Kerangka Pemikiran Rumah tangga petani, pedagang, dan nelayan memiliki pendapatan yang berbeda. Metode Penentuan Sampel Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah metode Proportional

2.2 Kerangka Pemikiran Rumah tangga petani, pedagang, dan nelayan memiliki pendapatan yang berbeda.

Perbedaan pendapatan setiap rumah tangga tersebut disebabkan karena lapangan usaha yang digeluti berbeda. Perbedaan pendapatan rumah tangga ini mengakibatkan ketimpangan pendapatan antara satu dan lainnya. Perbedaan pendapatan tersebut juga dapat mengakibatkan perubahan pola konsumsi dan pengeluaran konsumsi. Ketimpangan pendapatan tersebut dapat diukur dengan gini ratio yang dapat melihat ketimpangan pendapatan melalui persentase kumulatif jumlah penduduk dan jumlah pendapatan secara keseluruhan. Pola konsumsi dapat diukur dengan persentase rata – rata pengeluaran konsumsi yang dapat melihat jumlah pengeluaran konsumsi baik pangan maupun non pangan terhadap jumlah total pengeluaran rumah tangga. Pengeluaran konsumsi dapat diukur dengan elastisitas pendapatan dimana perubahan pendapatan menyebabkan perubahan pola konsumsi. Universitas Sumatera Utara Secara skematis kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Skema kerangka pemikiran : Menyatakan sebab : Menyatakan alat ukur : Menyatakan hasil Pendapatan rumah tangga: Petani Pedagang Nelayan Ketimpangan pendapatan Pola Konsumsi Gini ratio Persentase rata- rata pengeluaran konsumsi Pengeluaran Konsumsi Elastisitas pendapatan ketimpangan sempurna ketimpangan tidak sempurna Dominan terhadap konsumsi pangan Dominan terhadap konsumsi non pangan elastis inelastis unitary Universitas Sumatera Utara

2.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut : Tingkat ketimpangan pendapatan masyarakat desa pesisir di kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai termasuk dalam kategori tinggi, pola konsumsi masyarakat desa pesisir didominasi oleh pengeluaran kebutuhan pokok pangan, dan tingkat elastisitas pendapatan terhadap konsumsi barang pangan di daerah penelitian adalah ”inelastis”. Universitas Sumatera Utara BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja purposive, yakni suatu cara pemilihan daerah penelitian berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan rencana pengembangan agromarinpolitan yang merupakan kawasan yang mempunyai pantai dan laut serta sektor ekonomi yang dominan seperti perikanan tangkap dan selanjutnya akan dikembangkan menjadi objek pariwisata laut, dan ke-4 daerah tersebut berbatasan dengan laut serta mempunyai KK terbanyak. Daerah penelitian adalah kecamatan Percut Sei Tuan dan kecamatan Pantai Labu di kabupaten Deli Serdang serta kecamatan Teluk Mengkudu dan kecamatan Tanjung Beringin di kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan ke-4 kecamatan ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena merupakan lokasi pusat pengembangan daerah pesisir di kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai Barita, 2008. Dari masing-masing kecamatan ditentukan 1 desa, desa Percut mewakili kecamatan Percut Sei Tuan, dan desa Pantai Labu Pekan mewakili kecamatan Pantai Labu di kabupaten Deli Serdang, serta desa Bogak Besar mewakili kecamatan Teluk Mengkudu, dan desa Pekan Tanjung Beringin mewakili kecamatan Tanjung Beringin di kabupaten Serdang Bedagai. Penentuan ke-4 desa tersebut didasarkan pada perbatasan laut desa pantai dan memiliki jumlah KK yang terbanyak dibandingkan desa lainnya. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Jumlah rumah tangga di kabupaten Deli Serdang kabupaten Deli Serdang kecamatan Percut Sei Tuan kecamatan Pantai Labu No. Desa Jumlah RT Desa Jumlah RT 1. Amplas 1,107 Bagan Serdang 331 2. Kenangan 5,930 Binjai Bakung 359 3. Tembung 7,254 Denai Kuala 433 4. Sumber Rejo Timur 4,174 Denai Lama 549 5. Sei Rotan 4,384 Denai Sarang Burung 631 6. Bandar Klippa 6,393 Durian 1,018 7. Bandar Khalipah 6,156 Kelambir 421 8. Medan estate 2,453 Kubah Sentang 268 9. Laut Dendang 2,783 Paluh Sibaji 712 10. Sampali 5,134 Pantai Labu Pekan 670 11. Bandar Setia 3,422 Pantai Labu Baru 177 12. Kolam 3,347 Pematang Biara 735 13. Saentis 3,526 Perkebunan Ramunia 496 14. Cinta Rakyat 2,832 Ramunia I 181 15. Cinta Damai 1,442 Ramunia II 572 16. Pematang Lalang 492 Rantau Panjang 568

17. Percut

2,690 Rugemuk 580 18. Tanjung Rejo 2,043 Sei Tuan 247 19. Tanjung Selamat 1,143 Tengah 201 20. Kenangan baru 5,992 Jumlah 9,149 Jumlah 72,697 Sumber : Deli Serdang dalam angka, 2009 Tabel 4. Jumlah rumah tangga di kabupaten Serdang Bedagai kabupaten Serdang Bedagai kecamatan Teluk Mengkudu kecamatan Tanjung Beringin No. Desa Jumlah RT Desa Jumlah RT 1. Sungai Buluh 2,200 Pematang Terang 842 2. Liberia 445 Pantai Cermin 1,061 3. Pematang Setrak 890 Tebing Tinggi 1,023 4. MATA Pao 445 Bagan Kuala 281 5. Makmur 456 Pekan Tj. Beringin 1,839 6. Pasar Baru 670 Mangga Dua 916 7. Pekan Sialang Buah 910 Nagur 1,200 8. Sialang Buah 783 Sukajadi 375 9. Pem.Guntung 815 Jumlah 7,537 10. Sentang 540

11. Bogak besar

984 12. Pematang Kuala 570 Jumlah 9,708 Sumber : Serdang Bedagai dalam angka, 2009 Universitas Sumatera Utara

3.2 Metode Penentuan Sampel Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah metode Proportional

Stratified Random Sampling yaitu pemilihan sampel secara acak berstrata dari keseluruhan populasi yang ada dimana setiap strata diwakili oleh sampel yang jumlahnya ditetapkan secara proporsional Nazir, 2005. Strata dibagi atas tiga kelompok lapangan usaha yakni petani, pedagang, dan nelayan. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 60 KK. Dalam penelitian ini diambil sebanyak 30 sampel di desa pesisir kabupaten Deli Serdang, dan 30 sampel di desa pesisir kabupaten Serdang Bedagai, hal ini sesuai dengan teori Bailey yang menyatakan bahwa penelitian yang menggunakan analisis statistik, ukuran responden paling minimal adalah 30 sampel Hasan, 2002. Untuk melihat pendapatan dan pola konsumsi rumah tangga, distribusinya sebagai berikut : Tabel 5. Kelompok sampel di desa pesisir kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai No. Kelompok sampel kab. Deli Serdang desa Percut dan desa Pantai Labu Pekan kab. Serdang Bedagai desa Bogak Besar dan desa Pekan Tanjung Beringin Populasi Sampel Populasi Sampel 1. Petani 1,088 1,0883,014 x 30 = 11 323 3232,638 x 30= 4 2. Pedagang 1,245 1,2453,014 x 30 = 12 512 5122,638 x 30= 6 3. Nelayan 681 6813,014 x 30 = 7 1,803 1,8032,638 x 30=20 Total 3,014 30 2,638 30 Sumber : BPS kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai, 2009 3.3 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung ke masyarakat desa melalui survei maupun daftar kuesioner yang telah disiapkan. Sedangkan data sekunder diperoleh Universitas Sumatera Utara melalui kantor BPS kabupaten Deli Serdang, kantor BPS Serdang Bedagai, kantor camat, kantor kepala desa, Badan Pusat Statistik Sumatera Utara dan instansi lain yang terkait. 3.4 Metode Analisis Data Untuk menganalisis hipotesis 1 digunakan alat ukur gini ratio dengan formulasi sebagai berikut : GR = 1 – ∑ fi Yi + Yi – 1 , 0 GR 1 dimana : GR : gini ratio fi : persentase kumulatif jumlah rumah tangga Yi : persentase kumulatif jumlah pendapatan Kriteria uji ketimpangan pendapatan sebagai berikut : Bila GR = 0 ketimpangan sempurna perfect quality Bila GR = 1 ketimpangan tidak sempurna perfect inequality Kriteria uji gini ratio : 1. Bila GR 0,3 : ketimpangan rendah 2. Bila 0.3 GR 0,4 : ketimpangan sedang 3. Bila GR 0,4 : ketimpangan tinggi Mahyudi, 2004. Universitas Sumatera Utara Untuk menganalisis hipotesis 2 digunakan dengan formulasi sebagai berikut : rata – rata pengeluaran : Jumlah pengeluaran konsumsi pangan konsumsi pangan x 100 Jumlah total pengeluaran rumah tangga rata – rata pengeluaran : Jumlah pengeluaran konsumsi non pangan konsumsi non pangan x100 Jumlah total pengeluaran rumah tangga Kriteria Uji : • Bila rata – rata pengeluaran konsumsi pangan pengeluaran konsumsi non pangan : pola konsumsi keseluruhan rumah tangga dominan terhadap pengeluaran konsumsi pangan kebutuhan pokok. • Bila rata – rata pengeluaran konsumsi pangan pengeluaran konsumsi non pangan : pola konsumsi keseluruhan rumah tangga dominan terhadap pengeluaran konsumsi non pangan kebutuhan sekunder Purwitasari, 2007. Untuk menganalisis hipotesis 3 digunakan elastisitas pendapatan dengan formulasi sebagai berikut : Perubahan jumlah barang pangan yang dikonsumsi Ep = Perubahan pendapatan = Konsumsi barang pangan bulan Maret-Februari Februari x 100 Pendapatan bulan Maret-Februari Februari x 100 Perubahan jumlah barang non pangan Ep = Perubahan pendapatan = Konsumsi barang non pangan bulan Maret-Februari Februari x 100 Pendapatan bulan Maret-Februari Februari x 100 Universitas Sumatera Utara Kriteria uji elastisitas pendapatan : • Bila Ep 1 inelastis untuk barang kebutuhan pokok : apabila terjadi perubahan pendapatan akan menimbulkan perubahan jumlah barang yang dikonsumsi dalam jumlah yang kecil. • Bila Ep 1 elastis untuk barang mewah : apabila terjadi perubahan pendapatan menimbulkan pertambahan konsumsi dalam jumlah yang besar. • Bila Ep = 1 unitary : apabila perubahan pendapatan sama dengan perubahan jumlah barang yang dikonsumsi Keterangan kriteria uji elastisitas pendapatan : • Bila Ep = positif untuk barang normal : peningkatan dalam jumlah barang yang dikonsumsi apabila pendapatannya bertambah. • Bila Ep = negatif untuk barang inferior : pengurangan dalam jumlah barang yang dikonsumsi apabila pendapatannya bertambah Danny, 2002.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional Definisi