Produksi Perikanan Laut menurut Jenis Ikan

Tabel 6. Produksi Perikanan Laut menurut Jenis Ikan

2. Ketentuan Pengelolaan Sumberdaya Ikan Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku (1) SK. Mentan No. 392/1999 tentang Jalur-jalur

pada Departemen Kelautan dan Perikanan. Penangkapan Ikan.

(2) SK. Mentan No. 995/1999 tentang Potensi

PENGELOLAAN PERIKANAN

SDI dan Jumlah Tangkapan yang

Indikator Pengelolaan yang sukses

diperbolehkan Pengelolaan perikanan tangkap yang sukses

3. Perizinan haruslah menunjukkan karakteristik usaha (1) SK. Mentan No. 815/1990.

penangkapan yang berkelanjutan : (2) SK. Mentan No. 428/1999.

(1) Proses penangkapan ramah lingkungan : (3) SK. MENELP No. 45/2000

• • Hasil tangkapan sampingan (by catch mini- (4) PP. No. 141/2000 tentang Perubahan Kedua

mum ).

Atas PP. No. 15/1990 tentang Usaha • • Hasil tangkapan terbuang minim. Penangkapan Ikan.

• • Tidak membahayakan keanekaragaman (5) PP. No. 142/2000 tentang Tarif Atas Jenis

hayati.

Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dalam Bidang Perikanan Tangkap

SK Mentan No. 392/1999 tentang Jalur-jalur Penangkapan Ikan

Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu

•• Tidak menangkap jenis ikan yang dilindungi. •• Pengamatan dilakukan minimum 3 tahun, lebih •• Tidak membahayakan habitat.

lama lebih baik, misalnya 5 tahun. •• Tidak membahayakan kelestarian •• Tarik garis kecenderungan data CPUE selama

sumberdaya ikan target.

minimum 3 tahun : •• Tidak membahayakan keselamatan dan positif = keadaan sumberdaya ikan baik,

kesehatan nelayan. (boleh dikembangkan) • • Memenuhi ketentuan Code of Conduct for

datar = keadaan sumberdaya ikan baik Responsible Fisheries.

(hati-hati)

(2) Volume produksi tidak berfluktuasi drastis (suplai negatif = keadaan sumberdaya ikan baik tetap).

(stop / gejala overfishing) (3) Pasar (buyers) tetap/terjamin.

(2) Pengamatan Ukuran Ikan (4) Usaha penangkapan masih menguntungkan.

•• Pengukuran panjang ikan : (5) Tidak menimbulkan friksi sosial.

- panjang total

(6) Memenuhi persyaratan legal.

- panjang cagak - panjang baku

Pengkajian Praktis Kondisi Perikanan

- berat ikan

Tangkap

•• Lakukan dalam 4 musim, selama minimum 3 tahun (1) Pengamatan Hasil Tangkapan perSatuan Upaya •• Tarik garis kecenderungan : (Catch per Unit of Effort = CPUE)

positif = keadaan sumberdaya ikan berkembang Contoh :

(baik)

•• Perikanan Ikan Merah (Lutjanus spp.), (=Kakap datar = keadaan sumberdaya stabil Merah = Bambangan)

negatif = gejala overfishing •• Jenis ikan ini dapat ditangkap oleh beberapa alat (3) Kecenderungan total produksi, minimum 3 tahun

: pancing ulur (handline), rawai dasar (bottom berturut-turut : bila menurun patut dicurigai sebagai longline ) dan jaring insang dasar.

gejala overfishing, cek jumlah unit penangkapan •• Diperlukan standardisasi upaya penangkapan (ef-

yang aktif.

fort ). Pilih alat standar (umumnya diambil alat (4) Analisis komposisi hasil tangkapan, untuk tangkap yang dominan di daerah tersebut)

mendeteksi keanekaragaman sumber hayati. •• Gunakan rumus Gulland : CPUE s = C s /f s

STRATEGI PERENCANAAN

CPUE x = C x /f x

PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP

FPI x = CPUE x / CPUE s A.Pengikutsertaan nelayan dalam proses Upaya Standar = CPUE x / CPUE s

perencanaan merupakan suatu hal yang mutlak Keterangan :

untuk mendapatkan dukungan yang kuat terhadap CPUE s = hasil tangkapan alat tangkap standar per

perencanaan pengembangan perikanan tangkap. satuan upaya

Hal ini akan mempermudah Law Enforcement CPUE x = hasil tangkapan alat tangkap i persatuan

setiap kebijakan pengelolaan (Gambar 2). upaya

B.Implementasi Monitoring, Controlling dan Surveil-

C s = hasil tangkapan alat tangkap standar lance (MCS), guna pembentukan sistem informasi

f s = jumlah alat tangkap standar yang efektif dan akurat, guna perencanaan

C x = hasil tangkapan alat tangkap i pengelolaan sumberdaya ikan untuk menjamin usaha

f x = jumlah alat tangkaap i penangkapan ikan yang berkelanjutan (Gambar 2). FPI x = faktor daya tangkap jenis alat tangkap i

C.Code Of Conduct For Responsible Fisheries (FAO, 1995) dalam artikel 10 tentang “Integrasi

•• Kemudian hitung CPUE. Perikanan ke dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir” Rumus Gulland : CPUE i = C i /f i

terutama pada artikel 10.1 : CPUE i = jumlah hasil tangkapan persatuan upaya

(1) Negara harus menjamin pemberlakuan suatu penangkapan ke-i

kebijakan, hukum dan kerangka kelembagaan yang

C i = hasil tangkap ke-i tepat, guna mencapai pemanfaatan sumberdaya

F i = upaya penangkapan ke-i secara terpadu dan lestari, dengan memperhatikan

Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir dalam Bidang Perikanan Tangkap

kerawanan dari ekosistem pantai dan sifat (5) Negara harus mengusahakan penetapan sumberdaya alamnya yang terbatas dan kebutuhan

prosedur dan mekanisme pada tingkat dari masyarakat pesisir.

administrasi yang sesuai, guna menyelesaikan (2) Mengingat penggunaan ganda dari wilayah

konflik di dalam sektor perikanan dan antara pesisir, negara harus menjamin bahwa wakil dari

pengguna sumberdaya perikanan dengan para sektor perikanan dan masyarakat penangkap ikan

pengguna wilayah pesisir lainnya. harus dilibatkan dalam proses pengambilan

keputusan serta kegiatan lainnya yang terkait PENUTUP

dalam perencanaan pengelolaan dan (1) Perikanan tangkap di Indonesia masih merupakan pembangunan wilayah pantai.

sumber penghidupan (livelihood) yang penting (3) Negara harus membentuk sebagaimana layaknya,

baik secara nasional maupun global. kelembagaan dan kerangka hukum untuk (2) Pengelolaan perikanan tangkap masih bersifat menentukan kemungkinan pemanfaatan

parsial dan belum memiliki perencanaan sumberdaya pesisir dan untuk mengatur akses

pengelolaan perikanan yang utuh. terhadapnya, dengan memperhatikan hak-hak (3) Perencanaan pengelolaan perlu disusun dengan masyarakat nelayan pesisir dan praktek-praktek

mengikutsertakan para nelayan sebagai pelaku kebiasaan mereka untuk keselarasan terhadap

dan para stakeholders lainnya. pembangunan berkelanjutan.

(4) Implementasi MCS merupakan kegiatan yang (4) Negara harus memfasilitasi pemberlakuan

perlu dilaksanakan secara konsisten, guna praktek-praktek perikanan yang dapat

menjamin usaha penangkapan ikan yang menghindarkan konflik antar pengguna

berkelanjutan (sustainable) dan berwawasan sumberdaya perikanan dan antara mereka dengan

lingkungan (environmental friendly). pengguna wilayah pesisir lainnya.

Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu

angkap T

Gambar2. Proses Ideal Pengembangan dan Pengelolaan Perikanan