Sinopsis Film Perempuan Berkalung Sorban

37

2. Misi Film Perempuan Berkalung Sorban

Misi dalam film perempuan berkalung sorban berkaitan erat dengan visinya yaitu memberikan atau menyampaikan permasalahan hak- hak perempuan di lingkungan internal umat Islam. perlu disampaikan masalah-masalah yang dihadapi, bahwa akan banyak tantangan persoalan yang harus diatasi, seperti yg digambarkan pada film Perempuan berkalung sorban. Misi film perempuan berkalung sorban merupakan implementasi dari visi dan konsep dasar pembuatan film perempuan berkalung sorban. Misi dari film perempuan berkalung sorban adalah menjadikan film perempuan berkalung sorban sebagai media inovatif dalam menangani perjuangan hak-hak perempuan. Karena pada saat ini perjuangan terhadap hak-hak perempuan islam belum pernah diangkat melalui media film, yang mana kita ketahui bahwa film merupakan media yang sangat populer di masyarakat. Hal ini membawa keuntungan yang lebih baik ketimbang media lain seperti media cetak maupun radio. 3

C. Sinopsis Film Perempuan Berkalung Sorban

Film ini menceritakan tentang sebuah kisah pengorbanan seorang perempuan, Seorang anak kyai Salafiah sekaligus seorang ibu dan istri. Anissa Revalina S Temat, seorang perempuan dengan pendirian kuat, cantik dan cerdas. Anissa hidup dalam lingkungan keluarga kyai di pesantren Salafiah 3 Wawancara pribadi dengan Bustal Nawawi, Jakarta 05 Februari 2010 38 putri Al Huda, Jawa Timur yang konservatif. Baginya ilmu sejati dan benar hanyalah Qur’an, Hadist dan Sunnah. Buku modern dianggap menyimpang. Dalam pesantren Salafiah putri Al Huda diajarkan bagaimana menjadi seorang perempuan muslim dimana pelajaran itu membuat Anissa beranggapan bahwa Islam membela laki-laki, perempuan sangat lemah dan tidak seimbang Tapi protes Anissa selalu dianggap rengekan anak kecil. Hanya Khudori Oka Antara, paman dari pihak Ibu, yang selalu menemani Anissa. Menghiburnya sekaligus menyajikan ‘dunia’ yang lain bagi Anissa. Diam-diam Anissa menaruh hati kepada Khudori. Tapi cinta itu tidak terbalas karena Khudori menyadari dirinya masih ada hubungan dekat dengan keluarga Kyai Hanan Joshua Pandelaky, sekalipun bukan sedarah. Hal itu membuat Khudori selalu mencoba membunuh cintanya. Sampai akhirnya Khudori melanjutkan sekolah ke Kairo. Secara diam-diam Anissa mendaftarkan kuliah ke Jogja dan diterima tapi Kyai Hanan tidak mengijinkan, dengan alasan bisa menimbulkan fitnah, ketika seorang perempuan belum menikah berada sendirian jauh dari orang tua. Anissa merengek dan protes dengan alasan ayahnya. Akhirnya Anissa malah dinikahkan dengan Samsudin Reza Rahadian, seorang anak Kyai dari pesantren Salaf terbesar di Jawa Timur. Sekalipun hati Anissa berontak, tapi pernikahan itu dilangsungkan juga demi kelangsungan keluarga dan pesantren Al Huda. Dalam mengarungi rumah tangga bersama Samsudin. Anissa selalu mendapatkan perlakuan kasar dari Samsudin. Samsudin adalah tipe seorang laki-laki pengidap kelainan psikologis. Seorang 39 lelaki possesif, kasar. Tapi ketika Anissa berniat meninggalkannya, samsudin akan berubah menjadi lelaki rapuh yang merengek-rengek sambil bersujud meminta ampun kepada Anissa. Biduk keluarga Anissa berlangsung bagai neraka. Tubuh Anissa yang semula segar bercahaya, menjadi suram. Apalagi dalam 4 tahun pernikahan, Anissa tidak dikaruniai anak. Keluarga Samsudin semakin memandang buruk Anissa dan Samsudin. Sampai kemudian Anissa harus menghadapi kenyataan Samsudin menikahi lagi dengan Kalsum Francine Roosenda Seorang perempuan lebih tua, cantik dan bisa mempunyai anak. Harapan untuk menjadi perempuan muslimah yang mandiri bagi Anissa seketika runtuh. Anissa berada dalam pusaran gelombang panas yang tidak memiliki harapan untuk keluar. Dalam keputusasaan itu, Khudori pulang dari Kairo. Anissa seperti mendapatkan harapan. Tapi Khudori bukan seorang anak kyai seperti Samsudin. Apalah arti seorang Khudori bagi keselamatan Anissa. Tapi Anissa tidak peduli. Dia tumpahkan keluh kesah ke khudori. Anissa meminta Khudori membawanya pergi. Anissa rela dianggap anak durhaka asal dirinya bisa keluar dari kemelut keluarganya. Tapi Khudori bukan lelaki gegabah. Khudori mencoba meredam ‘bara’ Anissa. Dalam kegusarannya itu, Khudori memeluk Anissa. Sebuah pelukan hangat seorang paman kepada keponakannya yang sedang resah. Tapi tiba-tiba, Samsudin datang dan memergoki keduanya. Samsudin berteriak ‘zinah Rajam Rajam’ yang kemudian membawa Anissa dan Khudori kedalam kemelut fitnah. Anissa tidak bisa berbuat apa-apa karena orang-orang terlanjur terbakar emosi fitnah. Kejadian itu membuat Kyai 40 Hanan malu dan sakit hingga kemudian meninggal. Khudori diusir dari kalangan keluarga pesantren Al Huda, sementara Anissa pergi ke Jogja untuk melanjutkan niatannya sekolah. Pesantren Al Huda diserahkan kepada Reza Eron Lebang, kakak Anissa untuk dikelola. Akibat peristiwa itu, hubungan keluarga Samsudin dan Anissa menjadi buruk. Tapi Reza mencoba memperbaiki hubungan silaturahmi dengan keluarga Samsudin demi kepentingan pesantren. Hal itu membuat hubungan Reza dan Anissa renggang. Dimata Reza, Anissa seorang perusak stabilitas keluarga. Perilaku Anissa bukan cerminan anak kyai yang baik. Sementara itu, Anissa berkembang sebagai muslimah dengan wawasan dan pergaulan yang luas. Lewat studinya sebagai penulis, Anissa banyak menyerap ilmu tentang filsafat modern dan pandangan orang barat terhadap Islam. Banyak buku sudah dihasilkan dari Anissa yang memotret hak perempuan dalam Islam. Dalam kiprahnya itu, Anissa dipertemukan lagi dengan Khudori. Keduanya masih sama-sama mencintai. Namun Anissa masih dalam trauma pernikahan. Tapi Khudori adalah lelaki dewasa yang bisa mengerti kondisi Anissa. Akhirnya keduanya menikah meski sebetulnya pernikahan itu membuat hubungan Anissa dan keluarganya semakin jauh. Oleh Khudori, Anissa disarankan untuk pulang. Anissa tidak mau karena dirinya sudah merasa diusir dari rumah itu. ‘Sebenarnya tidak ada yang mengusir kamu. Kamu yang selalu merasa terusir oleh kami.’ Begitu Ibunya Widyawati selalu bilang kepada Anissa. Bagi Anissa Ibu adalah figur yang lemah. Tidak berdaya dihadapan ayahnya. Ibu bukan seorang yang bisa dijadikan teladan 41 bagi Anissa. Tapi kemudian Anissa sadar bahwa untuk menciptakan lingkungan nyaman, seseorang harus mengubah dirinya menjadi nyaman. Dan itu yang dilakukan oleh Ibu, yang iasa dipanggil Nyai. Rasa diam itu, yang dianggap Anissa sikap lemah dan tak berdaya, sebenarnya adalah sikap toleran dan pengertian demi lingkungan stabil yang dia perjuangan. Akhirnya Anissa pulang dan sujud dihadapan ibunya. Kata maaf dari Anissa bukan ditujukan untuk suatu kesalahan. Tapi sebuah sujud rasa bakti kepada orang tua. Dalam kata maaf itu, Anissa berjanji untuk terus berjuang menjadi yang terbaik. Menjadi muslimah sebagaimana yang Ayah dan Ibunya inginkan. 4

D. Kontroversi dalam film Perempuan Berkalung Sorban

Dokumen yang terkait

KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM FILM (ANALISIS ISI PADA FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN KARYA HANUNG BRAMANTYO)

0 5 41

Analisis isi pesan dakwah dalam novel perempuan berkalung sorban karya abidah el-khalieqy

2 18 108

Bab-i-analisis-semiotik-citra-perempuan-dalam-film-perempuan-berkalung-sorban

0 6 43

ASPEK PENDIDIKAN KESETARAAN GENDER (Analisis Isi dalam Perspektif PKn terhadap Film Perempuan Berkalung Aspek Pendidikan Kesetaraan Gender, Analisis Isi dalam Perspektif PKn terhadap Film Perempuan Berkalung Sorban.

0 2 18

DAFTAR PUSTAKA Aspek Pendidikan Kesetaraan Gender, Analisis Isi dalam Perspektif PKn terhadap Film Perempuan Berkalung Sorban.

0 4 5

ASPEK PENDIDIKAN KESETARAAN GENDER (Analisis Isi dalam Perspektif PKn terhadap Film Perempuan Berkalung Aspek Pendidikan Kesetaraan Gender, Analisis Isi dalam Perspektif PKn terhadap Film Perempuan Berkalung Sorban.

0 3 16

PESAN DAKWAH ISLAM DALAM FILM (Studi Analisis Isi Pesan Dakwah Islam Dalam Film Sang Pencerah) Pesan Dakwah Islam Dalam Film (Studi Analisis Isi Pesan Dakwah Islam Dalam Film Sang Pencerah).

0 1 15

PERJUANGAN PEREMPUAN DALAM KESETARAAN GENDER PADA FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN PERJUANGAN PEREMPUAN DALAM KESETARAAN GENDER PADA FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN (Analisis Semiotika terhadap Film Perempuan Berkalung Sorban).

1 4 15

PENDAHULUAN PERJUANGAN PEREMPUAN DALAM KESETARAAN GENDER PADA FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN (Analisis Semiotika terhadap Film Perempuan Berkalung Sorban).

0 7 7

REPRESENTASI KEKERASAN PADA PEREMPUAN DALAM FILM PEREMPUAN BERKALUNG SORBAN (Studi Semiotik Representasi Kekerasan Pasa Perempuan dalam Film Perempuan Berkalung Sorban).

5 11 83