1.2. Rumusan Permasalahan
Dalam penelitian ini dapat dirumuskan yang menjadi permasalahan adalah: 1. Sering terjadi kelebihan persediaan dikarenaakan permintaan terhadap beberapa
jenis obat yang tidak ada. 2. Sering terjadi nilai investasi stok akhir yang berlebihan dibandingkan dengan
persediaan.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk menentukan metode peramalan yang tepat dalam meramalkan kebutuhan
obat pada RSUP H Adam Malik. 2. Untuk menentukan besarnya permintaan obat sehingga sebisa mungkin dapat
mengurangi nilai insvestasi stok akhir obat supaya lebih optimal.
1.4 Manfaat Pemecahan Masalah
1.4.1 Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukanrekomendasi, pertimbangan dan usulan yang akan memberikan perbaikan dan kontribusi yang positif bagi rumah sakit
khususnya instalasi farmasi dalam meningkatkan manajemen pelayanan perbekalan farmasi.
1.4.2 Bagi Mahasiswa dan Perguruan Tinggi
Memberikan pengalaman di bidang akademis dalam pemecahan permasalahan pelayanan publik institusi instalasi farmasi rumah sakit khususnya di bidang perbekalan
farmasi. Sebagai bahan wacana keilmuan terhadap penerapan teori yang diterima
Universitas Sumatera Utara
dibangku kuliah sehingga dapat dijadikan sebagai umpan balik sejauh mana proses belajar mengajar dapat diimplementasikan dalam kegiatan pelayanan dan mamanjemn
rumah sakit.
1.4.3 Batasan Permasalahan
Penelitian ini hanya membahas pemilihan metode peramalan kebutuhan obat- obatan rutin di instalasi farmasi RSUP H.Adam Malik Medan.
1.5 Asumsi-asumsi
Asumsi yang digunakan dalam mendapatkan teknik dan metode peramalan persediaan obat rutin di instalasi farmasi adalah:
1. Faktor-faktor lingkungan diasumsikan tidak mempengaruhi kebutuhan akan jenis obat.
2. Data yang diperolah diasumsikan telah benar.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN LITERATUR
2.1. Klasifikasi ABC Dalam Persediaan
Pengendalian persediaan dapat dilakukan dalam berbagai cara, antara lain dengan menggunakan analisis nilai persediaan. Dalam analisis ini, persediaan dibedajkan
berdasarkan nilai investasi yang terpakai dalam satu periode. Biasanya, persediaan dibedakan dalam tiga kelas, yaitu A, B, dan C, sehingga analisis ini dikenala sebagai
klasifikasi ABC. Klasifikasi ABC diperkenalkan oleh HF Dickie pada tahun 1950-an. Klasifikasi
ABC merupakan aplikasi persediaan yang menggunakan prinsip Pareto :the critical few and the triuvial many.Idenya untuk memfokuskan pengendalian persediaan kepada
itemjenis persediaan yang bernilai tinggicritical daripada yang lebih rendah trivial. Klasifikasi ABC membagi persediaan dalam tiga kelas berdasarkan atas nilai persediaan.
Dengan mengetahui kelas-kelas itu, dapat diketahui item persediaan tertentu yang harus mendapat perhatian lebih intensif serius dibandingkan item yang lain.
Yang dimaksud dengan niali dalam klasifikasi ABC bukan harga persediaan perunit, melainkan volume persediaan yang dibutuhkan dalam sartu periode biasanya
satu tahun dikalikan dengan harga per unit. Jadi, nilai investasi adalah jumlah nilai seluruh item pada satu periode, atau dikenal dengan istilah volume tahunan rupiah.
Suatu item tertentu dikatakan lebih penting dari item yang lain, karena item itu memiliki niali investasi yang lebih tinggi. Konsekuensinya, item itu mendapat perhatian
yang lebih besar dibandingklan item yang lain yang memiliki nilai investasi lebih rendah. Kriteria masing-masing kelas dalam klasifikasi ABC, sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara