Zat Besi Fe TINJAUAN PUSTAKA

2.5 Zat Besi Fe

2.5.1. Sifat-sifat logam besi Besi Fe adalah metal berwarna putih kepekatan, liat dapat dibentuk. Besi dalam sistem periodik unsur dengan nomor atom 26 terdapat dalam golongan VIII B dan period eke-4. Besi melebur pada suhu 1535 C, titik didihnya 3000 C, dan mempunyai densitas 7,87 gcm 3. 2.5.2. Logam besi dalam kehidupan manusia Proses biokimia dalam tubuh mahluk hidup hamper selalu melibatkan unsur- unsur logam di dalamnya. Pada suatu proses fisiologi yang normal, ion logam esensial sangat berperan aktivitasnya baik dalam ikatannya dengna protein, enzim maupun bentuk lainnya. Manusia yang sehat dalam jaringan tubuhnya selalu ditemukan ion logam yang normal. Sedang ion logam yang ditemukan terlalu rendah pada jaringan tertentu misalnya darah Fe, hati Cu, dapat digunakan untuk mendiagnosa adanya kelainan pada orang yang bersangkutan yang kemungkinan menderita defisiensi atau penyakit lainnya. Diperkirakan bahwa untuk setiap pria dewasa harus memperoleh sekitar 1 mg Fehari untuk mengganti Fe yang diekskresikan melalui saluran pencernaan, urine dan kulit. Pada wanita dewasa darah, yang hilang pada saat menstruasi perlu diganti dengan 1,4-2,2 mg Fehari. Pada umumnya manusia memperoleh 10 Fe dari makanan yang diabsorbsi melalui saluran pencernaan, sehingga mereka memperoleh sekitar 10-20 mg Fehari. Universitas Sumatera Utara 2.5.3. Logam besi dalam air Besi merupakan salah satu elemen kimia yang dapat ditemui pada hamper setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua badan air, besi yang ada di dalam air dapat bersifat : 1. Terlarut sebagai Fe 2+ ferro atau Fe 3+ ferri. 2. Tersuspensi sebagai butir kolodial diameter 1um atau lebih besar seperti Fe 2 O 3 , FeO, FeOH 3 , dan sebagainya. 3. Tergabung dengan zat organik atau zat padat yang inorganik atau seperti tanah liat. Pada air permukaan jarang dijumpai kadar Fe yang lebih besar dari 1 mgl, tetapi di dalam air tanah kadar Fe dapat jauh lebih tinggi. Pada air yang mengandung oksigen O 2 , seperti seringkali air tanah, besi berada sebagai Fe 3+ yang cukup larut, sedangkan pada air sungai yang mengalir dan terjadi aerasi, Fe 2+ teroksidasi menjadi Fe 3+ , Fe 3+ ini sulit larut pada pH 6 sampai 8, bahkan dapat menjadi ferihidroksida FeOH 3 atau salah satu jenis oksida yang merupakan zat padat dan dapat mengendap. Demikian halnya di dalam air sungai, besi berada sebagai Fe 2+ , Fe 3+ terlarut dan Fe 3+ dalam bentuk senyawa organik berupa koloidal. Sekalipun Fe diperlukan oleh tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus. Kematian seringkali menyebabkan oleh rusaknya dinding usus ini, Konsentrasi unsur ini dalam air yang melebihi ± 2 mgl akan menimbulkan noda-noda pada peralatan dan bahan-bahan berwarna putih. Adanya unsur ini dapat pula menimbulkan bau dan warna pada air minum, dan warna koloid pada air. Selain itu, Universitas Sumatera Utara konsentrasi yang lebih besar dari 1mgl dapat menyebabkan warna air menjadi kemerah-merahan, memberi rasa yang tidak enak pada minuman, dapat membentuk endapan pada pipia-pipa logam dan bahan cucian. Atas dasar pertimbangan diatas, maka ditetapkan standar konsentrasi maksimum Fe dalam air minum oleh Depkes RI, sebesar 0,1-1,0 mgl SNI 06-6989,4- 2004. Dengan dipenuhinya standar tersebut oleh air minum, maka diharapkan berbagai hal yang tidak inginkan tersebut diatas tidak terjadi

2.6 Logam Berat Tembaga Cu