Persiapan Chitosan TINJAUAN PUSTAKA

C3 = Chitosan dengan konsentrasi 30 mgml aquadest C4 = Chitosan dengan konsentarsi 40 mgml aquadest C5 = Tridemorf Calixin 750 EC 5 , dengan 0.25 ml Cawan Petri. Jumlah ulangan adalah : t r - 1 ≥ 15 6 r - 1 ≥ 15 6 r -6 ≥ 15 6 r ≥ 21 r ≥ 4 r = 24 Jumlah perlakukan = 6 Jumlah ulangan = 4 Jumlah keseluruhannya = 24 4.Pelaksanaan Penelitian

4.1 Persiapan Chitosan

Chitosan dibuat berdasarkan metode yang digunakan oleh Prasetiyo dan Yusuf 2005 yaitu : a. Demineralisasi Kulit udang dicuci dengan air mengalir sampai air cuciannya menjadi bening, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Selanjutnya kulit udang tadi dicuci menggunakan air panas sebanyak 2 kali sambil diaduk, kemudian direbus selama 10 menit. Setelah direbus, kulit udang ditiriskan dan dikeringkan. Kulit udang yang sudah kering digiling sampai menjadi serbuk berukuran 40-60 mesh, diketahui beratnya 350 gr. Universitas Sumatera Utara Setelah itu, serbuk kulit udang dicampur dengan asam klorida HCL 1 N dengan perbandingan 10 : 1, Dengan konsentrasi HCL yang diketahui 37 , BJ HCL 1.19, Mr HCL 36.5, maka dihitung 1N HCL: Diketahui Konsentrasi HCl = 37 BJ HCl = 1.19 Mr HCl = 36.5 Ditanya N HCl.....? Jawab N = x BJ x 10 Mr N = 37 x 1.19 x 10 36.5 N = 12.06 Perbandingan 10 : 1 = 3500 : 350 Diketahui 1 N = 12.06 jadi 350012.06 = 290 ml HCl yang digunakan Suspensi tersebut diaduk secara merata selama 1 jam, lalu dipanaskan pada suhu 90 C selama 1 jam. Residu berupa padatan dicuci dengan air sampai pH netral. Selanjutnya, residu padatan ini dikeringkan dalam oven pada suhu 80 C selama 24 jam atau dijemur sampai kering. Ditimbang 250 gr hasilnya. b. Deproteinasi Kulit udang yang telah dimineralisasi residu padatan yang sudah kering dicampur dengan larutan NaOH 3.5 dengan perbandingan pelarut dan kulit udang sebesar 6 : 1 . Diketahui NaOH 3.5 BJ NaOH = 40 grmol Ditanya : gram dalam larutan ? Jawab : 40 grmol x 3.5 = 1.4 gr dlm 1 liter. 100 Universitas Sumatera Utara 6 : 1 1500 ml : 250 gr 1.5 L 1.4 gr x 1.5 L = 2.1 gr Suspensi tadi diaduk secara merata selam 1 jam, lalu dipanaskan pada suhu 90 C selama 1 jam. Setelah itu, larutan disaring dan didinginkan hingga diperoleh residu padatan, residu padatan ini dicuci dengan air sampai pH netral dan dikeringkan pada suhu 80 C selama 24 jam atau dijemur sampai kering. c. Deasetilisasi Khitin Menjadi Chitosan chitosan dibuat dengan menambahkan NaOH 50 dengan perbandingan 20 : 1 pelarut berbanding khitin. Suspensi tersebut diaduk selama 1 jam, lalu dipanaskan selama 90 menit pada suhu 120-140 C. larutan tadi disaring hingga diperoleh residu berupa padatan. Residu padatan tadi dicuci dengan air sampai pH netral, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 70 C selama 24 jam atau dijemur sampai kering. 4.2 Isolat Jamur upas Isolat U. salmonicolor diperoleh dari isolasi langsung tanaman karet yang terserang pathogen jamur upas, ditumbuhkan dalam medium PDA, hingga jadi isolat murni. Kemudian isolat murni diperbanyak dengan cara mengabil biakan murni menggunakan cork borer dan jarum inokulasi diletakkan ditengah PDA hingga berumur 7 hari.

4.3 Medium PDA yang terdapat senyawa alami chitosan dan tridemorf.

Dokumen yang terkait

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 64 58

Respons Morfologi Benih Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Tanpa Cangkang terhadap Pemberian PEG 6000 dalam Penyimpanan pada Dua Masa Pengeringan

2 90 58

Uji Ketahanan Beberapa Genotipe Tanaman Karet Terhadap Penyakit Corynespora cassiicola dan Colletotrichum gloeosporioides di Kebun Entres Sei Putih

1 85 68

Respons Pertumbuhan Stum Mata Tidur Karet (Hevea brasilliensis Muell Arg.) Dengan Pemberian Air Kelapa Dan Pupuk Organik Cair.

15 91 108

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brasiliensis Muell. Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun ( Corynespora Cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Kebun Entres

0 57 66

Uji Ketahanan Beberapa Klon Tanaman Karet (Hevea Brassiliensis Muel. Arg.) Terhadap 3 Isolat Penyakit Gugur Daun (Colletotrichum Gloeosporioides Penz. Sacc.) Di Laboratorium

0 48 59

Uji Resistensi Beberapa Klon Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) Dari Kebun Konservasi Terhadap Penyakit Gugur Daun Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

0 35 61

Uji Efektifitas Chitosan Untuk Mengendalikan Penyakit Jamur Jamur Akar Putih (Rigidoporus microporus (Swart: Fr) van Ov.) Pada Tanaman Karet ( Hevea brasiliensis Muell.Arg.) di Laboratorium

3 43 54

Uji Resistensi Beberapa Genotipe Plasma Nutfah Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg.) Terhadap Penyakit Gugur Daun (Corynespora cassiicola (Berk. & Curt.) Wei.) Di Laboratorium

0 30 53

Pendugaan Cadangan Karbon Pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg.) di Perkebunan Rakyat Desa Tarean, Kecamatan Silindak, Kabupaten Serdang Bedagai

3 65 57