Inulin sebagai Prebiotik Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

dapat dikonsumsi sampai sebanyak 20 gram per hari. Saat ini inulin diproduksi secara komersial berasal dari umbi chirory yang telah lama digunakan sebagai pengganti kopi. Inulin dari chirory masih mengandung gula sampai 10 Hidayat, 2006. Dalam penentuan kadar inulin, metode yang pernah dilakukan adalah HPLC, Metoda ini dapat digunakan secara luas untuk mengidentifikasi dan menentukan konsentrasi senyawa organik maupun senyawa anorganik. Kromatografi cair kinerja tinggi atau High-Performance Liquid Chromatography HPLC ini merupakan kromatografi cair dengan mempertinggi laju alir eluen menggunakan tekanan tinggi. HPLC merupakan pilihan, jika zat yang akan dianalisa tidak mudah menguap dan secara termal tidak stabil.

2.3 Inulin sebagai Prebiotik

Semua sel hidup dalam tubuh manusia diperkirakan 95 adalah bakteri usus besar. Oleh sebab itu kolon manusia merupakan ekosistem yang sangat sarat dengan kolonisasi mikrobiota. Mikroflora yang ada di usus ada yang menguntungkan seperti Bifidobacteria dan Lactobacillus, ada yang merugikan seperti Clostridia dan Staphylococci dan ada yang mempunyai sifat keduanya seperti Bacteroides dan Enterococci.Gibson, 1995 Keberadaan bakteri yang menguntungkan di kolon sangat penting dipertahankan karena mempunyai efek kesehatan yang luas pada hostnya. Diantaranya adalah memperbaiki sistem imun, mempertinggi penyerapan, mensintesa vitamin, Universitas Sumatera Utara menekan pertumbuhan bakteri pathogen, dan menurunkan kolesterol darah. Keberadaan bakteri tersebut sering disebut dengan probiotik. Definisi umum probiotik atau dikenal dengan mikroorganisme “baik” adalah preparat yang terdiri dari mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan secara oral. Mikroba hidup itu diharapkan mampu memberikan pengaruh positif terhadap kesehatan manusia atau hewan dengan cara memperbaiki sifat-sifat yang dimiliki mikroba alami yang tinggal di dalam tubuh manusia atau hewan tersebut. Syarat-syarat probiotik yang baik adalah probiotik harus tetap dalam keadaan hidup, daya untuk bertahan hidup ketika melalui saluran pencernaan dan manfaat kesehatan yang dapat dibuktikan keberadaannya. Pendekatan yang dilakukan agar bakteri tersebut tetap survival adalah dengan penggunaan prebiotik.Gibson, 2004. Menurut Surono 2004, di dalam usus besar, bahan prebiotik akan difermentasi oleh bakteri probiotik terutama Bifidobacterium dan Lactobacillus dan menghasilkan asam lemak rantai pendek dalam bentuk asam asetat, propionat, butirat, L-laktat, CO2 dan hidrogen. Asam lemak rantai pendek tersebut dapat dipakai sebagai sumber energi oleh tubuh. Prebiotik didefinisikan sebagai ingredient pangan yang tidak dapat dicerna namun secara selektif menstimulir pertumbuhan dan aktivitas mikroba yang menguntungkan dalam saluran pencernaan sehingga memberikan efek kesehatan bagi yang mengonsumsinya Roberfroid, 2007. Syarat suatu pangan bisa dikatakan sebagai prebiotik adalah resistensi terhadap keasaman lambung, hidrolisis oleh enzim dan absorpsi di saluran pencernaan mamalia, kedua dapat difermentasi oleh mikroflora Universitas Sumatera Utara usus, dan yang ketiga adalah selektif merangsang pertumbuhan dan atau aktivitas bakteri di usus yang dihubungkan dengan kesehatan dan keadaan yang lebih baik. Brownawell, et. al, 2012 Resistensi terhadap pencernaan,tidak berarti harus sama sekali tidak bisa dicerna namun harus menjamin bahwa jumlah yang cukup dapat mencapai kolon. Sementara itu, criteria yang ketiga merupakan kriteria yang sulit untuk dipenuhi. Ingredient juga harus aman dan memiliki sifat sensori yang disukai. Oligosakarida yang telah banyak digunakan sebagai prebiotik dan memenuhi syarat di atas adalah GOSGalaktooligosakarida dan FOS Fruktooligosakarida,termasuk inulin. FOS diperoleh antara lain dengan ekstraksi bahan tanaman yang mengandung inulin dengan air panas atau dengan polimerisasi monomer fruktosa secara enzimatis, sedangkan GOS dibuat dengan transgalaktosilasi secara enzimatis. Inulin juga berfungsi sebagai dietary fiber, yaitu kelompok karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim tubuh manusia tetapi difermentasi oleh mikroflora usus sehingga berpengaruh pada fungsi usus dan parameter lipid darah. Sifat inulin yang dapat larut membuatnya cepat difermentasi oleh Bifidobacteria dan Lactobacilli. Oleh sebab itu, inulin dikelompokkan sebagai food ingredient yang diklasifikasikan sebagai prebiotik. Minda, 2009 Selain berfungsi untuk merangsang pertumbuhan atau aktivitas bakteri dalam usus, inulin juga mampu mengoptimalkan penyerapan mineral seperti kalsium dan magnesium oleh tubuh. Beberapa negara sudah memiliki aturan mengenai standar jumlah prebiotik yang dikonsumsi khususnya inulin. Di Eropa konsumsi rata-rata inulin adalah 2-12 Universitas Sumatera Utara ghari, sedangkan Belgia sebesar 5-8 ghari, dan di Spanyol konsumsi rata-ratanya adalah 7-12 ghari Valeria, et al, 2011. Di Indonesia, berdasarkan peraturan BPOM mengenai pengawasan klaim dalam label dan iklan pangan olahan menyebutkan bahwa konsumsi harian serat pangan termasuk inulin adalah sekurang-kurangnya 3 gsajian harian. Menurut Veereman 2007, dari hasil studi kliniknya, selama lebih dari 5 tahun menyebutkan bahwa kombinasi campuran inulin rantai panjang 5-60 monomer 10 dan galaktooligosakarida 2-7 monomer 90 yang ditambahkan ke dalam formula makanan bayi di Eropa menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap komposisi flora pencernaan, memperbaiki konsistensi feses, menurunkan permeabilitas, mengurangi kejadian infeksi saluran pencernaan dan pernafasan serta dermatitis atopik pada bayi. Masih menurut Veereman 2007, konsumsi oligofruktosa dalam makanan sapihan anak-anak, meningkatkan jumlah bifidobakteria dan menurunkan jumlah klostridia dalam feses selama mengonsumsi, ada kecenderungan feses lebih lunak dan kejadian demam serta gejala infeksi saluran percernaan lebih sedikit. Campuran inulin rantai panjang dengan oligofruktosa memiliki efek sinergi yaitu melindungi flora bifidus dari pengobatan dengan amoksilin. Pada sebuah studi terhadap 244 peserta yang mengadakan perjalanan, kemungkinan terkena diare termasuk resiko tinggi hingga menengah untuk terkena diare, diberikan inulin sebanyak 10 ghari selama 2 minggu perjalanan dan hasilnya adalah peserta perjalanan tidak mengalami diare selama perjalanan. Brownawell, et Universitas Sumatera Utara al, 2012. Hal ini berarti inulin memberikan pengaruh yang baik pada saluran pencernaan sehingga mampu mencegah terjadinya diare pada peserta. Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Abrams,et al 2002 terhadap 59 remaja putri untuk mengetahui pengaruh penambahan inulin terhadap penyerapan kalsium dalam tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan penyerapan kalsiun terhadap kelompok remaja yang diberikan tambahan inulin dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan tambahan inulin. Heuvel 1999 juga membuktikan bahwa pemberian oligofruktosa sebanyak 15 gram per hari mampu merangsang penyerapan kalsium pada remaja putra. Beberapa efek posistif fruktan berdasarkan hasil penelitian yang tercantum dalam Cho dan Finocchiaro 2010,yaitu: 1. Efek terhadap komposisi mikroflora usus berupa efek bifidogenik 2. Efek terhadap fungsi usus yaitu: a meningkatkan berat feses melalui peningkatan biomassa bakteri, b fermentasi dan produk asam lemak rantai pendek, c pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel epitel, dan d efek terhadap imunitas atau kekebalan tubuh. 3. Efek terhadap saluran pencernaan, seperti infeksi diare, penyakit radang perut, gejala iritasi perut dan tumor kolon. 4. Efek terhadap absorpsi Mg, Cu, Se, dan Zn 5. Efek terhadap produksi vitamin, seperti biotin, asam folat, dan vitamin K. Penelitian lain yang menunjukkan peran inulin adalah penelitian Seifert 2007 dimana dikatakan bahwa karbohidrat yang tidak dapat dicerna memiliki pengaruh Universitas Sumatera Utara terhadap system imun. Hasil penelitian dari intervensi terhadap manusia dewasa menunjukkan bahwa pemberian inulin dan oligofruktosa memiliki manfaat dan pengaruh pada jaringan limfosit usus. Pada tingkatan sistem imun, bagaimanapun, hanya sedikit pengaruh yang sudah diamati pada manusia dewasa. Sebaliknya, data dari penelitian terhadap bayi menunjukkan bahwa suplementasi dengan prebiotik secara positif mempengaruhi perkembangan imunitas setelah kelahiran dan sekresi feses. Inulin sebagai prebiotik juga dibuktikan dengan penelitian Artanti 2009 yang meneliti mengenai pengaruh prebiotik inulin dan Fruktooligosakarida FOS terhadap pertumbuhan tiga jenis probiotik yaitu, E. faecium IS-27526, L.plantarium IS-10605 dan L.Casei strain Shirota. Hasilnya bahwa prebiotik inulin dapat dimanfaatkan untuuk membantu pertumbuhan probiotik L.plantarium IS-10605 dan L.Casei strain Shirota.

2.4 Pisang

Dokumen yang terkait

Induksi Tunas Pisang Barangan (Musa acuminata L.) Asal Nias Utara Melalui Kultur Jaringan Dengan Pemberian 2,4-D Dan Kinetin

6 75 58

Adaptabilitas Pisang Barangan (Musa acuminata L.) Pada Berbagai Jenis Media Aklimatisasi Dan Tingkat Salinitas

0 25 84

Penggunaan Daun Pisang Batu (Musa Balbisiana Colla) Sebagai Adsorben Untuk Menyerap Logam Crom (Cr) Dan Nikel (Ni)

0 49 67

Studi Pemakaian Tepung Pisang Ambon (Musa acuminata AAA) sebagai Anti-aging Dalam Sediaan Masker

6 108 86

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

11 69 78

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 11

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 2

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 7

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 4

Analisis Kandungan Inulin pada Pisang Barangan (Musa acuminata Colla), Pisang Awak (Musa paradisiaca var Awak) dan pisang kepok (Musa acuminata balbisiana Colla)

0 0 14