Kemiskinan Menurut Ideologi Liberal

Membumikan Dialog Libertaif 94 tafsirkan secara berbeda oleh dua ideologi yaitu ideologi konservatif dan ideologi liberal. Bagi kaum konservatif kemiskinan disebabkan karena kesalahan orang-orang miskin sendiri yang bodoh dan malas bekerja, sementara bagi kaum liberal kemiskinan disebabkan oleh struktur sosial dan ekonomi yang diskriminatif. Untuk memahami dan menganalisis sebab-sebab munculnya masalah kemiskinan diperlukan suatu pisau analisis yaitu analisis sosial social analysis. Kenapa harus menggunakan analisis sosial dan apa kelebihannya, serta dapatkah analisis sosial mengidentifikasi faktor-faktor penyebab masalah kemiskinan? Analisis sosial dapat menghasilkan pengetahuan tentang adanya kemiskinan, menyangkut arti dari kemiskinan, dan faktor- faktor penyebab munculnya kemiskinan. Dengan demikian analisis sosial dapat mencegah dua pendekatan yang tidak bertanggung jawab: 1 asumsi-asumsi dangkal, dan 2 apriorisme ideologis. Perlu diingat bahwa kenyataan sosial merupakan kenyataan yang begitu kompleks, sehingga tidak ada satu cabang ilmu pun yang dapat membuat analisa secara tuntas tanpa ada bantuan ilmu- ilmu lain. J. Holland dan P. Henriot 1986:25 107 sangat menekankan pentingnya pengalaman dalam proses analisis. Dalam hal ini dikemukakan suatu lingkaran praksis yang menekankan hubungan terus-menerus antara refleksi dan aksi. Lingkaran praksis ini meliputi: 1 pemetaan masalah; 2 analisis social; 3 refleksi teologis; dan 4 perancanaan praksis. Sesungguhnya lingkaran praksis atau lingkaran pastoral ini lebih berupa gerak spiral daripada sebuah lingkaran. Situasi yang dialami bersama oleh lingkaran praksis ini merupakan titik tolak dari sebuah proses analisis. Analisis sosial ingin melihat kelompok-kelompok sosial, struktur kekuasaan, siapa 107 Sosial Analysis: Linking Faith and Justice. Washington, Center of Concern, 1980. Membumikan Dialog Libertaif 95 yang menentukan dalam keseluruhan proses sosial yang mengambil keuntungan dan siapa yang dirugikan. Dengan demikian tujuan analisis sosial merupakan usaha untuk mempelajari struktur sosial yang ada, mendalami institusi politik, ekonomi, budaya agama, dan keluarga. Hal ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui sejauh mana dan bagaimana institusi- institusi itu menyebabkan ketidakadilan sosial. Dengan mempelajari institusi-institusi yang ada, maka kita akan mampu melihat satu masalah sosial yang ada dalam konteksnya yang lebih luas. Demikian menjadi jelas, analisis sosial adalah suatu usaha nyata yang merupakan bagian penting usaha untuk menegakkan keadilan sosial.

D. Agama Sebagai Kekuatan Pembebas

Problem kemanusian yang terus merongrong umat manusia dari tepi ke tepi, sering terabaikan oleh kaum agamawan dengan tidak memberikan tawaran-tawaran penyelesaian yang dapat membebaskan umat manusia dari problem kemanusiaan. Problem- problem kemanusiaan yang bersifat lintas batas itu sering absence dari cita-cita kehidupan keberagamaan kita baik secara individual maupun kolektif. Sementara diskursus dan orientasi keberagamaan yang berlangsung masih bertendensi pada model keberagamaan yang melangit. Agama telah dimaknakan secara berlebihan sebagai institusi pelayanan terhadap Tuhan teosentris yang dijauhkan dari orientasi pelayanan terhadap manusia antropo-sentris. Agenda utama dari pemaknaan dan pigment keberagamaan seperti itu adalah memperbanyak jumlah rumah ibadah sembari merayakan ritualisme sebagai persembahan buat Tuhan semata. Akibatnya sebagian kelompok masyarakat yang cenderung berpaham dan berpikiran model keberagamaan yang