Minyak kacang tanah seperti juga minyak nabati lainnya merupakan salah satu kebutuhan manusia yang digunakan baik sebagai bahan pangan maupun non
pangan. Sebagai bahan pangan minyak kacang tanah digunakan untuk minyak goreng, bahan dasar pembuatan margarin, mayonaise, salad dressing dan mentega
putih shortening. Minyak kacang tanah memiliki keunggulan dibandingkan minyak nabati lainnya, karena dapat dipakai berulang-ulang untuk menggoreng
bahan pangan. Sebagai bahan non pangan minyak kacang tanah banyak digunakan dalam
industri sabun, face cream, shaving cream, pencuci rambut dan bahan kosmetik lainnya. Dalam bidang farmasi minyak kacang tanah dapat digunakan untuk
campuran pembuatan adrenalin, dan obat astma.
2.2.1 Komposisi Minyak Kacang Tanah
Minyak kacang tanah mengandung 76 – 82 asam lemak tidak jenuh, yang terdiri dari 40 – 45 asam oleat dan 30 – 35 asam linoleat. Kandungan
asam lemak jenuh dalam minyak kacang tanah sebagian besar adalah asam palmitat dan 5 asam miristat. Kandungan asam linoleat yang tinggi akan
mengganggu kestabilan minyak. Kestabilan minyak dapat ditingkatkan dengan cara hidrogenasi atau
dengan penambahan anti-oksidan. Dalam minyak kacang tanah telah terdapat persenyawaan tokoferol yang merupakan anti-oksidan alami dan efektif dalam
menghambat oksidasi minyak kacang tanah. Komposisi asam lemak dalam minyak kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini.
Tabel 2.2 Komposisi Asam Lemak Minyak Kacang Tanah Komposisi
1921 USA 1934 Afrika
Utara 1945 Argentina
Asam Lemak Jenuh 17,1
17,7 21,9
1. Miristat -
- 0,4
2. Palmitat 6,3
8,2 11,4
3. Stearat 4,9
3,4 2,8
4. Behenat 5,9
6,1 7,3
As.Lemak Tidak Jenuh
Universitas Sumatera Utara
1. Oleat 61,1
60,4 42,3
2. Linoleat 21,8
21,5 33,3
3. Heksadananoat -
- 2,4
Sumber : Bailey, A.E 1950 Dalam kacang tanah terdapat karbohidrat sebanyak 18 dengan kadar pati
0,5 – 5,0 dan kadar sukrosa 4 – 7 . Vitamin yang terdapat adalah riboflavin, thiamin, asam nikotinat, vitamin E dan K. Sebagian besar kandungan mineral
terdiri dari kalsium, magnesium, fosfor dan sulfur.
2.2.2 Sifat – Sifat Fisik dan Kimia Minyak Kacang Tanah
Minyak kacang tanah merupakan minyak yang jauh lebih baik dari minyak jagung, minyak biji kapas, minyak olive, dan minyak bunga matahari, untuk
dijadikan salad dressing dan disimpan dibawa suhu – 11 C Ketaren, 1986.
Hal ini disebabkan karena minyak kacang tanah jika berwujud padat berbentuk amorf, dimana lapisan padat tersebut tidak pecah sewaktu proses pembekuan.
Minyak kacang tanah yang didinginkan pada suhu -6,6 C, akan menghasilkan
sejumlah besar trigliserida padat. Sifat fisik dan kimia kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 berikut.
Tabel 2.3 Sifat Fisik dan Kimia Minyak Kacang Tanah Sebelum dan Sesudah Dimurnikan
Karakteristik Sebelum Dimurnikan
Sesudah Dimurnikan Tipe Virgine
Tipe Spanis Bermacam – macam Varietas
Bilangan Iod 94,80
90,10 90 – 94
Bilangan Penyabunan 187,80
188,20 186 – 192
Biangan Polenske 0,29
0,12 0,2 – 0,7
Bil. Reichert-Meissl 0,21
0,27 0,1 – 1,0
Bilangan Asetil 0,5
8,7 9,0 – 9,1
Titer C
- -
28 – 30 Titik Cair
C -
- -5,5 – 2,2
Titik asap C
- -
226,6 Indeks bias n
D
60 C
- -
1,4558 Bobot Jenis
0,9136 0,9148
0,910 – 0,915
Sumber : Bailey,A.E 1950
Tabel 2.4 Sifat Kimia Minyak Kacang Tanah
Universitas Sumatera Utara
Karakteristik Macam – macam standart
Kisaran ACCS
British - Standart
Species - Spanis
N.C Runner
Derajat Asam 0,08-6,0
- -
1,5 1,5
Bil. Penyabunan 188-195
188-195 188 min
- -
Bil. Iod 89-102
100-84 82-99
- -
Bil. Thianogen 67-73
63 -
- -
Bil.hidroksil 2,5-9,5
8,9-9,6 -
- -
Bil.Reichet-meissl 0,2-1,0 0,5
- -
- Bil. Polenske
0,2-0,7 0,5
- -
- Zat Tak
Tersabunkan 0,2-0,8
1 0,8 max
0,64 0,7
Indeks bias n
D
60 C
1,4605- 1,4645
- -
1,4683 1,4681
Bobot jenis : 2515
C -
0,917- 0,921
0,17-0,92 -
-
Bobot jenis : 2525
C 0,91-0,915
0,910- 0,915
- -
-
Titer C
26-32 26,32
- -
-
Sumber : Bailey,A.E 1950
2.3. Spesifikasi Bahan Pendukung 2.3.1. Gas Hidrogen