Fluida yang diaduk. Penetapan kapasitas tabung es krim. Perencanaan Sistem Transmisi Spesifikasi Perencanaan. Proses pembuatan alat 1 Tabung pendingin

BAB III PENETAPAN SPESIFIKASI DAN PEMBUATAN ALAT

3.1 Fluida yang diaduk.

Peninjauan pada fluida yang akan diaduk perlu dilakukan dalam perancangan alat pembuat es krim. Fluida yang diaduk adalah yang termasuk dalam klasifikasi cairan kental yang nantinya akan membeku akibat pendinginan.

3.2 Penetapan kapasitas tabung es krim.

Kapasitas dari tabung es krim ini direncanakan yaitu sekitar 4 kg berat adonan es krim untuk tiap satu tabung es krim, dengan diameter 22,86 cm dan tinggi 40 cm.

3.3 Perencanaan Sistem Transmisi

Untuk memindahkan putaran motor ke poros penggerak bejana yang direncanakan putarannya sekitar 60 rpm direncanakan menggunakan sistim transmisi puli dan roda gigi dan disesuaikan dengan kebutuhannya. Dalam perencanaan alat pembuat es krim ini direncanakan roda gigi cacing dan roda gigi kerucut untuk memindahkan gerakan putaran antara poros vertikal dan tidak sejajar seperti pada gambar 3.1 dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Puli R oda gigi kerucut Puli Roda gigi cacing Gambar 3.1 Sistem Transmisi Alat pembuat es krim

3.4 Spesifikasi Perencanaan.

Jenis Fluida : Cairan kental adoan es krim Kapsitas tabung : 4 kg adonan es krim Sistem transmisi : Puli dan roda gigi Selanjutnya adalah cara kerja alat pembuat es krim: 1. Setelah adonan es krim selesai kemudian diletakan didalam tabung es . 2. Pada sistem ini alat pembut es krim dilengkapi dengan motor penggerak sebagai penggerak utama , dimana dalam perencanaan ini motor penggerak yang dipergunakan adalah elektromotor. 3. Tenaga yang dihasilkan elektromotor ditransmisikan melalui puli dan roda gigi, roda gigi yang dipergunakan disini adalah roda gigi cacing yaitu untuk memtrasmisikan putaran pada sumbu poros yang tidak sejajar dan roda gigi kerucut untuk mentrasmisikan putaran pada poros harizontal menjadi vertikal. Universitas Sumatera Utara 3.5. Proses pembuatan alat 3.5.1 Tabung pendingin Tabung pendingin terbuat dari drum minyak bekas, kemudian dipotong dengan ukuran panjang 54 cm, bahan tabung diperkirakan dari pelat besi dan dicor dengan campuran kerikil, pasir dan semen dengan perbadingan 30 kg semen, 50 kg pasir dan 3 kg batu kerikil. Tebal coran yaitu 10 cm setinggi 50 cm. Coran dibuat miring dengan sudut kemiringan 20º agar perpindahan kalor dapat bersikulasi dari bagian bawah keatas karena suhu dibagian bawah lebih tinggi. Bagian dalam tabung pendingin dilapisi kayu pohon duren sebanyak 14 batang kayu dengan ukuran 43 cm × 5 cm× 2 cm. Pada bagian tabung pendingin diberi lubang sebagai tempat pembuangan air es yang mencair dan tempat dudukan tabung adonan es krim dibuat dari bahan baja St 37 dengan panjang 15 mm, diameter 10 mm. Adapun sfesifikasi data tabung pendingin dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini : Tabel 3.1 Sfesifikasi data tabung pendingin Bagian Bahan Ukuran Dinding bagian luar Drum minyak bekas Ø 60 cm × 54 cm Coran 30 kg semen 50 kg Pasir 3 kg Batu kerikil Tebal coran 10 cm, tinggi coran 50 cm, kemiringan 20º Dinding bagian dalam Kayu duren 43 cm × 5 cm× 2 cm 14 batang Tempat dudukan tabung adonan es krim Baja St 37 Ø 10 mm × 15 mm Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Tabung pendingin

3.5.2 Tabung adonan es krim

Tabung tempat adonan es krim tebuat dari pelat talang seng, tebal 2 mm karena harganya lebih murah dibandingkan dengan bahan stainleestell, kemudian dirol dengan ukuran bentangan 71,8 cm × 40 cm. Pada bagian tutup dilas dengan roda gigi gerdang Z = 16 gigi untuk tempat pemutar tabung. Bahan roda gigi gerdang diperkirakan dari baja karbon S 45 C dengan diameter lingkaran kepala 85,1548 mm. Bahan tempat adonan ini mempunyai laju korosi yang sangat cepat maka untuk itu perlu merawatan yang rutin. Setiap kali selelai produksi maka tabung es harus dibersihkan dan kemudian dilapisi dengan minyak makan. Adapun sfesifikasi data tabung tempat adonan es krim dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Spesifikasi data tabung tempat adonan es krim Bagian Bahan Ukuran Tabung tempat adonan es krim Pelat talang seng Ø 22,86 cm × 40 cm Pemutar tabung roda gigi gerdang S45C D k = 85,1548 mm, Z = 16 gigi Gambar 3.3 Tabung tempat adonan

3.5.3 Rangka dudukan

Rangka dudukan terbuat dari plat profil L ukuran 40 dirangkai sedemikian rupa sesuai dengan ukuran rancangan dan dilas satu sama lain. Rangka dudukan sebagai tempat dudukan tabung pendingin, motor listrik, gear box roda gigi cacing. Adapun spesifikasi data rangka dudukan dan transmisi dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Spesifikasi data rangka dudukan dan transmisi Bagian Bahan Ukuran Rangka dudukan Pelat profil L L 40 Puli Besi cor 3 inchi 3 buah, 4 inchi 1 buah Sabuk Karet 27 inchi dan 38 inchi Roda gigi cacing Bahan ulir cacing dari baja S50C , Roda cacaing FC 19. Modul 7 Roda gigi gerdang kerucut S45C Modul 5,08 Gambar 3.4 Rangka batang dan transmisi Universitas Sumatera Utara

3.5.4 Pengaduk

Pengaduk dibuat dari bahan kayu jati dan bei pelat. Untuk ukuran kayu adalah 35 cm × 5 cm × 2 cm sedangkan ukuran besi pelat 6 cm × 5 cm dengan bagian ujung dibuat radius 5 mm. Poros tengah pengaduk dari baja St 37 dengan panjang 60 cm, diameter 15 mm. Ketiga bahan tersebut dirangkai seperti gambar 3.5. Adapun sfesifikasi data pengaduk dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini : Tabel 3.4 Spesifikasi data pengaduk Bagian Bahan Ukuran Poros St 37 Ø15 mm × 60 cm Pengaduk Kayu jati Besi pelat 35 cm × 5 cm × 2 cm 6 cm × 5 cm Gambar 3.5 Pengaduk Universitas Sumatera Utara

3.5.5 Perangkaian komponen

Perangkaian komponen yang dimaksud perangkaian komponen transmisi yang meliputi puli, roda gigi cacing, dan roda gigi kerucut. Puli dengan diameter 3 inchi dipasang pada poros motor, kemudian diikat dengan baut. Puli dengan diameter 3 inchi dipasang pada poros roda cacaing dan diikat dengan baut dan puli 4 inchi dipasang pada ulir cacaing. Puli 3 inchi dipasang stau porors dengan roda gigi gerdang roda gigi kerucut. Melatakan komponen yang telah dirangkai pada dudukannya masing masing dan dihubungkan dengan menggunakan belt yang telah direncanakan, seperti yang ditunjukan pada gambar 3.3. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA PERANCANGAN DAN KEKUATAN BAHANA BAGIAN-