhadap Kesehatan Lingkungan