Perkembangan Harga Bawang Putih di Pasar Tawangmangu

A. Perkembangan Harga Bawang Putih di Pasar Tawangmangu

Pasar Tawangmangu merupakan pasar sentra sayuran (termasuk bawang putih) di Kabupaten Karanganyar sebagai tempat untuk memasarkan bawang putih yang dihasilkan petani dari Kecamatan Tawangmangu dan dari kecamatan lain di Kabupaten Karanganyar. Perkembangan harga bawang putih di Pasar Tawangmangu pada bulan Januari 2008 sampai dengan bulan Oktober 2009 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 22. Harga Absolut dan Harga Riil Bawang Putih di Pasar

Tawangmangu Bulan Januari 2008-Oktober 2009

IHK Penelitian

Harga Absolut/ Harga Riil/

Kelompok

Perkembangan Bulan

Dideflasi Harga Riil

di Kabupaten

(Rp/kg)

(Rp/kg)

3845,39 -130,11 April

4000,00 -991,21 Juni

3554,45 -445,55 Juli

3385,76 -328,14 September

4548,41 -2733,60 Februari

3559,36 -282,59 Juni

222,81 Sumber : Analisis Data Sekunder

Keterangan : *) bulan dasar penelitian dengan nilai IHK 100

Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk penelitian di Kabupaten Karanganyar digunakan IHK kelompok bumbu-bumbuan. Hal ini dikarenakan bawang putih termasuk dalam kelompok bumbu-bumbuan dan IHK bawang putih dipengaruhi oleh IHK bumbu-bumbuan yang lain. Nilai IHK untuk penelitian di Kabupaten Karanganyar berpatokan pada nilai IHK dengan bulan dasar Mei 2008 dengan nilai IHK 100. Pemilihan bulan dasar tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa dari 22 bulan yang diteliti dicari terlebih dahulu bulan yang paling stabil (pengaruh inflasinya tidak begitu besar atau paling rendah). Penggunaan IHK kelompok bumbu-bumbuan tersebut bertujuan untuk menghilangkan pengaruh inflasi yang terjadi serta untuk mendapatkan harga riil.

Berdasarkan Tabel 22 dapat diketahui juga bahwa harga bawang putih di Pasar Tawangmangu berfluktuasi dari bulan Januari 2008 sampai bulan Oktober 2009. Harga absolut bawang putih per kilogram berkisar antara Rp 3.400,00 sampai Rp 10.300,00. Sedangkan harga riil bawang putih per kilogram berkisar antara Rp 3.367,81 sampai Rp 7.826,44. Data Tabel 22 dapat digunakan untuk menggambarkan grafik perkembangan harga bawang putih di Pasar Tawangmangu. Fluktuasi harga bawang putih yang terjadi di Pasar Tawangmangu akan terlihat jelas dengan digambarkan grafiknya. Berikut ini grafik perkembangan harga absolut dan harga riil bawang putih di Pasar Tawangmangu dari bulan Januari 2008 sampai bulan Oktober 2009.

g) 8000,00 /K Rp (

tih pu 6000,00 g an

aw b 4000,00 ar ga H 2000,00

Bulan yang diteliti Harga Riil

Harga Absolut

Gambar 2. Grafik Harga Absolut dan Harga Riil Bawang Putih Di Pasar Tawangmangu Bulan Januari 2008-Oktober 2009

Berdasarkan Gambar 2 dapat diketahui perkembangan dan fluktuasi yang terjadi pada harga bawang putih di Pasar Tawangmangu selama bulan Januari 2008 sampai dengan bulan Oktober 2009 sebelum dideflasi (harga absolut) dan sudah dideflasi (harga riil). Fluktuasi harga bawang putih di Pasar Tawangmangu disebabkan oleh beberapa hal antara lain jumlah produksi atau penawaran, jumlah permintaan, dan banyaknya pedagang pengumpul.

Harga absolut bawang putih terendah terjadi pada bulan Agustus 2008 sebesar Rp 3.400,00 per kilogramnya dan harga absolut bawang putih tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2009 sebesar Rp 10.300 per kilogramnya. Harga riil bawang putih tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar Rp 7.826,44 per kilogram. Hal tersebut disebabkan petani baru mulai menanam bawang putih sehingga produksi bawang putih sedikit sementara permintaan relatif tetap. Hal tersebut dapat juga diketahui dari produksi bawang putih di Kabupaten Karanganyar pada bulan Oktober 2009 menurun dari bulan Harga absolut bawang putih terendah terjadi pada bulan Agustus 2008 sebesar Rp 3.400,00 per kilogramnya dan harga absolut bawang putih tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2009 sebesar Rp 10.300 per kilogramnya. Harga riil bawang putih tertinggi terjadi pada bulan Oktober sebesar Rp 7.826,44 per kilogram. Hal tersebut disebabkan petani baru mulai menanam bawang putih sehingga produksi bawang putih sedikit sementara permintaan relatif tetap. Hal tersebut dapat juga diketahui dari produksi bawang putih di Kabupaten Karanganyar pada bulan Oktober 2009 menurun dari bulan

Produksi bawang putih di Kabupaten Karanganyar berfluktuasi sepanjang tahun. Pada saat panen raya, kadang produksi melimpah tetapi ada kalanya produksi menurun drastis sehingga menyebabkan jumlah penawaran berubah. Sementara itu, kebutuhan masyarakat akan bawang putih kontinyu sepanjang tahun. Data produksi bawang putih di Kabupaten Karanganyar dapat dilihat pada Tabel 23. Tabel 23. Produksi Bawang Putih di Kabupaten Karanganyar

No Bulan

Jumlah Produksi

Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar

Berikut ini merupakan grafik harga riil di Pasar Tawangmangu dengan perubahan jumlah produksi bawang putih di Kabupaten Karanganyar dari bulan Januari 2008 sampai bulan Oktober 2009.

8000,00 si k

7000,00 d u ro

6000,00 m u

la h p

j ) K u 5000,00 an d h ( ) g

/K u ti P 4000,00 R p g an h (

u ti aw 3000,00 b g p an

2000,00 aw b

a g 1000,00 ar

H 0,00 08 ua ri

Bulan yang diteliti Harga Riil

Jumlah Produksi

Gambar 3. Grafik Harga Riil dan Jumlah Produksi Bawang Putih Di Kabupaten Karanganyar Bulan Januari 2008-Oktober 2009

Berdasarkan Gambar 3 dapat diketahui bahwa jumlah produksi bawang putih di Kabupaten Karanganyar mengalami perubahan setiap bulannya. Hal ini dipengaruhi oleh waktu tanam, waktu panen, dan hama penyakit sehingga berpengaruh pada perkembangan harga bawang putih.

Ketika terjadi panen raya pada bulan Februari-Maret dan Agustus- September, jumlah produksi bawang putih meningkat sehingga harga cenderung turun. Begitu juga sebaliknya, pada saat musim tanam pada bulan April-Mei dan Oktober-November, jumlah produksi bawang putih menurun sehingga harga cenderung naik. Akan tetapi, pada musim panen Agustus- September 2009 harga cenderung naik karena menjelang hari raya Idul Fitri. Produksi bawang putih tertinggi terjadi pada bulan Agustus 2009 sebesar 2.614 Ku dan produksi bawang putih terendah terjadi pada bulan Mei 2009 sebesar 178 Ku.

Dokumen yang terkait

PERUBAHAN MORFOLOGI DAN SITOLOGI LIMA VARIETAS KEDELAI (GLYCINE MAX (L.) MERRILL) DENGAN PERLAKUAN PEMBERIAN PUPUK POSPHAT

0 1 38

PENGARUH MINYAK JINTAN HITAM DALAM MENCEGAH PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL LDL TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 73

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul : “ ANALISIS PENGARUH INFORMASI PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP PERUBAHAN VOLATILITAS HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN ” (Studi pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2000 – 2007 )

0 0 54

ANALISIS KAPASITAS BALOK DAN KOLOM PADA STRUKTUR PORTAL B AJA MENGGUNAKA N BALOK KOMPOSIT

0 0 21

ANALISIS PELAKSANAAN KURIKULUM KTSP PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MURNI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20082009

0 1 62

KAJIAN PENGARUH KONSUMSI AIR BERSIH PDAM TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

0 0 72

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT pada murid SD Negeri 1 Kota Subulussalam Tahun 2011

2 0 61

PENGARUH PEMBERIAN JUS BUAH DELIMA (Punica granatum) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 51

ANALISIS USAHA TERNAK ITIK DI KABUPATEN SUKOHARJO

0 0 75

HUBUNGAN OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA (OSA) DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI POLI SARAF RSUD DR.MOEWARDI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

0 0 67