Analisis Regresi Pembahasan Hasil Penelitian

perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan masukan variabel independen yaitu perputaran kas dan perputaran piutang.

3. Analisis Regresi

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan pengujian hipotesis. Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresi dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 1.566 .496 3.157 .003 LN_CTO -.141 .119 -.168 -1.191 .240 .998 1.002 LN_ARTO -.320 .155 -.291 -2.064 .045 .998 1.002 a. Dependent Variable: LN_CR Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Berdasarkan tabel 4.7 pada kolom Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu : Y= 1,566 - 0,141 X 1 - 0,320 X 2 + e Universitas Sumatera Utara Dimana : Y = Likuiditas X 1 = Perputaran Kas Cash Turnover X 2 = Perputaran Piutang Receivable Turnover e = Tingkat kesalahan pengganggu Penjelasan dari nilai a, b 1 , b 2 dan b 3 pada Unstandardized Coefficients tersebut dapat dijelaskan dibawah ini. • Nilai B Constant a = 1,566 = konstanta Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada nilai variabel bebas yaitu perputaran kas dan perputaran piutang, maka perubahan nilai likuiditas yang dilihat dari nilai Y tetap sebesar 1,566. • Nilai B LN_CTO b 1 = - 0,141 = perputaran kas Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan perputaran kas sebesar 1 satuan, maka likuiditas akan menurun sebesar 0,141 satuan atau 14,1 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap. • Nilai B LN_ARTO b 2 = - 0,320 = perputaran piutang Koefisisen regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan perputaran piutang sebesar 1 satuan, maka likuiditas akan menurun sebesar 0,320 satuan atau 32 dengan asumsi variabel lain dianggap tetap.

4. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini hipotesis diuji dengan menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program statistik, Universitas Sumatera Utara maka diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.8 Tabel 4.8 Koefisian determinasi R square Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .330 a .109 .069 .61390 2.076 a. Predictors: Constant, LN_ARTO, LN_CTO b. Dependent Variable: LN_CR Sumber : Output SPSS, diolah Penulis, 2010 Nilai koefisien korelasi R menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisian determinasi R square menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah 0 sampai dengan 1. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen semakin terbatas. Nilai R square memiliki kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pada model summary diatas di atas, angka R sebesar 0,330 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara likuiditas Y dengan perputaran kas X 1 dengan perputaran piutang X 2 mempunyai hubungan yang rendah karena 0,5 Universitas Sumatera Utara 50 yaitu 33 . Angka adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,069 atau 6,9. Angka ini mengindikasikan bahwa variasi dari kedua variabel independennya hanya mampu menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 6,9 dan sisanya 93,1 100 - 6,9 dijelaskan oleh faktor-faktor lain tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Kemudian standard error of the estimate adalah sebesar 0,61390, di mana semakin kecil angka ini akan membuat model regresi semakin kurang tepat untuk memprediksi CR. Untuk mengetahui apakah masing – masing variabel yaitu CTO dan ARTO yang dianggap secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap CR, dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis secara statistik dilakukan dengan menggunakan uji t dan uji F.

a. Uji t t-test

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Dalam uji t digunakan hipotesis seperti yang terlihat berikut ini. Ho : b 1 ,b 2 ,b 3 = 0, artinya perputaran kas dan piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas secara parsial pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha : b 1 ,b 2 ,b 3 ≠ 0, artinya perputaran kas dan piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas secara parsial pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria : Untuk koefisien positif : Universitas Sumatera Utara Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5 Ha diterima dan Ho ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5 Untuk koefisien negatif : Ho diterima dan Ha ditolak jika t hitung t tabel un tuk α = 5 Ha diterima dan Ho ditolak jika t hitung t tabel untuk α = 5 Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 1.566 .496 3.157 .003 LN_CTO -.141 .119 -.168 -1.191 .240 LN_ARTO -.320 .155 -.291 -2.064 .045 a. Dependent Variable: LN_CR Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Tabel 4.9 menunjukkan hasil pengujian statistik t sehingga dapat menjelaskan pengaruh variabel independen secara parsial. 1 Pengaruh kas terhadap likuiditas a. Nilai signifikansi sebesar 0,240 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual parsial lebih besar dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu Universitas Sumatera Utara perputaran kas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas pada tingkat kepercayaan 95. b. Variabel perputaran kas memiliki t hitung -1,191 dengan nilai signifikansi 0,240 lebih kecil dari 0,05. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar -2,013. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -1,191 lebih besar dari t tabel sebesar -2,013 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak artinya, perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas secara parsial pada perusahaan otomotif di Bursa Efek Indonesia . 2 pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas. a. Nilai signifikansi = 0,045 menunjukkan bahwa nilai Sig. untuk uji t individual parsial lebih kecil dari 0,05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu perputaran piutang mempunyai pengaruh terhadap tingkat likuiditas secara parsial pada tingkat kepercayaan 95. b. Variabel perputaran piutang memiliki t hitung -2,064 dengan nilai signifikansi 0,045 lebih besar dari 0,05. Dengan menggunakan tabel t, diperoleh t tabel sebesar -2,013. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung sebesar -2,064 lebih kecil dari t tabel sebesar -2,013 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak dimana artinya, perputaran piutang mempunyai pengaruh terhadap likuiditas secara parsial pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Sumatera Utara

b. Uji F ANOVA

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama simultan mempunyai pengaruh terhadap variabel tidak bebas. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai kritis, F tabel dengan F hitung yang terdapat pada tabel analisis df variance. Dalam uji F digunakan hipotesis yang disebutkan dibawah ini : Ho : b 1 ,b 2 ,b 3 = 0, artinya perputaran kas dan piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas secara simultan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Ha : b 1 ,b 2 ,b 3 ≠ 0, artinya perputaran kas dan piutang berpengaruh signifikan terhadap likuiditas secara simultan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria: Ho diterima dan Ha ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5 Ha diterima dan Ho ditolak jika F hitung F tabel untuk α = 5 Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik F ANOVA b Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 2.068 2 1.034 2.744 .075 a Residual 16.960 45 .377 Total 19.028 47 a. Predictors: Constant, LN_RTO, LN_CTO b. Dependent Variable: LN_CR Sumber : Output SPSS, diolah Peneliti, 2010 Universitas Sumatera Utara Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 2,744 dengan tingkat signifikansi 0,075 yang lebih besar dari 0,05. Dengan menggunakan tabel F diperoleh nilai F tabel sebesar 3,21. Hal tersebut menunjukkan bahwa F hitung sebesar 2,744 lebih kecil dari F tabel sebesar 3,21 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak, artinya variabel bebas yaitu perputaran kas dan piutang tidak berpengaruh signifikan secara simultan terhadap likuiditas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, didapati bahwa variabel independen yaitu perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu likuiditas. Hal ini sesuai dengan nilai signifikansi t sebesar 0,24 yang lebih besar dari 0,05. Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial, didapati bahwa variabel independen yaitu perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu likuiditas. Hal ini sesuai dengan nilai signifikansi t sebesar 0,045 yang lebih kecil dari 0,05. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Simamora 2007 yang menemukan bahwa perputaran piutang mempunyai pengaruh terhadap likuiditas. Dari hasil pengujian variabel penelitian secara simultan, perputaran kas dan piutang tidak terdapat hubungan yang signifikan terhadap likuiditas yang ditunjukkan oleh signifikansi F 0.075 0,05. Nilai adjusted R square atau koefisien determinasi menunjukkan angka 0,069 yang mengindikasikan bahwa Universitas Sumatera Utara hanya 6,9 variasi atau perubahan dalam likuditas dapat dijelaskan oleh variasi variabel-variabel perputaran kas dan piutang sedangkan sisanya sebesar 93,1 dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Perputaran kas memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,141, hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah maka perubahan variabel perputaran kas sebesar 1 akan menurunkan likuiditas sebesar 14,1. Perputaran piutang memiliki koefisien regresi bertanda negatif sebesar 0,320, hal ini mengandung arti bahwa apabila nilai koefisien regresi variabel lainnya tetap tidak berubah maka perubahan variabel perputaran piutang sebesar 1 akan menurunkan likuiditas sebesar 32. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah : 1. Perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap likuiditas secara parsial sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi t sebesar 0,240 0,05. Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka dapat disimpulkan perputaran kas tidak dapat memprediksi likuiditas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI selama tahun 2006 – 2008. 2. Perputaran piutang secara parsial berpengaruh signifikan terhadap likuiditas sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi t sebesar 0,045 0,05. Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka dapat disimpulkan perputaran piutang dapat memprediksi likuiditas pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI selama tahun 2006 – 2008. 3. Perputaran kas dan perputaran piutang secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap likuditas sebagaimana ditunjukkan oleh nilai signifikansi F sebesar 0,075 0,05. Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka dapat disimpulkan perputaran kas dan perputaran piutang tidak dapat memprediksi likuiditas secara bersama-sama pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI selama tahun 2006 – 2008. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34 222 89

Analisis Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) Perusahaan (Studi Pada: Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2010-2013)

15 212 73

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

3 7 126

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 3 106

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

10 68 112

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 2 10

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2010 SAMPAI 2013

0 0 10

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 22

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP LABA USAHA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20