Faktor Penghambat Pelaksana Ekstensifikasi Wajib Pajak

4.6 Faktor Penghambat

Adapun yang menjadi kendala dalam pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak ini adalah: a. Sedikitnya aparat yang menangani pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak tersebut, sehingga pelaksanaannya di lapangan tidak dapat terlaksana dengan baik, b. Belum sempurnanya sistem informasi perpajakan yang ada, sehingga data yang tersaji kurang lengkap dan akurat, c. Kurangnya penyuluhan tentang perpajakan kepada masyarakat khususnya prosedur yang harus dilalui dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan, d. Seringnya terjadi kerusakan pada komputer sehingga transfer data serta penyajian data dan informasi tidak dapat terlaksana dengan baik, e. Adanya perbedaan antara tempat tinggal WP dengan tempat kedudukan usaha WP dan hal ini tidak dilaporkan kepada KPP. Adapun usaha yang telah dilakuakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi antara lain : a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengadakan studi pelatihan, mengadakan lomba karya tulis bagi pelajar SLTP sampai perguruan tinggi, keadaan ini dapat memiju minat masyarakat untuk lebih memahami kewajiban perpajakan dan fungsi pajak bagi pembangunan, b. Meningkatkan keakuratan dat yang direkam, mialnya penulisan alamat dengan jelas dan lengkap, c. Meningkatkan penyuluhan perpajakan, misalnya: - melakukan promosi tentang perpajakan, - pembukaan homepage DJP di internet yang dapat diakses oleh masyarakat - pemverian brosur perpajakan secara gratis di pusat pasar, tempat hiburan, dan lain- lain, Universitas Sumatera Utara d. pemberlakuan sanksi administrasi dan pidana yang lebih ketat terhadap WP yang tidak menanggapi secara positif tindakan ekstensifikasi wajib pajak tersebut.

4.7 Pelaksana Ekstensifikasi Wajib Pajak

Pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak pada KPP Pratama Medan Timur adalah Seksi Ekstensifikasi dan Seksi Pengolahan Data dan Informasi. Seksi-seksi ini dipimpin oleh seorang kepala seksi yang bertugas untuk mengkoordinir pengolahan data, pemanfaatan data, mengkoordinasikan pemecahan, penyortiran, pengidentifikasian, editing, perekaman data perpajakan, peminjaman data, penyajian data potensial, penatausahaan data masukan dan data keluaran perpajakan serta mengkoordinir pelaksanaan ekstensifikasi wajib pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk menyajikan informasi perpajakan yang diperlukan. Pelaksana ekstensifikasi wajib pajak terdiri dari : a. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan, mempunyai tugas melakukan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi. b. Koordinator pelaksana PDI I Korlak PDI I, mempunyai tugas untuk melakukan penatausahaan data masukan dan data keluaran serta pengecekan kelengkapan, kebenaran dan kelancaran data masukan dan data keluaran. c. Koordinator Pelaksana PDI II, mempunyai tugas untuk melaksanakan pengolahan data serta menyajikan informasi perpajakan. d. Koordinator Pelaksana PDI III, mempunyai tugas untuk melakukan penggalian potensi pajak, mencari data untuk ekstensifikasi wajib pajak serta menyusun monografi pajak. Universitas Sumatera Utara

4.8 Pengawasan