2.5. Kota Berwawasan Lingkungan
Kota berwawasan lingkungan adalah satu pendekatan pembangunan kota yang didasarkan atas prinsip-prinsip berwawasan lingkunganekologis yang akan
menghasilkan satu kota yang mempunyai kualitas lingkungan dan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. Kota berwawasan lingkunganekologis berarti juga kota
yang berkelanjutan, dalam pengertian bahwa masa depan kota diharapkan akan menjadi lebih baik dan lestari. Kota ekologis dengan sendirinya juga merupakan kota
yang ramah lingkungan, karena prinsip-prinsip kota ekologis sejalan dengan prinsip konservasi lingkungan.
Kota Ekologis diperlukan untuk menjawab tantangan persoalan lingkungan kota yang semakin memburuk dan hal ini disebabkan karena pendekatan
pembangunan kota yang berlaku berorientasi pada aspek ekonomi jangka pendek semata. Kota ekologis sangat krusial bagi Indonesia, karena tingkat urbanisasi dan
perkembangan kota yang sangat pesat di Indonesia. Kota berwawasan lingkungan merupakan salah satu jawaban membangun kota yang lebih baik karena secara efisien
menggunakan sumber daya kota. Hal ini dapat dilakukan dengan menekan penggunaan sumberdaya,
meminimalkan jumlah limbah, mengurangi panggunaan air, udara, tumbuhan, fauna, pantai ataupun danau dengan komponen buatan jalan, bangunan, jembatan, dan
jaringan sarana prasarana kota.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Dampak Kota Berwawasan Lingkungan bagi Pengembangan Wilayah di
Kota Medan
Kota-kota di Indonesia pada umumnya berkembang secara laissez-faire, tanpa dilandasi perencanaan kota yang menyeluruh dan terpadu. Kecuali pada kota-kota
baru yang memang direncanakan sejak awal. Kota-kota kita tidak betul-betul dipersiapkan atau direncanakan untuk dapat menampung pertumbuhan penduduk
yang besar dalam waktu yang relatif pendek.Oleh karena itu, bukanlah suatu pemandangan yang aneh bila kota-kota besar di Indonesia khususnya kota Medan
menampilkan wajah ganda. Di suatu sisi terlihat perkembangan pembangunan yang serba mengesankan
dalam wujud arsitektur, modern dan pasca modern di sepanjang tepi sungai jalan utama kota, dengan pengembangan wilayah akibat dengan adanya pertambahan dan
jumlah pembangunan di kota. Di balik semua keanggunan itu, nampak menjamurnya lingkungan kumuh dengan sarana dan prasarana yang sangat tidak memadai untuk
mendukung keberlangsungan kehidupan manusia yang berbudaya. Untuk meminimalisasi menjamurnya lingkungan kumuh tersebut perlu
pendekatan pembangunan kota yang didasarkan atas prinsip-prinsip berwawasan lingkunganekologis yang akan menghasilkan satu kota yang mempunyai kualitas
lingkungan dan kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan. Kota berwawasan lingkungan berarti juga kota yang berkelanjutan, dalam pengertian bahwa masa depan
kota diharapkan akan menjadi lebih baik dan mengembalikan fungsi lahan sebagai mana mestinya.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Pengembangan Wilayah